QS. Az-Zukhruf Ayat 4

وَاِنَّهٗ فِىۡۤ اُمِّ الۡكِتٰبِ لَدَيۡنَا لَعَلِىٌّ حَكِيۡمٌؕ
Wa innahuu fiii Ummil Kitaabi Ladainaa la'aliyyun hakiim
Dan sesungguhnya Al-Qur'an itu dalam Ummul Kitab (Lauh Mahfuzhh) di sisi Kami, benar-benar (bernilai) tinggi dan penuh hikmah.
Juz ke-25
Tafsir
Dan sesungguhnya dia, yaitu Al-Qur’an itu, di dalam Ummul-Kitàb, yaitu kitab induk atau Lauë Mahfùz, yang berada di sisi Kami dan ia benar-benar bernilai tinggi dan penuh hikmah di dalamnya.
Allah menerangkan kedudukan Al-Qur'an di Lauh Mahfudz bahwa ia telah ada dalam ilmu-Nya yang azali, amat tinggi nilainya karena dia mengandung rahasia-rahasia dan hikmah-hikmah yang menerangkan kebahagiaan manusia, dan petunjuk-petunjuk yang membawa mereka ke jalan yang benar. Hal ini sesuai dengan firman Allah:

Dan (ini) sesungguhnya Al-Qur'an yang sangat mulia, dalam Kitab yang terpelihara (Lauh Mahfudz), tidak ada yang menyentuhnya selain hamba-hamba yang disucikan. Diturunkan dari Tuhan seluruh alam. (al-Waqi'ah/56: 77-80)
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Az-Zukhruf
Surat Az Zukhruf terdiri atas 89 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Asy Syuura. Dinamai Az Zukhruf (Perhiasan) diambil dari perkataan Az Zukhruf yang terdapat pada ayat 35 surat ini. Orang-orang musyrik mengukur tinggi rendahnya derajat seseorang tergantung kepada perhiasan dan harta benda yang ia punyai, karena Muhammad s.a.w. adalah seorang anak yatim lagi miskin, ia tidak pantas diangkat Allah sebagai seorang rasul dan nabi. Pangkat rasul dan nabi harus diberikan kepada orang yang kaya. Ayat ini menegaskan bahwa harta tidak dapat dijadikan dasar untuk mengukur tinggi rendahnya derajat seseorang, karena harta itu merupakan hiasan kehidupan duniawi, bukan berarti kesenangan akhirat.