QS. Ghafir Ayat 46

اَلنَّارُ يُعۡرَضُوۡنَ عَلَيۡهَا غُدُوًّا وَّعَشِيًّا ۚ وَيَوۡمَ تَقُوۡمُ السَّاعَةُ اَدۡخِلُوۡۤا اٰلَ فِرۡعَوۡنَ اَشَدَّ الۡعَذَابِ
An Naaru yu'raduuna 'alaihaa ghuduwwanw wa 'ashiyyanw wa Yawma taquumus Saa'aatu adkhiluuu Aala Fir'awna ashaddal 'azaab
Kepada mereka diperlihatkan neraka, pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat. (Lalu kepada malaikat diperintahkan), "Masukkanlah Fir‘aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras!"
Juz ke-24
Tafsir
Kepada mereka akan diperlihatkan di alam barzakh azab yang amat buruk, yakni neraka yang diperlihatkan pada setiap pagi dan petang, dan juga pada hari terjadinya Kiamat, lalu kepada malaikat diperintahkan, “Masukkanlah Fir‘aun dan kaumnya ke dalam neraka yang di dalamnya terdapat azab yang sangat keras!”
Pada ayat ini digambarkan azab yang akan menimpa Fir'aun dan kaumnya yang durhaka di akhirat nanti. Sejak meninggal dunia sampai dibangkitkan kelak, mereka akan dihadapkan ke neraka pagi, petang, dan terus-menerus hingga hari Kiamat.

Pada hari Kiamat dikatakan kepada para penjaga neraka, "Masukkanlah Fir'aun dan kaumnya ke dalam neraka dan timpakanlah kepada mereka siksa yang keras."

Jumhur ulama berpendapat bahwa azab kubur itu ada dan dasarnya adalah ayat ini. Pendapat mereka dikuatkan oleh hadis yang diriwayatkan al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu 'Umar:

Bahwasanya Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya salah seorang kamu apabila ia meninggal dunia diperlihatkan kepadanya tempat duduknya pagi dan petang. Jika ia termasuk ahli surga, maka (tempat duduknya itu adalah) tempat duduk ahli surga, jika ia termasuk ahli neraka maka (tempat duduknya adalah) tempat duduk ahli neraka. Dikatakan kepadanya, 'Inilah tempat duduk engkau sampai Allah membangkitkan engkau pada hari Kiamat." (Riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu 'Umar)

Dari firman Allah dan hadis di atas dapat diambil kesimpulan bahwa azab kubur itu adalah suatu kebenaran yang tidak dapat disangkal dan akan dialami oleh orang kafir pagi dan petang sampai mereka dibangkitkan kembali.

Namun ar-Razi menyatakan bahwa azab kubur tidak ada. Ayat tersebut tidak dapat dijadikan sebagai dasar penetapan adanya azab kubur, tetapi hanya menunjukkan kepada terus-menerusnya azab neraka, sama halnya dengan firman Allah yang ditujukan kepada ahli surga:

Dan di dalamnya bagi mereka ada rezeki pagi dan petang. (Maryam/19: 62)
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Ghafir
Surat Al Mu'min terdiri atas 85 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Az Zumar. Dinamai Al Mu'min (Orang yang beriman), berhubung dengan perkataan mukmin yang terdapat pada ayat 28 surat ini. Pada ayat 28 diterangkan bahwa salah seorang dari kaum Fir'aun telah beriman kepada Nabi Musa a.s. dengan menyembunyikan imannya kepada kaumnya, setelah mendengar keterangan dan melihat mukjizat yang dikemukakan oleh Nabi Musa a.s. Hati kecil orang ini mencela Fir'aun dan kaumnya yang tidak mau beriman kepada Nabi Musa a.s., sekalipun telah dikemukakan keterangan dan mukjizat yang diminta mereka.Dinamakan pula Ghafir (yang mengampuni), karena ada hubungannya dengan kalimat Ghafir yang terdapat pada ayat 3 surat ini. Ayat ini mengingatkan bahwa Maha Pengampun dan Maha Penerima Taubat adalah sebagian dari sifat-sifat Allah, karena itu hamba-hamba Allah tidak usah khawatir terhadap perbuatan-perbuatan dosa yang telah terlanjur mereka lakukan, semuanya itu akan diampuni Allah asal benar-benar memohon ampun dan bertaubat kepada-Nya dan berjanji tidak akan mengerjakan perbuatan-perbuatan dosa itu lagi. Dan surat ini dinamai Dzit Thaul (Yang Mempunyai Kurnia) karena perkataan tersebut terdapat pada ayat 3.