QS. An-Nahl Ayat 88

اَلَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا وَصَدُّوۡا عَنۡ سَبِيۡلِ اللّٰهِ زِدۡنٰهُمۡ عَذَابًا فَوۡقَ الۡعَذَابِ بِمَا كَانُوۡا يُفۡسِدُوۡنَ‏
Allaziina kafaruu wa sadduu 'an sabiilil laahi zidnaahum 'azaaban fawqal 'azaabi bimaa kaanuu yufsiduun
Orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Kami tambahkan kepada mereka siksaan demi siksaan disebabkan mereka selalu berbuat kerusakan.
Juz ke-14
Tafsir
Orang yang kafir dan menzalimi diri sendiri dengan mempersekutukan Allah dan mengingkari dakwah para rasul, dan menzalimi orang lain dengan menghalangi mereka dari mengikuti jalan Allah, yakni jalan kebaikan dan kebenaran yang membawa mereka menuju keselamatan, Kami tambahkan kepada mereka siksaan demi siksaan yang diberikan kepada orang kafir. Siksaan yang lebih itu ditimpakan kepada mereka disebabkan mereka selalu berbuat kerusakan di bumi.
Sesudah menyebutkan azab atas orang-orang yang sesat, dalam ayat ini, Allah swt menjelaskan azab bagi orang-orang sesat lagi menyesatkan. Mereka ialah orang-orang kafir yang menentang kenabian dan kerasulan Muhammad saw serta mendustakan Al-Qur'an. Selain itu, mereka dengan sengaja menghalang-halangi orang lain yang ingin masuk agama Islam, dan ingin beriman kepada Allah dan rasul-Nya. Allah menimpakan azab yang lebih besar kepada mereka daripada azab orang-orang yang sesat saja, karena mereka tidak hanya kafir, tetapi juga membawa orang lain kepada kekafiran atau menghalangi orang lain untuk beriman. Jadi, mereka melakukan dua macam dosa: dosa yang disebabkan kekafiran dan dosa karena menyesatkan orang lain, sebagaimana firman Allah swt:

Dan mereka melarang (orang lain) mendengarkan (Al-Qur'an) dan mereka sendiri menjauhkan diri daripadanya, dan mereka hanyalah membinasakan diri mereka sendiri, sedang mereka tidak menyadari. (al-An'am/6: 26)

Oleh karena itu, azab yang ditimpakan kepada mereka ada dua macam pula: azab atas kekafiran mereka sendiri dan azab atas perbuatan mereka menyesatkan orang lain. Pada ayat ini, terdapat dalil yang menunjukkan bahwa azab atas orang-orang kafir berbeda-beda seperti halnya orang-orang mukmin berbeda-beda kedudukan mereka dalam surga.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. An-Nahl
Surat ini terdiri atas 128 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Surat ini dinamakan An Nahl yang berarti lebah karena di dalamnya, terdapat firman Allah s.w.t. ayat 68 yang artinya : "Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah." Lebah adalah makhluk Allah yang banyak memberi manfaat dan kenikmatan kepada manusia. Ada persamaan antara madu yang dihasilkan oleh lebah dengan Al Quranul Karim. Madu berasal dari bermacam-macam sari bunga dan dia menjadi obat bagi bermacam-macam penyakit manusia (lihat ayat 69). Sedang Al Quran mengandung inti sari dari kitab-kitab yang telah diturunkan kepada Nabi-nabi zaman dahulu ditambah dengan ajaran-ajaran yang diperlukan oleh semua bangsa sepanjang masa untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. (Lihat surat (10) Yunus ayat 57 dan surat (17) Al Isra' ayat 82). Surat ini dinamakan pula "An Ni'am" artinya nikmat-nikmat, karena di dalamnya Allah menyebutkan pelbagai macam nikmat untuk hamba-hamba-Nya.