Kandungan dan Asbabun Nuzul Surat Az-Zukhruf

Selasa, 17 Januari 2023 - 17:34 WIB
loading...
Kandungan dan Asbabun Nuzul Surat Az-Zukhruf
Dinamai Surat Az-Zukhruf diambil dari lafaz Az-Zukhruf yang terdapat pada ayat 35 surat ini yang artinya perhiasan. Foto/Ilustrasi.
A A A
Surat Az-Zukhruf artinya perhiasan merupakan surat ke-43 dalam mushaf Al-Qur'an terdiri 89 ayat (Surat Makkiyah). Dinamai Az-Zukhruf diambil dari lafaz Az-Zukhruf yang terdapat pada ayat 35 surat ini.

"Dan (Kami buatkan pula) perhiasan-perhiasan dari emas. Dan semuanya itu tidak lain hanyalah kesenangan kehidupan dunia, sedangkan kehidupan akhirat di sisi Tuhanmu disediakan bagi orang-orang yang bertakwa." demikian firman Allah dalam Surat Az-Zukhruf ayat 35.

Kandungan Surat Az-Zukhruf
Surat Az Zukhruf memiliki beberapa kandungan di antaranya tentang tauhid dan keimanan, kisah para Nabi dan lainnya. Mengutip dari Abusyuja, berikut beberapa kandungannya:
1. Menjelaskan bahwa Al-Qur'an berasal dari Lauhul-Mahfuz.
2. Penegaskan Nabi Isa adalah hamba Allah.
3. Menegaskan bahwa Allah tidak memiliki anak.
4. Menjelaskan perintah Tuhan kepada Nabi Muhammad SAW supaya menjauhi orang-orang yang tidak beriman.
5. Menceritakan kisah Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa, sebagai perbandingan bagi Nabi dan sebagai penawar saat dalam kesulitan.

Asbabun Nuzul
Dalam Buku "Asbabun Nuzul (sebab turunnya) Al-Qur'an" oleh Imam As-Suyuti, asbabun nuzul Surat Az-Zukhruf dijelaskan dalam ayat 19, 31, 36, 57, dan 80. Berikut penjelasannya.

Allah berfirman pada ayat 19:

وَجَعَلُوا۟ ٱلْمَلَٰٓئِكَةَ ٱلَّذِينَ هُمْ عِبَٰدُ ٱلرَّحْمَٰنِ إِنَٰثًا ۚ أَشَهِدُوا۟ خَلْقَهُمْ ۚ سَتُكْتَبُ شَهَٰدَتُهُمْ وَيُسْـَٔلُونَ

Artinya: "Dan mereka menjadikan malaikat-malaikat yang mereka itu adalah hamba-hamba Allah Yang Maha Pemurah sebagai orang-orang perempuan. Apakah mereka menyaksikan penciptaan malaikat-malaikat itu? Kelak akan dituliskan persaksian mereka dan mereka akan dimintai pertanggungjawaban."

Ibnul Mundzir meriwayatkan dari Qatadah, dia mengatakan: 'Orang-orang munafik mengatakan, 'sesungguhnya Allah berbesan dengan Jin sehingga keluarlah para Malaikat.'

Maka turunlah ayat, "Dan mereka menjadikan Malaikat-malaikat yang mereka itu adalah hamba-hamba Allah Yang Maha Pemurah sebagai orang-orang perempuan."

Pada Ayat 31, Allah berfirman:

وَقَالُوا۟ لَوْلَا نُزِّلَ هَٰذَا ٱلْقُرْءَانُ عَلَىٰ رَجُلٍ مِّنَ ٱلْقَرْيَتَيْنِ عَظِيمٍ

Artinya: "Dan mereka berkata: "Mengapa Al-Qur'an ini tidak diturunkan kepada seorang besar dari salah satu dua negeri (Mekkah dan Thaif) ini?"

Diriwayatkan Ibnu Jarir dari jalur Adh Dhahhak dari Ibnu Abbas bahwasannya dia berkata: "Ketika Allah mengutus Muhammad sebagai seorang Rasul, bangsa Arab (atau sebagian dari mereka) mengingkarinya. Mereka berkata, "Allah sangat Agung hanya untuk mengangkat seorang Rasul dari kalangan manusia."

Setelah itu mereka pun berkata: "Kalaupun manusia, maka selain Muhammad tentu lebih berhak menerima risalah itu," mereka juga berkata: "Mengapa Al-Qur'an ini tidak diturunkan kepada orang besar (kaya dan berpengaruh) yang lebih mulia dari Muhammad." Yang mereka maksud adalah Al-Walid bin Al Mughirah dari Makkah dan Mas'ud bin Amru Ats-Tsaqafi dari Thaif.

