"Pada hari ini jangan sampai ada orang miskin masuk ke dalam kebunmu."
Juz ke-29
Tafsir
“Pada hari ini jangan sampai ada seorang miskin pun masuk ke dalam kebunmu.” Khususnya pada saat sedang memetik hasilnya. Kalau sampai ada, itu akan merusak rencana.
Setelah bangun pada pagi harinya, mereka saling memanggil dan mengajak untuk pergi ke kebun guna memetik hasilnya. Setelah berkumpul, mereka pun berangkat dan berjalan dengan sembunyi-sembunyi sambil berbisik-bisik di antara mereka, "Jangan biarkan seorang pun di antara orang-orang miskin itu datang ke kebun kita seperti dulu ketika ayah masih hidup. Hendaknya seluruh panen kebun ini dapat kita manfaatkan untuk keperluan kita sendiri." Mereka pergi ke kebun pagi-pagi sekali dengan maksud agar orang-orang miskin tidak masuk ke kebun mereka dan mereka sangat yakin akan dapat memetik seluruh hasil kebun itu.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-Qalam Surat ini terdiri atas 52 ayat,termasuk golongan surat-surat Makkiyah,diturunkan sesudah surat Al Alaq. Nama Al Qalam diambil dari kata Al Qalam yang terdapat pada ayat pertama surat iniyang artinya pena. Surat ini dinamai pula dengan surat Nun (huruf nun).
Hadis Arbain ke-1 tentang niat dan ikhlas karya Imam an-Nawawi. Hadis-hadis dalam Arban Nawawiyah karya Imam an-Nawawi merupakan landasan atau fondasi dalam agama Islam
Dalam Ikatan kasih sayang antara suami dan istri adalah sunnahtullah (sesuatu yang diberikan Allah secara nuraniyah). Ikatan cinta ini ditegaskan Allah Taala dalam Al-Quran.
Salat tobat merupakan salat sunnah yang dicintai Allah Taala. Salat tobat ini disebut juga permohonan ampunan kepada Allah atas dosa yang dilakukan seorang hamba.
Bagaimana cara mengetahui tobat kita diterima Allah Taala? Berikut penjelasan Ustaz Adi Hidayat (Direktur Quantum Akhyar Institute) dalam kajian online.
Banyak yang mempertanyakan haruskah mengubah nama setelah memutuskan masuk Islam atau jadi Mualaf? Begini penjelasannya menurut Syaikh Abdul Aziz bin Baz Rahimahullah.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
Jika amanat telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi.
Ada seorang sahabat bertanya: bagaimana maksud amanat disia-siakan?
Nabi menjawab: Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu.