QS. Asy-Syu'ara' Ayat 2

تِلۡكَ اٰيٰتُ الۡكِتٰبِ الۡمُبِيۡنِ‏
Tilka Aayaatul Kitaabil Mubiin
Inilah ayat-ayat Kitab (Al-Qur'an) yang jelas.
Juz ke-19
Tafsir
Inilah ayat-ayat Kitab (Al-Qur’an) yang men-jelas-kan yang menjelaskan hal-hal benar yang harus diikuti, dan yang batil yang harus dijauhi, yang baik dan mana yang buruk. Semuanya dijelaskan secara gamblang. Walaupun demikian gamblang, masih banyak manusia yang mengingkarinya.
Pada ayat ini, Allah menerangkan bahwa ayat-ayat Al-Qur'an ini menerangkan yang benar dan salah, yang baik dan buruk dengan jelas dan mudah dipahami, sebagai pedoman bagi manusia dalam kehidupan duniawi dan ukhrawi. Dengan mengamalkan isi dan kandungan ayat-ayat itu, manusia pasti akan mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Hal ini diyakini benar oleh Nabi Muhammad saw dan para sahabatnya yang telah beriman. Akan tetapi, orang kafir Mekah selalu menolak ajaran-ajaran itu dan memperolok-olokkan bila Nabi Muhammad menyeru mereka untuk beriman. Bahkan mereka mencemooh, menghina, dan menuduhnya dengan berbagai macam tuduhan, seperti menyatakan bahwa Muhammad saw gila atau seorang yang kena sihir atau seorang penyair.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Asy-Syu'ara'
Surat ini terdiri dari 227 ayat termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Dinamakan Asy Syu'araa' (kata jamak dari Asy Syaa'ir yang berarti penyair) diambil dari kata Asy Syuaraa' yang terdapat pada ayat 224, yaitu pada bagian terakhir surat ini, di kala Allah s.w.t. secara khusus menyebutkan kedudukan penyair- penyair. Para penyair-penyair itu mempunyai sifat-sifat yang jauh berbeda dengan para rasul-rasul; mereka diikuti oleh orang-orang yang sesat dan mereka suka memutar balikkan lidah dan mereka tidak mempunyai pendirian, perbuatan mereka tidak sesuai dengan tidak mempunyai pendirian, perbuatan mereka tidak sesuai dengan apa yang mereka ucapkan. Sifat-sifat yang demikian tidaklah sekali-kali terdapat pada rasul-rasul. Oleh karena demikian tidak patut bila Nabi Muhammad s.a.w. dituduh sebagai penyair, dan Al Quran dituduh sebagai syair, Al Quran adalah wahyu Allah, bukan buatan manusia.