Kisah Ulama Mengislamkan 200 Orang dan Membuat 200 Ribu Orang Bertobat
loading...
A
A
A
Sosok ulama yang satu ini benar-benar luar biasa dan dapat dijadikan teladan bagi para Da'i dan Asatidz. Berkat tausiyahnya, sebanyak 200 orang memeluk Islam pada masanya.
Bahkan ceramahnya pernah menyebabkan 200 ribu orang bertaubat. Beliau adalah Imam Ibnul Jauzi rahimahullah bernama lengkap Syaikh Abdurrahman Abu al-Faraj bin Ali bin Muhammad Al-Jauzi Al-Baghdadi (508 H-597 H).
Ulama ahli Fiqih dan ahli tafsir kelahiran Baghdad ini memang dikenal sebagai penceramah luar biasa. Beliau telah menjadi guru besar dan pendakwah Mazhab Hambali terbesar di Kota Baghdad.
Dai yang menimba ilmu di Mesir, Ustaz Amru Hamdany menceritakan kiprah Ibnul Jauzi ketika berdakwah. Majelisnya selalu melimpah ruah dan ceramahnya selalu membuat orang-orang tersentuh.
Dalam Kitabnya "Shaidul Khathir" yang monumental diceritakan, sebanyak 200.000 orang bertaubat setelah mendengar tausiyah Imam Ibnul Jauzi.
سبحان من يَنفَع الناسَ بكلام المرائي ويهلكُه
"Telah bertaubat dengan tausiyahku hampir lebih dari 200 ribu orang." Lanjut Imam Ibnul Jauzi tahadduts binni'mah: "Dan telah masuk Islam dari tanganku hampir lebih dari 200 orang."
Introspeksi Diri
Yang patut dikagumi dari sikapnya adalah selalu introspeksi diri. Apa yang dialaminya tidak membuatnya lalai.Ibnul Jauzi bercerita:
"Suatu hari, aku duduk mengajar di sebuah majelis. Di sekelilingku ada lebih dari 10 ribu jamaah. Aku melihat mereka menangis haru mendengar tausiyahku, kemudian aku berkata pada diri sendiri:
كيف بكَ إن نَجوا وهلكتَ؟
"Bagaimana denganmu wahai Ibnul Jauzi, jika mereka semua selamat dan dirimu celaka?"
Kemudian aku membatin:
إلهي وسيدي!، إن قضيت علي بالعذاب غدًا، فلا تعلمهم بعذابي، صيانة لكرمك، لا لأجلي، لئلا يقولوا: عذب من دل عليه
Artinya: "Wahai Tuhanku, jika engkau menakdirkan untuk mengadzabku kelak, tolong jangan beritahu mereka jika aku diadzab, demi menjaga kemuliaan-Mu, bukan karena aku, jangan sampai mereka mengatakan, "Allah menyiksa orang yang menunjukkan manusia jalan kepada-Nya".
"Oh Tuhanku, telah dikatakan dahulu kepada Nabi-Mu untuk membunuh tokoh munafik, Abdullah bin Ubay bin Salul, tapi beliau menolaknya sembari bersabda, "Agar jangan sampai orang-orang berbicara bahwa Muhammad membunuh sahabatnya."
"Tuhanku, mohon jagalah keyakinan mereka akan kebaikan dan kedermawanan-Mu padaku."
Demikian Imam Ibnu Jauzy menjaga hatinya. Beliau selalu introspeksi diri agar tidak terjatuh ke dalam perkara riya dan sum'ah berbangga diri.
Semoga Allah merahmati Imam Ibnul Jauzi dan menjaga hati kita yang sedang belajar maupun yang mengajar.
Bahkan ceramahnya pernah menyebabkan 200 ribu orang bertaubat. Beliau adalah Imam Ibnul Jauzi rahimahullah bernama lengkap Syaikh Abdurrahman Abu al-Faraj bin Ali bin Muhammad Al-Jauzi Al-Baghdadi (508 H-597 H).
Ulama ahli Fiqih dan ahli tafsir kelahiran Baghdad ini memang dikenal sebagai penceramah luar biasa. Beliau telah menjadi guru besar dan pendakwah Mazhab Hambali terbesar di Kota Baghdad.
Dai yang menimba ilmu di Mesir, Ustaz Amru Hamdany menceritakan kiprah Ibnul Jauzi ketika berdakwah. Majelisnya selalu melimpah ruah dan ceramahnya selalu membuat orang-orang tersentuh.
Dalam Kitabnya "Shaidul Khathir" yang monumental diceritakan, sebanyak 200.000 orang bertaubat setelah mendengar tausiyah Imam Ibnul Jauzi.
سبحان من يَنفَع الناسَ بكلام المرائي ويهلكُه
"Telah bertaubat dengan tausiyahku hampir lebih dari 200 ribu orang." Lanjut Imam Ibnul Jauzi tahadduts binni'mah: "Dan telah masuk Islam dari tanganku hampir lebih dari 200 orang."
Introspeksi Diri
Yang patut dikagumi dari sikapnya adalah selalu introspeksi diri. Apa yang dialaminya tidak membuatnya lalai.Ibnul Jauzi bercerita:
"Suatu hari, aku duduk mengajar di sebuah majelis. Di sekelilingku ada lebih dari 10 ribu jamaah. Aku melihat mereka menangis haru mendengar tausiyahku, kemudian aku berkata pada diri sendiri:
كيف بكَ إن نَجوا وهلكتَ؟
"Bagaimana denganmu wahai Ibnul Jauzi, jika mereka semua selamat dan dirimu celaka?"
Kemudian aku membatin:
إلهي وسيدي!، إن قضيت علي بالعذاب غدًا، فلا تعلمهم بعذابي، صيانة لكرمك، لا لأجلي، لئلا يقولوا: عذب من دل عليه
Artinya: "Wahai Tuhanku, jika engkau menakdirkan untuk mengadzabku kelak, tolong jangan beritahu mereka jika aku diadzab, demi menjaga kemuliaan-Mu, bukan karena aku, jangan sampai mereka mengatakan, "Allah menyiksa orang yang menunjukkan manusia jalan kepada-Nya".
"Oh Tuhanku, telah dikatakan dahulu kepada Nabi-Mu untuk membunuh tokoh munafik, Abdullah bin Ubay bin Salul, tapi beliau menolaknya sembari bersabda, "Agar jangan sampai orang-orang berbicara bahwa Muhammad membunuh sahabatnya."
"Tuhanku, mohon jagalah keyakinan mereka akan kebaikan dan kedermawanan-Mu padaku."
Demikian Imam Ibnu Jauzy menjaga hatinya. Beliau selalu introspeksi diri agar tidak terjatuh ke dalam perkara riya dan sum'ah berbangga diri.
Semoga Allah merahmati Imam Ibnul Jauzi dan menjaga hati kita yang sedang belajar maupun yang mengajar.
(rhs)