QS. Al-Qasas Ayat 64

وَقِيۡلَ ادۡعُوۡا شُرَكَآءَكُمۡ فَدَعَوۡهُمۡ فَلَمۡ يَسۡتَجِيۡبُوۡا لَهُمۡ وَرَاَوُا الۡعَذَابَ‌ۚ لَوۡ اَنَّهُمۡ كَانُوۡا يَهۡتَدُوۡنَ
Wa qiilad 'uu shurakaaa'akum fada'awhum falam yastajiibuu lahum wa ra awul 'azaab; law annahum kaanuu yahtaduun
Dan dikatakan (kepada mereka), "Serulah sekutu-sekutumu," lalu mereka menyerunya, tetapi yang diseru tidak menyambutnya, dan mereka melihat azab. (Mereka itu berkeinginan) sekiranya mereka dahulu menerima petunjuk.
Juz ke-20
Tafsir
Tidak hanya sampai di situ kecaman dan siksaan batin yang mere-ka peroleh. Dan pada hari kiamat dikatakan kepada mereka yang menyekutukan Allah, “Serulah sekutu-sekutumu yang dahulu kamu sembah selain Allah, agar dapat membantu kamu dalam situasi sulit ini seba-gaimana dugaan kamu ketika masih hidup.” Lalu, karena bingung tidak mengetahui apalagi yang harus mereka kerjakan, mereka menyerunya, tetapi yang diseru tidak menyambutnya, dan saat itu mereka semua melihat azab yang tersedia dan yakin bahwa mereka akan disiksa dengannya. Ketika itu mereka menyesal dan berkeinginan sekiranya mereka dahulu menerima petunjuk kebenaran, sehingga mereka tidak mendapat siksa. Akan tetapi, apalah artinya penyesalan di kemudian hari.
Pada ayat ini diterangkan bahwa mereka yang menyekutukan Allah dengan tuhan-tuhan dan sembahan-sembahan lain di dunia, disuruh memanggil tuhan-tuhan mereka yang dijadikan sekutu Allah untuk menolak azab yang menimpa mereka. Ketika mereka memanggilnya, berhala-berhala itu tentu tidak bisa menjawab karena tidak berdaya sedikit pun. Hal ini dilakukan hanya untuk memperlihatkan kebodohan mereka yang disaksikan oleh segenap penghuni akhirat. Mereka yang memanggil dan yang dipanggil yakin bahwa mereka akan diseret ke neraka karena dosa-dosa mereka, dan mereka sudah tidak dapat mengelak dan lari ke tempat lain, sebagaimana firman Allah:

Dan orang yang berdosa melihat neraka, lalu mereka menduga bahwa mereka akan jatuh ke dalamnya, dan mereka tidak menemukan tempat berpaling darinya. (al-Kahf/18: 53)

Setelah menyaksikan azab yang akan menimpa mereka, ketika itu mereka menyesal seandainya dahulu ketika masih hidup di dunia mereka menerima petunjuk dan beriman kepada Allah. Akan tetapi, pengandaian itu hanya merupakan angan-angan yang tidak mungkin terlaksana.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-Qasas
Surat Al Qashash terdiri atas 88 ayat termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Dinamai dengan Al Qashash, karena pada ayat 25 surat ini terdapat kata Al Qashash yang berarti cerita. Ayat ini menerangkan bahwa setelah Nabi Musa a.s. bertemu dengan Nabi Syua'ib a.s. ia menceritakan cerita yang berhubungan dengan dirinya sendiri, yakni pengalamannya dengan Fir'aun, sampai waktu ia diburu oleh Fir'aun karena membunuh seseorang dari bangsa Qibthi tanpa disengaja, Syua'ib a.s. menjawab bahwa Musa a.s. telah selamat dari pengejaran orang-orang zalim. Turunnya ayat 25 surat ini amat besar artinya bagi Nabi Muhammad s.a.w. dan bagi sahabat-sahabat yang melakukan hijrah ke Madinah, yang menambah keyakinan mereka, bahwa akhirnya orang-orang Islamlah yang menang, sebab ayat ini menunjukkan bahwa barangsiapa yang berhijrah dari tempat musuh untuk mempertahankan keimanan, pasti akan berhasil dalam perjuangannya menghadapi musuh-musuh agama. Kepastian kemenangan bagi kaum muslimin itu, ditegaskan pada bagian akhir surat ini yang mengandung bahwa setelah hijrah ke Madinah kaum muslimin akan kembali ke Mekah sebagai pemenang dan penegak agama Allah. Surat Al Qashash ini adalah surat yang paling lengkap memuat cerita Nabi Musa a.s. sehingga menurut suatu riwayat, surat ini dinamai juga dengan surat Musa.