QS. Sad Ayat 8

ءَاُنۡزِلَ عَلَيۡهِ الذِّكۡرُ مِنۡۢ بَيۡنِنَا‌ؕ بَلۡ هُمۡ فِىۡ شَكٍّ مِّنۡ ذِكۡرِىۡ‌ۚ بَلْ لَّمَّا يَذُوۡقُوۡا عَذَابِؕ
'A-unzila 'alaihiz zikru mim baininaa; bal hum fii shakkim min Zikrii bal lammaa yazuuquu 'azaab
mengapa Al-Qur'an itu diturunkan kepada dia di antara kita?" Sebenarnya mereka ragu-ragu terhadap Al-Qur'an-Ku, tetapi mereka belum merasakan azab(-Ku).
Juz ke-23
Tafsir
Mengapa Al-Qur’an itu diturunkan kepada Muhammad padahal dia berasal dari kalangan jelata, bukan kepada orang terpandang di antara kita?” (Lihat pula: Surah az-Zukhruf/43: 31). Allah menegaskan, “Sebenarnya mereka ragu-ragu terhadap Al-Qur’an yang turun dari sisi-Ku karena kedengkian hati mereka, tetapi mereka belum merasakan azab-Ku atas keingkaran mereka. Kelak mereka pasti akan merasakannya."
Kemudian Allah menjelaskan pengingkaran orang-orang kafir Mekah bahwa Muhammad diberi wahyu, padahal dia manusia biasa. Menurut anggapan mereka, yang pantas diangkat menjadi utusan ialah orang yang mempunyai kemuliaan dan kepemimpinan yang melebihi mereka. Muhammad tidak mempunyai sifat-sifat istimewa yang seperti itu, sehingga tidak mungkin Al-Qur'an diturunkan kepadanya. Sedangkan di antara mereka masih ada orang-orang yang lebih mulia, dan lebih pantas memegang kepemimpinan.

Allah berfirman:

Dan mereka (juga) berkata, "Mengapa Al-Qur'an ini tidak diturunkan kepada orang besar (kaya dan berpengaruh) dari salah satu dua negeri ini (Mekah dan Taif)?" (az-Zukhruf/43: 31)

Mereka mengingkari wahyu dan kenabian Muhammad karena menurut jalan pikiran mereka, orang yang diutus menjadi rasul adalah orang yang kaya raya dan berpengaruh. Mereka tidak menyadari bahwa Allah berkuasa menentukan pilihan menurut kehendak-Nya di antaranya mengangkat hamba-Nya menjadi Nabi.

Allah berfirman:

Dan mereka berkata, "Mengapa Rasul (Muhammad) ini memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar? Mengapa malaikat tidak diturunkan kepadanya (agar malaikat) itu memberikan peringatan bersama dia, atau (mengapa tidak) diturunkan kepadanya harta kekayaan atau (mengapa tidak ada) kebun baginya, sehingga dia dapat makan dari (hasil)nya?" Dan orang-orang zalim itu berkata, "Kamu hanyalah mengikuti seorang laki-laki yang kena sihir." (al-Furqan/25: 7-8)

Di bagian akhir, ayat ini menjelaskan bahwa penyebab mereka jauh dari kebenaran adalah karena hati mereka diselubungi keraguan yang tidak bisa ditembus oleh cahaya kebenaran Al-Qur'an, dan mereka belum merasakan siksa Allah yang pedih. Seandainya mereka mau memperhatikan tanda-tanda kebenaran wahyu yang diturunkan kepada rasul-Nya, niscaya mereka mengakui kenabiannya, karena wahyu yang diterima itu telah cukup menjadi tanda kenabiannya. Namun demikian, karena penyakit hasad dan dengki yang telah bersarang dalam dadanya, maka mereka tidak mau menerima wahyu itu. Akhirnya mereka terjerumus dalam lembah keingkaran.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Sad
Surat Shaad terdiri atas 88 ayat termasuk golongan surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al Qamar. Dinamai dengan Shaad karena surat ini dimulai dengan Shaad (selanjutnya lihat no. [10)). Dalam surat ini Allah bersumpah dengan Al Quran, untuk menunjukkan bahwa Al Quran itu suatu kitab yang agung dan bahwa siapa saja yang mengikutinya akan mendapat kebahagiaan dunia dan akhirat dan untuk menunjukkan bahwa Al Quran ini adalah mukjizat Nabi Muhammad s.a.w. yang menyatakan kebenarannya dan ketinggian akhlaknya.