Maka Allah menurunkan ayat: "Dan mereka berkata: "Mengapa Al-Qur'an ini tidak diturunkan kepada seorang besar dari salah satu dua negeri (Mekkah dan Thaif) ini?"

Ayat 36, Allah berfirman:

وَمَن يَعْشُ عَن ذِكْرِ ٱلرَّحْمَٰنِ نُقَيِّضْ لَهُۥ شَيْطَٰنًا فَهُوَ لَهُۥ قَرِينٌ

Artinya: "Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al-Qur'an), kami adakan baginya setan (yang menyesatkan) maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya."

Ibnu Mundzir meriwayatkan dari Qatadah, dia mengatakan: "Al-Walid bin Al-Mughirah berkata: Seandainya apa yang dikatakan Muhammad adalah benar maka akan turunlah Al-Qur'an kepadaku atau kepada Ibnu Mas'ud Ats Tsaqafi.' Maka turunlah ayat tersebut.

Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Muhammad bin Utsman Al Makhzumi bahwasannya orang orang Quraisy berkata: "Tentukanlah dari setiap satu orang pengikut Muhammad, untuk diadakan satu orang laki-laki."

Maka mereka menentukan untuk Abu Bakar seorang laki-laki bernama Thalhah. Thalhah lalu mendatangi Abu Bakar yang bersama dengan kaumnya. Abu Bakar lalu bertanya, "Kepada apa engkau mau mengajakku?" Thalhah berkata: "Aku mengajakmu untuk menyembah Al Latta dan Al Uzza."

Abu Bakar bertanya, "Apa itu Al-Latta?" Thalhah menjawab, "Yaitu Tuhan kami." Abu Bakar bertanya: "Lantas apa itu Al-Uzza?" Thalhah berkata: "Yaitu anak perempuan Allah." Abu Bakar bertanya, "Lantas siapa ibunya?" Thalhah diam dan tidak bisa menjawab.

Dia kemudian berkata kepada para sahabatnya, "Jawablah pertanyaan laki laki ini." Orang orang yang ada disitu juga terdiam. Kemudian Thalhah berkata, "Bangunlah wahai Abu Bakar, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah."

Maka turunlah ayat, "Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al-Qur'an), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan)."

Ayat 57, Allah berfirman:

وَلَمَّا ضُرِبَ ٱبْنُ مَرْيَمَ مَثَلًا إِذَا قَوْمُكَ مِنْهُ يَصِدُّونَ

Artinya: "Dan tatkala putra Maryam (Isa) dijadikan perumpamaan tiba-tiba kaummu (Quraisy) bersorak karenanya."

Ahmad meriwayatkan dengan sanad shahih begitu pula dengan Ath-Thabarani yang meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwasannya Rasulullah SAW berkata kepada orang-orang Quraisy:

"Sesungguhnya tidak ada seorang pun yang menyembah selain Allah yang akan mendapat kebaikan." Maka mereka berkata: "Bukankah engkau menyangka bahwa Isa dahulunya adalah seorang Nabi dan hamba yang shalih. Padahal dirinya dijadikan sesembahan selain Allah."

Maka Allah menurunkan ayat: "Dan tatkala putra Maryam (Isa) dijadikan perumpamaan tiba-tiba kaummu (Quraisy) bersorak karenanya."

Ayat 80, Allah berfirman:

أَمْ يَحْسَبُونَ أَنَّا لَا نَسْمَعُ سِرَّهُمْ وَنَجْوَىٰهُم ۚ بَلَىٰ وَرُسُلُنَا لَدَيْهِمْ يَكْتُبُونَ

Artinya: "Apakah mereka mengira, bahwa Kami tidak mendengar rahasia dan bisikan-bisikan mereka? Sebenarnya (Kami mendengar), dan utusan-utusan (malaikat-malaikat) Kami selalu mencatat di sisi mereka."

Ibnu Jarir meriwayatkan dari Muhammad bin Ka'ab Al Qurazhi, dia mengatakan: Di antara ada tiga orang yaitu antara Ka'bah dan tirainya. Mereka adalah dua orang Quraisy dan satu orang Tsaqif atau dua orang Tsaqif dan dua orang Quraisy.

Salah satu dari mereka berkata, "Bagaimana menurut pendapat kalian, apakah Allah mendengar apa yang kita katakan?" Orang yang lain berkat, "Allah mendengar bila kita berkata keras dan tidak mendengar bila kita berkata pelan." Orang yang lain berkata, "Apabila Allah mendengar apabila kita berkata keras, maka Dia juga akan mendengar ketika kita berkata pelan."

Maka Allah menurunkan ayat: "Apakah mereka mengira, bahwa Kami tidak mendengar rahasia dan bisikan-bisikan mereka?"

Demikian Asbabun Nuzul Surat Az-Zukhruf yang perlu kita ketahui. Semoga bermanfaat.

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2060 seconds (0.1#10.140)