QS. An-Naml Ayat 41-80
-
قَالَ نَكِّرُوۡا لَهَا عَرۡشَهَا نَـنۡظُرۡ اَتَهۡتَدِىۡۤ اَمۡ تَكُوۡنُ مِنَ الَّذِيۡنَ لَا يَهۡتَدُوۡنَQoola nakkiruu lahaa 'arshahaa nanzur atahtadiii am takuunu minal laziina laa yahtaduun41. Dia (Sulaiman) berkata, "Ubahlah untuknya singgasananya; kita akan melihat apakah dia (Balqis) mengenal; atau tidak mengenalnya lagi."Juz ke-19 tafsir ayat ke-41
-
فَلَمَّا جَآءَتۡ قِيۡلَ اَهٰكَذَا عَرۡشُكِؕ قَالَتۡ كَاَنَّهٗ هُوَۚ وَاُوۡتِيۡنَا الۡعِلۡمَ مِنۡ قَبۡلِهَا وَ كُنَّا مُسۡلِمِيۡنَFalammaa jaaa'at qiila ahaakaza 'arshuki qoolat kaanna huu; wa uutiinal 'ilma min qablihaa wa kunnaa muslimiin42. Maka ketika dia (Balqis) datang, ditanyakanlah (kepadanya), "Serupa inikah singgasanamu?" Dia (Balqis) menjawab, "Seakan-akan itulah dia." (Dan dia Balqis berkata), "Kami telah diberi pengetahuan sebelumnya dan kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)."Juz ke-19 tafsir ayat ke-42
-
وَصَدَّهَا مَا كَانَتۡ تَّعۡبُدُ مِنۡ دُوۡنِ اللّٰهِؕ اِنَّهَا كَانَتۡ مِنۡ قَوۡمٍ كٰفِرِيۡنَWa saddahaa maa kaanat ta'budu min duunil laahi innahaa kaanat min qawmin kaafiriin43. Dan kebiasaannya menyembah selain Allah mencegahnya (untuk melahirkan keislamannya), sesungguhnya dia (Balqis) dahulu termasuk orang-orang kafir.Juz ke-19 tafsir ayat ke-43
-
قِيۡلَ لَهَا ادۡخُلِى الصَّرۡحَ ۚ فَلَمَّا رَاَتۡهُ حَسِبَـتۡهُ لُـجَّةً وَّكَشَفَتۡ عَنۡ سَاقَيۡهَا ؕ قَالَ اِنَّهٗ صَرۡحٌ مُّمَرَّدٌ مِّنۡ قَوَارِيۡرَ ؕ قَالَتۡ رَبِّ اِنِّىۡ ظَلَمۡتُ نَـفۡسِىۡ وَ اَسۡلَمۡتُ مَعَ سُلَيۡمٰنَ لِلّٰهِ رَبِّ الۡعٰلَمِيۡنَQiila lahad khulis sarha falammaa ra at hu hasibat hu lujjatanw wa khashafat 'an saaqaihaa; qoola innahuu sarhum mumarradum min qawaariir; qoolat Rabbi innii zalamtu nafsii wa aslamtu ma'a Sulaimaana lillaahi Rabbil 'aalamiin44. Dikatakan kepadanya (Balqis), "Masuklah ke dalam istana." Maka ketika dia (Balqis) melihat (lantai istana) itu, dikiranya kolam air yang besar, dan disingkapkannya (penutup) kedua betisnya. Dia (Sulaiman) berkata, "Sesungguhnya ini hanyalah lantai istana yang dilapisi kaca." Dia (Balqis) berkata, "Ya Tuhanku, sungguh, aku telah berbuat zhalim terhadap diriku. Aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan seluruh alam."Juz ke-19 tafsir ayat ke-44
-
وَلَقَدۡ اَرۡسَلۡنَاۤ اِلٰى ثَمُوۡدَ اَخَاهُمۡ صٰلِحًا اَنِ اعۡبُدُوۡا اللّٰهَ فَاِذَا هُمۡ فَرِيۡقٰنِ يَخۡتَصِمُوۡنَWa laqad arsalnaaa ilaa Samoda akhaahum Saalihan ani'budul lahha fa izaa hum fariiqooni yakhtasimuun45. Dan sungguh, Kami telah mengutus kepada (kaum) Tsamud saudara mereka yaitu Shalih (yang menyeru), "Sembahlah Allah!" Tetapi tiba-tiba mereka (menjadi) dua golongan yang bermusuhan.Juz ke-19 tafsir ayat ke-45
-
