QS. Taha Ayat 97

قَالَ فَاذۡهَبۡ فَاِنَّ لَـكَ فِى الۡحَيٰوةِ اَنۡ تَقُوۡلَ لَا مِسَاسَ‌ۖ وَاِنَّ لَـكَ مَوۡعِدًا لَّنۡ تُخۡلَفَهٗ‌ ۚ وَانْظُرۡ اِلٰٓى اِلٰهِكَ الَّذِىۡ ظَلۡتَ عَلَيۡهِ عَاكِفًا‌ ؕ لَّـنُحَرِّقَنَّهٗ ثُمَّ لَـنَنۡسِفَنَّهٗ فِى الۡيَمِّ نَسۡفًا‏
Qoola fazhab fa inna laka fil hayaati an taquula laa misaasa wa inna laka maw'idal lan tukhlafahuu wanzur ilaaa ilaahikal lazii zalta 'alaihi 'aakifaa; lanuharriqannnahuu summa lanansifanahuu fil yammi nasfaa
Dia (Musa) berkata, "Pergilah kau! Maka sesungguhnya di dalam kehidupan (di dunia) engkau (hanya dapat) mengatakan, ‘Janganlah menyentuh (aku),’. Dan engkau pasti mendapat (hukuman) yang telah dijanjikan (di akhirat) yang tidak akan dapat engkau hindari, dan lihatlah tuhanmu itu yang engkau tetap menyembahnya. Kami pasti akan membakarnya, kemudian sungguh kami akan menghamburkannya (abunya) ke dalam laut (berserakan).
Juz ke-16
Tafsir
Nabi Musa semakin marah usai mendengar jawaban Samiri. Dia berkata, “Wahai Samiri, pergilah kau! Maka sebagai hukuman atas perbuatanmu, sesungguhnya engkau akan dikucilkan di dalam kehidupan ini sehingga engkau akan selalu mengatakan kepada orang lain, ‘Janganlah menyentuh atau mendekatiku, sebagaimana aku tidak akan menyentuh atau mendekatimu.’ Dan selain itu engkau pasti akan mendapat hukuman di akhirat yang telah dijanjikan, yang tidak akan dapat engkau hindari. Dan lihatlah tuhanmu itu yang beberapa saat lalu engkau tetap bersikeras menyembahnya. Kami pasti akan membakarnya, kemudian sungguh kami akan menghamburkannya, yaitu abu sisa pembakarannya, ke dalam laut hingga bertebaran dan berserakan.”
Musa berkata kepada Samiri pergilah engkau jauh-jauh dari sini, engkau tidak berhak bergaul dengan siapapun dan tak ada seorang pun yang dibolehkan bergaul dengan engkau. Bila ada orang yang bertanya kepadamu mengenai halmu maka engkau harus menjawab "Aku tidak dibolehkan mendekat seseorang dan siapapun tidak boleh mendekatiku." Inilah tindakan Musa yang amat keras dan tegas terhadapnya. Ke mana Samiri akan pergi, tak ada tempat yang akan didiami karena sekeliling tempat itu hanya ada padang pasir yang amat luas dan tandus, tak ada sebidang tanah pun di gurun sahara itu yang dapat didiami manusia. Sedang binatang liar dan buas pun akan merasa sulit dan akan menderita tinggal di padang pasir yang tak bertepi itu. Diriwayatkan bahwa Samiri setelah diusir oleh Musa, dia pergi dari tempat itu tanpa diketahuinya ke mana arah dan tujuan yang akan dicapainya. Dia berpetualang di gurun sahara yang amat luas itu dan tidak ada yang dijumpainya kecuali binatang-binatang buas dan liar. Maka terbuktilah apa yang dikatakan Musa kepadanya bila ia bertemu dengan seseorang menanyakan halnya dia harus menjawab "La misasa".

Biarpun dia tidak pernah mengucapkan kata "La misasa" itu tetapi dalam praktek pengalamannya bertualang di padang pasir seakan-akan dia sendiri meneriakkan kata itu sehingga tak ada seorang pun yang berani mendekat kepadanya. Kemudian Musa mengucapkan kata-kata perpisahan kepadanya bahwa dia akan menemui hari yang tidak dapat dihindarinya yaitu hari kiamat, hari pembalasan di mana dia akan menerima balasan amal perbuatannya setimpal dengan besar dosa yang diperbuatnya. Kemudian Musa memerintahkan kepada Samiri supaya dia menoleh kepada tuhan buatannya yang disembah dan dipujanya dan berkata, "Patung ini akan aku hancur leburkan sampai menjadi debu dan debunya akan aku sebarkan ke laut sehingga hilang lenyap tidak berbekas."
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Taha
Surat Thaahaa terdiri atas 135 ayat, diturunkan sesudah diturunkannya surat Maryam, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Surat ini dinamai Thaahaa, diambil dari perkataan yang berasal dan ayat pertama surat ini. Sebagaimana yang lazim terdapat pada surat-surat yang memakai huruf-huruf abjad pada permulaannya, di mana huruf tersebut seakan-akan merupakan pemberitahuan Allah kepada orang-orang yang membacanya, bahwa sesudah huruf itu akan dikemukakan hal-hal yang sangat penting diketahui, maka demikian pula halnya dengan ayat-ayat yang terdapat sesudah huruf thaahaa dalam surat ini. Allah menerangkan bahwa Al Quran merupakan peringatan bagi manusia, wahyu dari Allah, Pencipta semesta alam. Kemudian Allah menerangkan kisah beberapa orang nabi; akibat-akibat yang telah ada akan dialami oleh orang-orang yang percaya kepada Allah dan orang-orang yang mengingkari-Nya, baik di dunia maupun di akhirat. Selain hal-hal tersebut di atas, maka surat ini mengandung pokok-pokok isi sebagai berikut:
Hikmah Idulfitri : Kembali...
Hikmah Idulfitri : Kembali ke Fitrah dan Istiqamah Memegang Teguh Ajaran Islam

Umat Islam merayakan momen Idulfitri yang disebut-sebut sebagai hari kemenangan dan saatnya kembali ke Fitrah. Apa sebenarnya makna Fitrah?

Hikmah Melewati Jalan...
Hikmah Melewati Jalan Berbeda setelah Melaksanakan Salat Ied

Salah satu amalan sunnah ketika salat Idulfitri yaitu berangkat dan pulang melewati jalan berbeda. Berikut hikmah disunnahkannya menempuh jalan berbeda saat salat Id.

7 Adab Merayakan Idulfitri,...
7 Adab Merayakan Idulfitri, dari Mandi Sunnah hingga Tunjukkan Kebahagiaan

Hari raya Idulfitri merupakan momentum untuk menyempurnakan hubungan vertikal dengan Allah (hablun minallah) dan secara horizontal membangun hubungan sosial yang baik (hablun minnannas)

Hati-hati, 3 Hal yang...
Hati-hati, 3 Hal yang harus Dihindari Kaum Wanita saat Merayakan Idulfitri

Momen Idulfitri sangat istimewa bagi setiap muslim, tak terkecuali kaum wanita muslimah. Namun, ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari kaum Hawa ini saat merayakan Idulfitri ini. Hal apa saja?

Bacaan Niat Salat Idulfitri...
Bacaan Niat Salat Idulfitri Lengkap Bahasa Arab dan Terjemahannya

Bacaan niat salat Idulfitri dapat dilakukan dalam hati sebelum melaksanakan salat Ied. Bagaimana lafadz niat salat Idulfitri ini dalam bahasa Arab dan terjemahannya?