QS. Taha Ayat 89

اَفَلَا يَرَوۡنَ اَلَّا يَرۡجِعُ اِلَيۡهِمۡ قَوۡلًا وَّلَا يَمۡلِكُ لَهُمۡ ضَرًّا وَّلَا نَفۡعًا
Afalaa yarawna allaa yarji'u ilaihim qawlanw wa laa yamliku lahum darranw wa laa naf'aa
Maka tidakkah mereka memperhatikan bahwa (patung anak sapi itu) tidak dapat memberi jawaban kepada mereka, dan tidak kuasa menolak mudarat mau-pun mendatangkan manfaat kepada mereka?
Juz ke-16
Tafsir
Sikap mereka itu sungguh sangat buruk. Maka tidakkah mereka memperhatikan bahwa patung anak sapi itu tidak dapat memberi jawaban kepada mereka atas pertanyaan yang mereka ajukan dan tidak pula kuasa menolak mudarat yang menimpa mereka maupun mendatangkan manfaat yang diinginkan kepada mereka?
Pada ayat ini Allah menerangkan bagaimana bodohnya kaum Musa itu karena tidak dapat mempertimbangkan sesuatu dengan seksama apakah ia buruk atau baik, dapat diterima akal atau suatu yang mustahil. Apakah mereka tidak memperhatikan bahwa patung itu adalah benda mati yang tidak berdaya apa-apa tidak dapat berbicara dan tidak dapat menjawab pertanyaan apalagi akan memberikan pertolongan atau menolak suatu bahaya. Sedangkan sapi yang sebenarnya yang bernyawa, bergerak sendiri dapat menanduk dan menyepak dapat mengangkat barang atau menarik gerobak tak ada orang yang berakal sehat yang mau menyembahnya, tetapi mereka menerima dan mau saja disuruh menyembah patung anak sapi yang berupa benda mati itu.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Taha
Surat Thaahaa terdiri atas 135 ayat, diturunkan sesudah diturunkannya surat Maryam, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Surat ini dinamai Thaahaa, diambil dari perkataan yang berasal dan ayat pertama surat ini. Sebagaimana yang lazim terdapat pada surat-surat yang memakai huruf-huruf abjad pada permulaannya, di mana huruf tersebut seakan-akan merupakan pemberitahuan Allah kepada orang-orang yang membacanya, bahwa sesudah huruf itu akan dikemukakan hal-hal yang sangat penting diketahui, maka demikian pula halnya dengan ayat-ayat yang terdapat sesudah huruf thaahaa dalam surat ini. Allah menerangkan bahwa Al Quran merupakan peringatan bagi manusia, wahyu dari Allah, Pencipta semesta alam. Kemudian Allah menerangkan kisah beberapa orang nabi; akibat-akibat yang telah ada akan dialami oleh orang-orang yang percaya kepada Allah dan orang-orang yang mengingkari-Nya, baik di dunia maupun di akhirat. Selain hal-hal tersebut di atas, maka surat ini mengandung pokok-pokok isi sebagai berikut: