QS. Al-Adiyat Ayat 1
Allah bersumpah dengan kuda dan sifat-sifatnya dalam suasana perang bertujuan untuk membangkitkan semangat perjuangan di kalangan orang-orang Mukmin. Sudah selayaknya mereka bersifat demikian dengan membiasakan diri menunggang kuda dengan tangkas untuk menyerbu musuh. Mereka juga diperintahkan agar selalu siap siaga untuk terjun ke medan pertempuran bila genderang perang memanggil mereka untuk menghancurkan musuh yang menyerang, sebagaimana Allah berfirman:
Dan persiapkanlah dengan segala kemampuan untuk menghadapi mereka dengan kekuatan yang kamu miliki dan dari pasukan berkuda yang dapat menggentarkan musuh Allah dan musuhmu. (al-Anfal/8: 60).
Allah bersumpah dengan kuda perang yang dalam keadaan berlari kencang, hilir-mudik, memancarkan percikan bunga api dari kakinya karena berlari kencang, dan dengan penyergapan di waktu subuh, menunjukkan bahwa kuda-kuda yang dipelihara itu bukan untuk kebanggaan. Hendaknya kuda yang dipuji adalah yang digunakan untuk memadamkan keganasan musuh, melumpuhkan kekuatan mereka, atau menghadang serangan mereka.
Maksudnya, dalam ketangkasan berkuda terkandung faedah yang tidak terkira banyaknya. Di antaranya adalah dapat dipergunakan untuk mencari nafkah, cepat bergerak untuk suatu keperluan yang mendadak, digunakan untuk menyergap musuh, dan dapat mencapai tempat yang jauh dalam waktu yang singkat.
Surat ini terdiri atas 11 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al'Ashr. Nama Al 'Aadiyaat diambil dari kata Al 'Aadiyaat yang terdapat pada ayat pertama surat ini, artinya yang berlari kencang.
Surat Al Araf ayat 1-20 memberikan berbagai kandungan penting, mulai dari pengingat akan kebesaran Allah hingga panduan menjalani kehidupan yang penuh makna.
Ahmad Al-Badawi dituduh menyebarkan agama Kristen oleh orang Islam ia pun ditolak oleh orang Kristen karena tak mau menerima dogma-dogma Kristen secara harafiah. Ia pendiri tarekat Badawi Mesir.
Hukum tajwid Surat Yasin ayat 16-18 penting dipelajari kaum muslim. Tak sekadar menambah ilmu atau pengetahuan, namun juga ditujukan agar nantinya tidak keliru saat membacanya.
Pada saat Daulah Mamalik berkuasa di Mesir, Sultan Baybars menjadikan kota Mesir sebagai arena kegiatan para ilmuwan dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, sehingga berkembangkanlah ilmu pengetahuan di Mesir.
Dalam surat ke-107, termaktub dalam Al-Quran, Allah mengkritik orang-orang yang rajin melakukan ibadah salat lima waktu, namun tidak peduli terhadap perbaikan nasib mereka yang terpinggir, terasing, menderita dan tertindas.