QS. Al-Kahf Ayat 90-100
-
حَتّٰٓى اِذَابَلَغَ مَطۡلِعَ الشَّمۡسِ وَجَدَهَا تَطۡلُعُ عَلٰى قَوۡمٍ لَّمۡ نَجۡعَلْ لَّهُمۡ مِّنۡ دُوۡنِهَا سِتۡرًا ۙHattaaa izaa balagha matli'ash shamsi wajdahaa tatlu'u alaa qawmil lam naj'al lahum min duunihaa sitraa90. Hingga ketika dia sampai di tempat terbit matahari (sebelah timur) didapatinya (matahari) bersinar di atas suatu kaum yang tidak Kami buatkan suatu pelindung bagi mereka dari (cahaya matahari) itu,Juz ke-16 tafsir ayat ke-90
-
كَذٰلِكَؕ وَقَدۡ اَحَطۡنَا بِمَا لَدَيۡهِ خُبۡرًاKazaalika wa qad ahatnaa bimaa ladaihi khubraa91. demikianlah, dan sesungguhnya Kami mengetahui segala sesuatu yang ada padanya (Zulkarnain).Juz ke-16 tafsir ayat ke-91
-
ثُمَّ اَتۡبَعَ سَبَبًاSumma atba'a sababaa92. Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi).Juz ke-16 tafsir ayat ke-92
-
حَتّٰٓى اِذَا بَلَغَ بَيۡنَ السَّدَّيۡنِ وَجَدَ مِنۡ دُوۡنِهِمَا قَوۡمًا ۙ لَّا يَكَادُوۡنَ يَفۡقَهُوۡنَ قَوۡلًاHattaaa izaa balagha bainas saddaini wajada min duunihimaa qawmal laa yakaa duuna yafqahuuna qawlaa93. Hingga ketika dia sampai di antara dua gunung, didapatinya di belakang (kedua gunung itu) suatu kaum yang hampir tidak memahami pembicaraan.Juz ke-16 tafsir ayat ke-93
-
قَالُوۡا يٰذَا الۡقَرۡنَيۡنِ اِنَّ يَاۡجُوۡجَ وَمَاۡجُوۡجَ مُفۡسِدُوۡنَ فِى الۡاَرۡضِ فَهَلۡ نَجۡعَلُ لَكَ خَرۡجًا عَلٰٓى اَنۡ تَجۡعَلَ بَيۡنَـنَا وَبَيۡنَهُمۡ سَدًّاQooluu yaa Zal qarnaini inna Yaajuuja wa Maajuuja mufsiduuna fil ardi fahal naj'alu laka kharjan 'alaaa an taj'ala bainanaa wa bainahum saddas94. Mereka berkata, "Wahai Zulkarnain! Sungguh, Yakjuj dan Makjuj itu (makhluk yang) berbuat kerusakan di bumi, maka bolehkah kami membayarmu imbalan agar engkau membuatkan dinding penghalang antara kami dan mereka?"Juz ke-16 tafsir ayat ke-94
-
قَالَ مَا مَكَّنِّىۡ فِيۡهِ رَبِّىۡ خَيۡرٌ فَاَعِيۡنُوۡنِىۡ بِقُوَّةٍ اَجۡعَلۡ بَيۡنَكُمۡ وَبَيۡنَهُمۡ رَدۡمًاQoola maa makkannii fiihi Rabbii khairun fa-a'iinuunii biquwwatin aj'al bainakum wa bainahum radmaa95. Dia (Zulkarnain) berkata, "Apa yang telah dianugerahkan Tuhan kepadaku lebih baik (daripada imbalanmu), maka bantulah aku dengan kekuatan, agar aku dapat membuatkan dinding penghalang antara kamu dan mereka.Juz ke-16 tafsir ayat ke-95
-
اٰتُوۡنِىۡ زُبَرَ الۡحَدِيۡدِ ؕ حَتّٰٓى اِذَا سَاوٰى بَيۡنَ الصَّدَفَيۡنِ قَالَ انْـفُخُوۡا ؕ حَتّٰٓى اِذَا جَعَلَهٗ نَارًا ۙ قَالَ اٰتُوۡنِىۡۤ اُفۡرِغۡ عَلَيۡهِ قِطۡرًا ؕAatuunii zubaral hadiid, hattaaa izaa saawaa bainas sadafaini qoolan fukhuu hattaaa izaa ja'alahuu naaran qoola aatuuniii ufrigh 'alaihi qitraa96. Berilah aku potongan-potongan besi!" Hingga ketika (potongan) besi itu telah (terpasang) sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, dia (Zulkarnain) berkata, "Tiuplah (api itu)!" Ketika (besi) itu sudah menjadi (merah seperti) api, dia pun berkata, "Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atasnya (besi panas itu)."Juz ke-16 tafsir ayat ke-96
