QS. Asy-Syu'ara' Ayat 70

اِذۡ قَالَ لِاَبِيۡهِ وَقَوۡمِهٖ مَا تَعۡبُدُوۡنَ‏
Iz qoola li abiihi wa qawmihii maa ta'buduun
Ketika dia (Ibrahim) berkata kepada ayahnya dan kaumnya, "Apakah yang kamu sembah?"
Juz ke-19
Tafsir
Ketika dia Ibrahim berkata kepada ayahnya dan kaumnya, yang menyembah berhala di Irak selatan, “Apakah yang kamu sembah? bukankah itu benda mati yang dibuat dengan tanganmu sendiri?"
Ibrahim menganggap penyembahan berhala itu adalah sesuatu yang tidak masuk akal. Ia menanyakan kepada bapak dan kaumnya apa alasan mereka mengabdikan diri kepada tuhan-tuhan yang tidak mengerti apa-apa. Sebenarnya beliau bukan tidak mengetahui apa sesungguhnya hakikat berhala yang disembah itu, namun Ibrahim ingin sekadar mendengar dari mulut mereka alasan kongkrit dari penyembahan semacam itu. Menurut ahli sejarah, patung-patung sembahan mereka itu terbuat dari emas dan perak, dan ada juga dari tembaga dan besi. Oleh karena itu, mereka merasa bangga dengan tuhan hasil ciptaannya. "Apa sebabnya kamu mempertuhankan patung-patung itu?" tanya Ibrahim.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Asy-Syu'ara'
Surat ini terdiri dari 227 ayat termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Dinamakan Asy Syu'araa' (kata jamak dari Asy Syaa'ir yang berarti penyair) diambil dari kata Asy Syuaraa' yang terdapat pada ayat 224, yaitu pada bagian terakhir surat ini, di kala Allah s.w.t. secara khusus menyebutkan kedudukan penyair- penyair. Para penyair-penyair itu mempunyai sifat-sifat yang jauh berbeda dengan para rasul-rasul; mereka diikuti oleh orang-orang yang sesat dan mereka suka memutar balikkan lidah dan mereka tidak mempunyai pendirian, perbuatan mereka tidak sesuai dengan tidak mempunyai pendirian, perbuatan mereka tidak sesuai dengan apa yang mereka ucapkan. Sifat-sifat yang demikian tidaklah sekali-kali terdapat pada rasul-rasul. Oleh karena demikian tidak patut bila Nabi Muhammad s.a.w. dituduh sebagai penyair, dan Al Quran dituduh sebagai syair, Al Quran adalah wahyu Allah, bukan buatan manusia.