QS. An-Nahl Ayat 52

وَلَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَ الۡاَرۡضِ وَلَهُ الدِّيۡنُ وَاصِبًا‌ ؕ اَفَغَيۡرَ اللّٰهِ تَـتَّـقُوۡنَ‏
Wa lahuu maa fis samaawaati wal ardi wa lahud diinu waasibaa; afaghairal laahi tattaquun
Dan milik-Nya meliputi segala apa yang ada di langit dan di bumi, dan kepada-Nyalah (ibadah dan) ketaatan selama-lamanya. Mengapa kamu takut kepada selain Allah?
Juz ke-14
Tafsir
Dan ketahuilah, begitu besar kekuasaan Allah atas alam semesta. Milik-Nya meliputi segala apa yang ada di langit dan di bumi, yang kamu ketahui maupun tidak, yang hidup maupun mati, yang besar maupun kecil. Dan hanya kepada-Nyalah kamu beribadah dan menyatakan ketaatan selama-lamanya. Mengapa kamu mesti takut kepada selain Allah, padahal kamu sudah menyaksikan tanda-tanda kekuasaan-Nya?
Allah swt lalu menjelaskan bahwa semua yang ada di alam ini adalah milik-Nya. Allah tidak membagi kekuasaan-Nya kepada yang lain dalam mengurus segala yang ada di langit dan di bumi. Ia tidak memerlukan pembantu ataupun serikat. Oleh sebab itu, yang berhak ditaati hanyalah Dia. Taat dalam arti yang sebenar-benarnya, ikhlas, dan tidak berkesudahan.

Dengan demikian, tidaklah benar apabila ada manusia yang bertakwa kepada selain-Nya karena tuhan-tuhan itu tidaklah mempunyai kekuasaan untuk menghilangkan nikmat yang telah ada atau mendatangkan siksa. Oleh karena itu, takwa harus disandarkan hanya kepada Allah.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. An-Nahl
Surat ini terdiri atas 128 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Surat ini dinamakan An Nahl yang berarti lebah karena di dalamnya, terdapat firman Allah s.w.t. ayat 68 yang artinya : "Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah." Lebah adalah makhluk Allah yang banyak memberi manfaat dan kenikmatan kepada manusia. Ada persamaan antara madu yang dihasilkan oleh lebah dengan Al Quranul Karim. Madu berasal dari bermacam-macam sari bunga dan dia menjadi obat bagi bermacam-macam penyakit manusia (lihat ayat 69). Sedang Al Quran mengandung inti sari dari kitab-kitab yang telah diturunkan kepada Nabi-nabi zaman dahulu ditambah dengan ajaran-ajaran yang diperlukan oleh semua bangsa sepanjang masa untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. (Lihat surat (10) Yunus ayat 57 dan surat (17) Al Isra' ayat 82). Surat ini dinamakan pula "An Ni'am" artinya nikmat-nikmat, karena di dalamnya Allah menyebutkan pelbagai macam nikmat untuk hamba-hamba-Nya.