Kapal Nabi Nuh Terdampar di Bukit Judi di Bulan Asyura
loading...
A
A
A
Setelah berbicara itu, burung merpati itu terbang dan menghilang untuk beberapa saat; lalu ia kembali dan di paruhnya ada sebuah daun berwarna hijau.
Ketika Nabi Nuh as melihat daun yang ada di paruh burung merpati tersebut, dia berkata, “Ini adalah daun pohon zaitun.”
Dia tahu bahwa air masih menggenangi bumi. Dia terdiam untuk beberapa saat dan kemudian mengutus lagi burung merpati itu.
Burung tersebut menghilang untuk beberapa saat; lalu ia kembali dengan kedua kakinya berwarna merah. Sebabnya adalah tempat pertama yang sudah tidak tergenangi oleh air adalah tempat Ka’bah yang telah berubah menjadi sebuah bukit berwarna merah.
Burung merpati itu hinggap di sana sehingga kakinya terwarnai oleh tanah merah bukit tersebut. Nabi Nuh AS mendoakan burung merpati dengan doanya, “Allah, jadikanlah burung merpati sebagai burung yang paling banyak diam, paling banyak keturunan, dan paling disukai oleh manusia."
Ketika Nabi Nuh as melihat daun yang ada di paruh burung merpati tersebut, dia berkata, “Ini adalah daun pohon zaitun.”
Dia tahu bahwa air masih menggenangi bumi. Dia terdiam untuk beberapa saat dan kemudian mengutus lagi burung merpati itu.
Burung tersebut menghilang untuk beberapa saat; lalu ia kembali dengan kedua kakinya berwarna merah. Sebabnya adalah tempat pertama yang sudah tidak tergenangi oleh air adalah tempat Ka’bah yang telah berubah menjadi sebuah bukit berwarna merah.
Burung merpati itu hinggap di sana sehingga kakinya terwarnai oleh tanah merah bukit tersebut. Nabi Nuh AS mendoakan burung merpati dengan doanya, “Allah, jadikanlah burung merpati sebagai burung yang paling banyak diam, paling banyak keturunan, dan paling disukai oleh manusia."
(mhy)