QS. Taha Ayat 110

يَعۡلَمُ مَا بَيۡنَ اَيۡدِيۡهِمۡ وَمَا خَلۡفَهُمۡ وَلَا يُحِيۡطُوۡنَ بِهٖ عِلۡمًا‏
Ya'lamu maa bainaa aidiihim wa maa khalfahum wa laa yauhiituuna bihii 'ilmaa
Dia (Allah) mengetahui apa yang di hadapan mereka (yang akan terjadi) dan apa yang di belakang mereka (yang telah terjadi), sedang ilmu mereka tidak dapat meliputi ilmu-Nya.
Juz ke-16
Tafsir
Itulah Tuhan Yang Maha Pengasih. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka, yaitu kehidupan duniawi, dan apa yang ada di belakang mereka, yaitu kondisi mereka di akhirat. Dia juga mengetahui apa saja yang belum terjadi, sedang ilmu mereka sangat terbatas sehingga tidak dapat meliputi ilmu-Nya yang serba terinci.
Pada ayat ini Allah menerangkan sebab-sebab mengapa syafaat tidak bermanfaat kalau tidak dengan izin-Nya. Sebab-sebab itu ialah karena Allah mengetahui semua perbuatan manusia, iman dan kufurnya, tak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagi-Nya. Dialah sebenarnya yang dapat menentukan apakah seseorang berhak mendapat syafa'at, karena iman dan amalnya selama hidup di dunia dan Dia pulalah yang berhak dan dapat menetapkan bahwa seseorang tidak dapat diberi syafaat karena kufur dan dosa-dosanya yang tidak dapat diampuni. Sedangkan malaikat atau manusia yang walaupun telah diizinkan oleh-Nya untuk memberi syafaat tidak mengetahui hal itu secara terperinci.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Taha
Surat Thaahaa terdiri atas 135 ayat, diturunkan sesudah diturunkannya surat Maryam, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Surat ini dinamai Thaahaa, diambil dari perkataan yang berasal dan ayat pertama surat ini. Sebagaimana yang lazim terdapat pada surat-surat yang memakai huruf-huruf abjad pada permulaannya, di mana huruf tersebut seakan-akan merupakan pemberitahuan Allah kepada orang-orang yang membacanya, bahwa sesudah huruf itu akan dikemukakan hal-hal yang sangat penting diketahui, maka demikian pula halnya dengan ayat-ayat yang terdapat sesudah huruf thaahaa dalam surat ini. Allah menerangkan bahwa Al Quran merupakan peringatan bagi manusia, wahyu dari Allah, Pencipta semesta alam. Kemudian Allah menerangkan kisah beberapa orang nabi; akibat-akibat yang telah ada akan dialami oleh orang-orang yang percaya kepada Allah dan orang-orang yang mengingkari-Nya, baik di dunia maupun di akhirat. Selain hal-hal tersebut di atas, maka surat ini mengandung pokok-pokok isi sebagai berikut: