QS. Al-Haqqah Ayat 38

فَلَاۤ اُقۡسِمُ بِمَا تُبۡصِرُوۡنَۙ
Falaaa uqsimu bimaa tubsiruun
Maka Aku bersumpah demi apa yang kamu lihat,
Juz ke-29
Tafsir
Semua yang diuraikan pada ayat-ayat di atas belum terlihat oleh manusia, maka kelompok ayat ini menegaskan tentang kebenaran informasi al-Qur'an dengan bersumpah menyebut wujud yang terlihat maupun yang tidak terlihat. Maka Aku bersumpah demi apa yang kamu lihat,
Menurut Muqatil bahwa ayat-ayat ini diturunkan berhubungan dengan sikap para pemuka Quraisy ketika mendengar bacaan ayat-ayat Al-Qur'an, seperti perkataan al-Walid bin al-Mugirah bahwa sesungguhnya Muhammad seorang pesihir, perkataan Abu Jahal bahwa Muhammad seorang penyair, dan perkataan 'Uqbah bahwa Muhammad seorang tukang tenung. Ayat ini membantah perkataan-perkataan itu.

Allah menegaskan kepada orang musyrik Mekah dengan bersumpah dengan makhluk-Nya, baik yang dapat dilihat, diketahui, dan dirasakan dengan pancaindra maupun tidak, bahwa Al-Qur'an yang diturunkan kepada Muhammad itu benar-benar wahyu dari-Nya. Al-Qur'an bukan perkataan Muhammad atau perkataan yang diada-adakan Muhammad kemudian dikatakan sebagai firman Allah.

Dari perkataan bima tubsirun (segala yang dapat kamu lihat) dapat dipahami bahwa sebenarnya orang musyrik Mekah seharusnya dapat meyakinkan bahwa Al-Qur'an itu berasal dari Allah, bukan buatan Muhammad. Hal ini berdasarkan pada pengetahuan yang ada pada mereka, seperti pengetahuan tentang Muhammad, pengetahuan tentang gaya bahasa dan keindahan bahasa Arab yang terdapat dalam Al-Qur'an, dan isi Al-Qur'an itu sendiri. Kemudian dari perkataan "wama la tubsirun" (dan apa yang tidak kamu lihat) dipahami bahwa banyak hal yang tidak diketahui oleh orang musyrik Mekah. Jika mereka mengetahui yang demikian itu, tentu akan dapat menambah keyakinan dan kepercayaan mereka kepada Muhammad.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-Haqqah
Surat ini terdiri atas 52 ayat,termasuk golongan surat-surat Makkiyah,diturunkan sesudah surat Al Mulk. Nama Al Haaqqah diambil dari kata Al Haaqqah yang terdapat pada ayat pertama surat ini yang artinya hari kiamat
Sejarah dan Asal Mula...
Sejarah dan Asal Mula Perayaan Idulfitri

Sejarah dan asal mula perayaan Idulfitri penting diketahui umat Muslim. Dan ternyata Idulfitri ini sangat berkaitan dengan Ramadan dan perang Badar. Begini penjelasannya:

Bulan Syawal, Julukan...
Bulan Syawal, Julukan dan Amalan yang Dianjurkan

Karena keistimewaan dan keutamaannya, bulan Syawal ternyata memiliki beragam nama dan julukan. Nama atau julukan apa saja? Serta amalan apa saja yang dianjurkan?

Hikmah Idulfitri : Kembali...
Hikmah Idulfitri : Kembali ke Fitrah dan Istiqamah Memegang Teguh Ajaran Islam

Umat Islam merayakan momen Idulfitri yang disebut-sebut sebagai hari kemenangan dan saatnya kembali ke Fitrah. Apa sebenarnya makna Fitrah?

Hikmah Melewati Jalan...
Hikmah Melewati Jalan Berbeda setelah Melaksanakan Salat Ied

Salah satu amalan sunnah ketika salat Idulfitri yaitu berangkat dan pulang melewati jalan berbeda. Berikut hikmah disunnahkannya menempuh jalan berbeda saat salat Id.

7 Adab Merayakan Idulfitri,...
7 Adab Merayakan Idulfitri, dari Mandi Sunnah hingga Tunjukkan Kebahagiaan

Hari raya Idulfitri merupakan momentum untuk menyempurnakan hubungan vertikal dengan Allah (hablun minallah) dan secara horizontal membangun hubungan sosial yang baik (hablun minnannas)