QS. Al-'Ankabut Ayat 39

وَقَارُوۡنَ وَفِرۡعَوۡنَ وَهَامٰنَ‌ۖ وَلَقَدۡ جَآءَهُمۡ مُّوۡسٰى بِالۡبَيِّنٰتِ فَاسۡتَكۡبَرُوۡا فِى الۡاَرۡضِ وَمَا كَانُوۡا سٰبِقِيۡنَ
Wa Qooruuna wa Fir'awna wa haamaana wa laqad jaaa'ahum Muusa bilbaiyinaati fastakbaruu fil ardi wa maa kaanuu saabiqiin
dan (juga) Karun, Fir‘aun dan Haman. Sungguh, telah datang kepada mereka Musa dengan (membawa) keterangan-keterangan yang nyata. Tetapi mereka berlaku sombong di bumi, dan mereka orang-orang yang tidak luput (dari azab Allah).
Juz ke-20
Tafsir
Dan ingatlah juga kisah tentang kehancuran Karun, seorang kaya raya yang angkuh dari kaum nabi Musa; Fir'aun, raja dan penguasa Mesir yang kejam dan Haman seorang kepercayaan Fir'aun yang patuh dan selalu mengikuti keinginannya. Sungguh, telah datang kepada mereka bertiga utusan Allah yang bernama Nabi Musa dengan membawa keterangan-keterangan yang didukung oleh bukti dan mukjizan yang nyata. Tetapi mereka berlaku sombong di muka bumi, dan mereka termasuk orang-orang yang tidak luput dari kebinasaan dan azab Allah.
Musa telah menjelaskan kepada Karun, Fir'aun, dan Haman tanda-tanda kebesaran ayat Allah sebagai dasar untuk memperkuat risalah yang dibawanya. Namun demikian, mereka bersikap angkuh atau takabur dan tidak mau beriman. Kecongkakan Fir'aun sungguh telah melampaui batas. Ia menganggap dirinya sebagai tuhan yang harus disembah. Oleh karena itu, mereka semua tidak terlepas dari azab Allah dalam berbagai siksaan.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-'Ankabut
Surat Al 'Ankabuut terdiri atas 69 ayat, termasuk golongan surat-surrat Makkiyah. Dinamai Al 'Ankabuut berhubung terdapatnya perkataan Al 'Ankabuut yang berarti laba-laba pada ayat 41 surat ini, dimana Allah mengumpamakan penyembah-penyembah berhala-berhala itu, dengan laba-laba yang percaya kepada kekuatan rumahnya sebagai tempat ia berlindung dan tempat ia menjerat mangsanya, padahal kalau dihembus angin atau ditimpa oleh suatu barang yang kecil saja, rumah itu akan hancur. Begitu pula halnya dengan kaum musyrikin yang percaya kepada kekuatan sembahan-sembahan mereka sebagai tempat berlindung dan tempat meminta sesuatu yang mereka ingini, padahal sembahan-sembahan mereka itu tidak mampu sedikit juga menolong mereka dari azab Allah waktu di dunia, seperti yang terjadi pada kaum Nuh, kaum Ibrahim, kaum Luth, kaum Syu'aib, kaum Saleh, dan lain-lain. Apalagi menghadapi azab Allah di akhirat nanti, sembahan-sembahan mereka itu lebih tidak mampu menghindarkan dan melindungi mereka.