QS. Al-Isra Ayat 89

وَلَقَدۡ صَرَّفۡنَا لِلنَّاسِ فِىۡ هٰذَا الۡقُرۡاٰنِ مِنۡ كُلِّ مَثَلٍ فَاَبٰٓى اَكۡثَرُ النَّاسِ اِلَّا كُفُوۡرًا
Qa laqad sarrafnaa linnaasi fii haazal quraani min kulli masalin fa abaaa aksarun naasi illaa kufuuraa
Dan sungguh, Kami telah menjelaskan berulang-ulang kepada manusia dalam Al-Qur'an ini dengan bermacam-ma-cam perumpamaan, tetapi kebanyakan manusia tidak menyukainya bahkan mengingkari(nya).
Juz ke-15
Tafsir
Dan sungguh, Allah bersumpah, Kami telah menjelaskan kepada manusia dalam Al-Qur'an ini dengan bermacam-macam perumpamaan, yakni dengan bermacam-macam cara dan gaya bahasa, seperti penyampaian kebenaran dengan disertai bukti-bukti, dengan janji dan ancaman, kisah dan perumpamaan yang disampaikan berulang-ulang agar manusia beriman, tetapi kebanyakan manusia tidak menyukainya bahkan mengingkarinya. Mereka tidak tersentuh hatinya sedikit pun untuk dapat menerima tuntunan Al-Qur'an walaupun disampaikan dengan bermacam-macam cara dan gaya bahasa karena kesombongan dan kedengkian mereka.
Dalam ayat ini diterangkan bahwa Allah menyampaikan segala macam bukti dan argumen kepada manusia agar mereka beriman. Berbagai bukti dan argumen itu diungkapkan dalam bentuk penjelasan dengan berbagai macam gaya bahasa, ada dalam bentuk perintah, berita, dan cerita. Demikian pula isinya yang bermacam-macam, seperti akidah, hukum, budi pekerti, ibadah, kisah, dan sebagainya yang tidak dapat dibantah kebenaran-nya.

Sekalipun Allah swt telah menyampaikan dalam bentuk dan cara yang berbeda-beda, juga isinya yang mengandung nilai-nilai yang tinggi untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat, namun orang-orang kafir tidak mengimaninya. Mereka tetap mengingkari dan menentangnya.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-Isra
Surat ini terdiri atas 111 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Dinamakan dengan Al Israa' yang berarti memperjalankan di malam hari, berhubung peristiwa Israa' Nabi Muhammad s.a.w. di Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsha di Baitul Maqdis dicantumkan pada ayat pertama dalam surat ini. Penuturan cerita Israa' pada permulaan surat ini, mengandung isyarat bahwa Nabi Muhammad s.a.w. beserta umatnya kemudian hari akan mencapai martabat yang tinggi dan akan menjadi umat yang besar. Surat ini dinamakan pula dengan Bani Israil artinya keturunan Israil berhubung dengan permulaan surat ini, yakni pada ayat kedua sampai dengan ayat kedelapan dan kemudian dekat akhir surat yakni pada ayat 101 sampai dengan ayat 104, Allah menyebutkan tentang Bani Israil yang setelah menjadi bangsa yang kuat lagi besar lalu menjadi bangsa yang terhina karena menyimpang dari ajaran Allah s.w.t. Dihubungkannya kisah Israa' dengan riwayat Bani Israil pada surat ini, memberikan peringatan bahwa umat Islam akan mengalami keruntuhan, sebagaimana halnya Bani Israil, apabila mereka juga meninggalkan ajaran-ajaran agamanya.