QS. Hud Ayat 86-90
-
بَقِيَّتُ اللّٰهِ خَيۡرٌ لَّـكُمۡ اِنۡ كُنۡتُمۡ مُّؤۡمِنِيۡنَ ۚوَمَاۤ اَنَا عَلَيۡكُمۡ بِحَفِيۡظٍBaqiyyatul laahi khairul lakum in kuntum mu'miniin; wa maa ana 'alaikum bihafiiz86. Sisa (yang halal) dari Allah adalah lebih baik bagimu jika kamu orang yang beriman. Dan aku bukanlah seorang penjaga atas dirimu."Juz ke-12 tafsir ayat ke-86
-
قَالُوۡا يٰشُعَيۡبُ اَصَلٰوتُكَ تَاۡمُرُكَ اَنۡ نَّتۡرُكَ مَا يَعۡبُدُ اٰبَآؤُنَاۤ اَوۡ اَنۡ نَّـفۡعَلَ فِىۡۤ اَمۡوَالِنَا مَا نَشٰٓؤُا ؕ اِنَّكَ لَاَنۡتَ الۡحَـلِيۡمُ الرَّشِيۡدُQooluu yaa Shu'aybu asalaatuka taamuruka an natruka maa ya'budu aabaaa'unaaa aw an naf'ala fiii amwaalinaa maa nashaaa'uu innaka la antal haliimur rashiid87. Mereka berkata, "Wahai Syuaib! Apakah agamamu yang menyuruhmu agar kami meninggalkan apa yang disembah nenek moyang kami atau melarang kami mengelola harta kami menurut cara yang kami kehendaki? Sesungguhnya engkau benar-benar orang yang sangat penyantun dan pandai."Juz ke-12 tafsir ayat ke-87
-
قَالَ يٰقَوۡمِ اَرَءَيۡتُمۡ اِنۡ كُنۡتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنۡ رَّبِّىۡ وَرَزَقَنِىۡ مِنۡهُ رِزۡقًا حَسَنًا ؕ وَمَاۤ اُرِيۡدُ اَنۡ اُخَالِفَكُمۡ اِلٰى مَاۤ اَنۡهٰٮكُمۡ عَنۡهُ ؕ اِنۡ اُرِيۡدُ اِلَّا الۡاِصۡلَاحَ مَا اسۡتَطَعۡتُ ؕ وَمَا تَوۡفِيۡقِىۡۤ اِلَّا بِاللّٰهِ ؕ عَلَيۡهِ تَوَكَّلۡتُ وَاِلَيۡهِ اُنِيۡبُQala ya qaumi ara'aitum in kuntu 'ala bayyinatim mir rabbi wa razaqani minhu rizqan hasanaw wa ma uridu an ukhalifakum ila ma anhakum 'anh(u), in uridu illal-islaha mastata't(u), wa ma taufiqi illa billah(i), 'alaihi tawakkaltu wa ilaihi unib88. Dia (Syuaib) berkata, "Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.Juz ke-12 tafsir ayat ke-88
-
وَيٰقَوۡمِ لَا يَجۡرِمَنَّكُمۡ شِقَاقِىۡۤ اَنۡ يُّصِيۡبَكُمۡ مِّثۡلُ مَاۤ اَصَابَ قَوۡمَ نُوۡحٍ اَوۡ قَوۡمَ هُوۡدٍ اَوۡ قَوۡمَ صٰلِحٍؕ وَمَا قَوۡمُ لُوۡطٍ مِّنۡكُمۡ بِبَعِيۡدٍWa yaa qawmi laa yajri mannakum shiqooqiii ai yusiibakum mislu maaa asaaba qawma Nuuhin aw qawma Huudin aw qawma Saalih; wa maa qawmu Luutim minkum biba'iid89. Dan wahai kaumku! Janganlah pertentangan antara aku (dengan kamu) menyebabkan kamu berbuat dosa, sehingga kamu ditimpa siksaan seperti yang menimpa kaum Nuh, kaum Hud atau kaum Shalih, sedang kaum Luth tidak jauh dari kamu.Juz ke-12 tafsir ayat ke-89
-
وَاسۡتَغۡفِرُوۡا رَبَّكُمۡ ثُمَّ تُوۡبُوۡۤا اِلَيۡهِؕ اِنَّ رَبِّىۡ رَحِيۡمٌ وَّدُوۡدٌWastaghfiruu Rabbakum summa tuubuuu ilaih; inna Rabbii Rahiimunw Waduud90. Dan mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sungguh, Tuhanku Maha Penyayang, Maha Pengasih."Juz ke-12 tafsir ayat ke-90
Bulan Syaban adalah bulan untuk melunasi utang puasa, khususnya bagi wanita muslimah yang masih belum selesai mengqadha puasa Ramadhan sebelumnya.
Ibu adalah karamah bagi anak-anaknya, bukti itu ialah bahwa ibu selalu bisa memberikan apa saja yang terbaik untuk anaknya dan bisa menghadirkan keajaiban di saat anak-anaknya dalam bahaya.
Mengisi dan mempersiapkan diri di bulan suci Ramadan, salah satunya adalah dengan membaca Al-Quran. Namun, bolehkah membaca Al Quran ini tanpa mengetahui artinya?
Malam-malam di bulan Ramadan diramaikan dengan amalan salat tarawih. Mengapa salat tarawih hanya ada di bulan Ramadan, dan bagaimana asal usul serta sejarahnya?
Pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) Reguler 1446 H/2025 M memasuki hari keempat. Lebih 32% dari total kuota haji reguler sudah terisi dan terlunasi.