-
فَمَا اسۡطَاعُوۡۤا اَنۡ يَّظۡهَرُوۡهُ وَمَا اسۡتَطَاعُوۡا لَهٗ نَـقۡبًاFamas taa'uuu any yazharuuhu wa mastataa'uu lahuu naqbaa97. Maka mereka (Yakjuj dan Makjuj) tidak dapat mendakinya dan tidak dapat (pula) melubanginya.Juz ke-16 tafsir ayat ke-97
-
قَالَ هٰذَا رَحۡمَةٌ مِّنۡ رَّبِّىۡ ۚ فَاِذَا جَآءَ وَعۡدُ رَبِّىۡ جَعَلَهٗ دَكَّآءَ ۚ وَكَانَ وَعۡدُ رَبِّىۡ حَقًّا ؕQoola haaza rahmatummir Rabbii fa izaa jaaa'a wa'du Rabbii ja'alahuu dakkaaa'a; wa kaana; wa du Rabbii haqqoo98. Dia (Zulkarnain) berkata, "(Dinding) ini adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila janji Tuhanku sudah datang, Dia akan menghancurluluhkannya; dan janji Tuhanku itu benar."Juz ke-16 tafsir ayat ke-98
-
وَتَرَكۡنَا بَعۡضَهُمۡ يَوۡمَٮِٕذٍ يَّمُوۡجُ فِىۡ بَعۡضٍ وَّنُفِخَ فِى الصُّوۡرِ فَجَمَعۡنٰهُمۡ جَمۡعًاWa taraknaa ba'dahum Yawma'iziny yamuuju fii ba'dinw wa nufikha fis Suuri fajama'naahum jam'aa99. Dan pada hari itu Kami biarkan mereka (Yakjuj dan Makjuj) berbaur antara satu dengan yang lain, dan (apa-bila) sangkakala ditiup (lagi), akan Kami kumpulkan mereka semuanya.Juz ke-16 tafsir ayat ke-99
-
وَّعَرَضۡنَا جَهَـنَّمَ يَوۡمَٮِٕذٍ لِّـلۡكٰفِرِيۡنَ عَرۡضَا ۙWa 'aradnaa jahannama Yawma'izil lilkaafiriina 'ardaa100. Dan Kami perlihatkan (neraka) Jahanam dengan jelas pada hari itu kepada orang kafir,Juz ke-16 tafsir ayat ke-100
Salah satu pokok perselisihan di kalangan umat Islam yang terkait erat dengan masalah takwil ialah adanya ayat-ayat suci al-Quran yang bermakna jelas atau pasti dan yang bermakna samar atau tidak pasti.
Karena itu, menurutnya, persoalan interpretasi metaforis ini mempunyai saham cukup besar dalam timbulnya perselisihan, kemudian perpecahan, di kalangan kaum Muslim.
Mereka yang telah mengembangkan nilai-nilai batiniah tertentu niscaya memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap masyarakat daripada mereka yang berusaha mengamalkan prinsip-prinsip moral secara kering
Tatkala pasukan Islam menguasai Persia, ia sedang dalam pelarian dari satu daerah ke daerah lain sampai akhirnya terbunuh di rumah seorang penggali tanah di pesisir Sungai Mirgab.
Bahwasanya sihir itu adalah suatu objek kemaksiatan yang dikabarkan kepada mereka serta melarang mereka mengerjakanya. Seperti dalam kisah Nabi Sulaiman AS