QS. 'Abasa Ayat 12

فَمَنۡ شَآءَ ذَكَرَهٗ‌ۘ
Faman shaa a zakarah
maka barangsiapa menghendaki, tentulah dia akan memperhatikannya,
Juz ke-30
Tafsir
Perigatan-peringatan Allah sudah sangat jelas, maka barang siapa menghendaki untuk mempelajari dengan sungguh-sungguh, tentulah dia akan memperhatikannya, menghayatinya, lalu mengamalkannya. Tidak ada yang menghalangi seseorang memperoleh peringatan itu selain hati yang penuh kesombongan dan keingkaran.
Dalam ayat ini, Allah menegur Nabi-Nya agar tidak lagi mengulangi tindakan-tindakan seperti itu yaitu ketika ia menghadapi Ibnu Ummi Maktum dan al-Walid bin al-Mugirah beserta kawan-kawannya.

Sesungguhnya pengajaran Allah itu adalah suatu peringatan dan nasihat untuk menyadarkan orang-orang yang lupa atau tidak memperhatikan tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Tuhannya. Barang siapa yang menghendaki peringatan yang jelas dan gamblang, tentu ia memperhatikan dan beramal sesuai dengan kehendak hidayah itu. Apalagi jika diperhatikan bahwa hidayah itu berasal dari kitab-kitab yang mulia seperti diterangkan dalam ayat-ayat berikutnya.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. 'Abasa
Surat 'Abasa terdiri atas 42 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah, diturunkan sesudah surat An Najm. Dinamai 'Abasa diambil dari perkataan 'Abasa yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Menurut riwayat, pada suatu ketika Rasulullah s.a.w. menerima dan berbicara dengan pemuka-pemuka Quraisy yang beliau harapkan agar mereka masuk Islam. Dalam pada itu datanglah Ibnu Ummi Maktum, seorang sahabat yang buta yang mengharap agar Rasulullah s.a.w. membacakan kepadanya ayat- ayat Al Quran yang telah diturunkan Allah. tetapi Rasulullah s.a.w. bermuka masam dan memalingkan muka dari Ibnu Ummi Maktum yang buta itu, lalu Allah menurunkan surat ini sebagai teguran atas sikap Rasulullah terhadap ibnu Ummi Maktum itu.