QS. Ghafir Ayat 50
"Apakah belum pernah datang kepadamu rasul-rasul dari kalangan kamu yang membacakan ayat-ayat Tuhanmu dan memperingatkan kepadamu akan pertemuan (dengan) harimu ini?" (az-Zumar/39: 71)
Orang-orang musyrik itu menjawab, "Benar, rasul-rasul telah datang kepada kami, mengajak kami beriman kepada Allah dan rasul-Nya, tetapi kami mengingkari seruan itu dan tidak mau beriman. Bahkan kami menentang dan menyiksa para rasul itu dan orang-orang yang beriman kepadanya."
Penjaga neraka menjawab, "Jika tindakan dan sikapmu terhadap rasul sewaktu hidup di dunia benar-benar seperti yang kamu terangkan itu, maka mohonlah sendiri kepada Allah. Kami tidak akan mendoakan semua orang kafir yang mendustakan rasul. Ingatlah, doa orang yang sepertimu itu tidak akan diperkenankan Allah dan tidak akan ada faedahnya. Bagi kamu sama saja, apakah kamu berdoa atau tidak, azab itu tidak akan berkurang sedikit pun, rasakanlah azab itu sebagai akibat perbuatan kamu sendiri."
Tentang keadaan penghuni neraka itu, at-Tirmidzi meriwayatkan dari Abu ad-Darda'., ia berkata:Penghuni neraka ditimpa kelaparan yang menandingi azab mereka. Mereka memohon bantuan makanan. Mereka diberi makanan pohon berduri yang tidak dapat menggemukkan dan tidak dapat menghilangkan lapar, lalu mereka makan pohon itu, tetapi mereka bertambah lapar. Mereka minta tolong lagi, lalu mereka diberi makanan yang dapat menyekat di kerongkogan setelah mereka makan. Mereka mengatakan bahwa ketika di dunia jika mereka makan dan tercekik, mereka minta air, maka mereka minta tolong agar diberi minuman sirup. Akan tetapi, mereka diberi air yang sangat panas yang diangkat dengan cantolan-cantolan. Apabila minuman itu mendekati muka mereka, muka mereka pun terbakar. Apabila minuman itu sampai ke perut mereka, maka minuman itu menghancurkan usus dan apa yang ada di perut mereka. Akhirnya mereka minta tolong kepada malaikat, mereka berkata, "Mohonkanlah kepada Tuhanmu agar Dia meringankan azab atas kami sehari saja." Para malaikat menjawab, "Apakah rasul-rasul belum datang kepadamu dengan membawa bukti-bukti yang nyata?" Mereka menjawab, "Benar, sudah datang." (Penjaga-penjaga Jahanam) berkata, "Berdoalah kamu (sendiri!)" Namun doa orang-orang kafir itu sia-sia belaka. (Riwayat at-Tirmidzi dari Abu ad-Darda')
Surat Al Mu'min terdiri atas 85 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Az Zumar. Dinamai Al Mu'min (Orang yang beriman), berhubung dengan perkataan mukmin yang terdapat pada ayat 28 surat ini. Pada ayat 28 diterangkan bahwa salah seorang dari kaum Fir'aun telah beriman kepada Nabi Musa a.s. dengan menyembunyikan imannya kepada kaumnya, setelah mendengar keterangan dan melihat mukjizat yang dikemukakan oleh Nabi Musa a.s. Hati kecil orang ini mencela Fir'aun dan kaumnya yang tidak mau beriman kepada Nabi Musa a.s., sekalipun telah dikemukakan keterangan dan mukjizat yang diminta mereka.Dinamakan pula Ghafir (yang mengampuni), karena ada hubungannya dengan kalimat Ghafir yang terdapat pada ayat 3 surat ini. Ayat ini mengingatkan bahwa Maha Pengampun dan Maha Penerima Taubat adalah sebagian dari sifat-sifat Allah, karena itu hamba-hamba Allah tidak usah khawatir terhadap perbuatan-perbuatan dosa yang telah terlanjur mereka lakukan, semuanya itu akan diampuni Allah asal benar-benar memohon ampun dan bertaubat kepada-Nya dan berjanji tidak akan mengerjakan perbuatan-perbuatan dosa itu lagi. Dan surat ini dinamai Dzit Thaul (Yang Mempunyai Kurnia) karena perkataan tersebut terdapat pada ayat 3.
Momen Idulfitri sangat istimewa bagi setiap muslim, tak terkecuali kaum wanita muslimah. Namun, ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari kaum Hawa ini saat merayakan Idulfitri ini. Hal apa saja?
Bacaan niat salat Idulfitri dapat dilakukan dalam hati sebelum melaksanakan salat Ied. Bagaimana lafadz niat salat Idulfitri ini dalam bahasa Arab dan terjemahannya?
Lima contoh khotbah Idulfitri 2025 ini dapat dijadikan referensi atau sumber tambahan ilmu bagi setiap muslim. Hari Raya Idulfitri merupakan salah satu hari paling istimewa bagi setiap umat Islam.
Pada Idulfitri atau lebaran umat Islam bisa melakukan amalan yang besar pahalanya setara dengan sahabat yang ikut perang Badar. Amalan apa saja itu?
Jadwal imsakiyah dan buka puasa ini mengikuti jadwal salat resmi Kemenag RI yang berlaku untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.