قَالَ يٰقَوۡمِ لِمَ تَسۡتَعۡجِلُوۡنَ بِالسَّيِّئَةِ قَبۡلَ الۡحَسَنَةِۚ لَوۡلَا تَسۡتَغۡفِرُوۡنَ اللّٰهَ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُوۡنَQoola yaa qawmi lima tasta'jiluuna bissaiyi'ati qablal hasanati law laa tas taghfiruunal laaha la'allakum turhamuun46. Dia (Shalih) berkata, "Wahai kaumku! Mengapa kamu meminta disegerakan keburukan sebelum (kamu meminta) kebaikan? Mengapa kamu tidak memohon ampunan kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat?"Juz ke-19 tafsir ayat ke-46
-
قَالُوا اطَّيَّرۡنَا بِكَ وَبِمَنۡ مَّعَكَ ؕ قَالَ طٰٓٮِٕرُكُمۡ عِنۡدَ اللّٰهِ بَلۡ اَنۡـتُمۡ قَوۡمٌ تُفۡتَـنُوۡنَQoolut taiyarnaa bika wa bimam ma'ak; qoola taaa'irukum 'indal laahi bal antum qawmun tuftanuun47. Mereka menjawab, "Kami mendapat nasib yang malang disebabkan oleh kamu dan orang-orang yang bersamamu." Dia (Shalih) berkata, "Nasibmu ada pada Allah (bukan kami yang menjadi sebab), tetapi kamu adalah kaum yang sedang diuji."Juz ke-19 tafsir ayat ke-47
-
وَكَانَ فِى الۡمَدِيۡنَةِ تِسۡعَةُ رَهۡطٍ يُّفۡسِدُوۡنَ فِى الۡاَرۡضِ وَلَا يُصۡلِحُوۡنَWa kaana fil madiinati tis'atu rahtiny yufsiduuna fil ardi wa laa yuslihuun48. Dan di kota itu ada sembilan orang laki-laki yang berbuat kerusakan di bumi, mereka tidak melakukan perbaikan.Juz ke-19 tafsir ayat ke-48
-
قَالُوۡا تَقَاسَمُوۡا بِاللّٰهِ لَـنُبَيِّتَـنَّهٗ وَ اَهۡلَهٗ ثُمَّ لَـنَقُوۡلَنَّ لِوَلِيِّهٖ مَا شَهِدۡنَا مَهۡلِكَ اَهۡلِهٖ وَاِنَّا لَصٰدِقُوۡنَQooluu taqoosamuu billaahi lanubaiyitannahuu wa ahlahuu summaa lanaquulana liwaliy yihii maa shahidnaa mahlika ahliii wa innaa lasaadiquun49. Mereka berkata, "Bersumpahlah kamu dengan (nama) Allah, bahwa kita pasti akan menyerang dia bersama keluarganya pada malam hari, kemudian kita akan mengatakan kepada ahli warisnya (bahwa) kita tidak menyaksikan kebinasaan keluarganya itu, dan sungguh, kita orang yang benar."Juz ke-19 tafsir ayat ke-49
-
وَمَكَرُوۡا مَكۡرًا وَّمَكَرۡنَا مَكۡرًا وَّهُمۡ لَا يَشۡعُرُوۡنَWa makaruu makranw wa makarnaa makranw wa hum laa yash'uruun50. Dan mereka membuat tipu daya, dan Kami pun menyusun tipu daya, sedang mereka tidak menyadari.Juz ke-19 tafsir ayat ke-50
-
فَانْظُرۡ كَيۡفَ كَانَ عَاقِبَةُ مَكۡرِهِمۡۙ اَنَّا دَمَّرۡنٰهُمۡ وَقَوۡمَهُمۡ اَجۡمَعِيۡنَFanzur kaifa kaana 'aaqibatu makrihim annaa dammar naahum wa qawmahum ajma'iin51. Maka perhatikanlah bagaimana akibat dari tipu daya mereka, bahwa Kami membinasakan mereka dan kaum mereka semuanya.Juz ke-19 tafsir ayat ke-51
-
فَتِلۡكَ بُيُوۡتُهُمۡ خَاوِيَةً ۢ بِمَا ظَلَمُوۡا ؕ اِنَّ فِىۡ ذٰ لِكَ لَاٰيَةً لِّـقَوۡمٍ يَّعۡلَمُوۡنَFatilka buyuutuhum khaa wiyatam bimaa zalamuu; inna fii zaalika la Aayatal liqaw miny-ya'lamuun52. Maka itulah rumah-rumah mereka yang runtuh karena kezhaliman mereka. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mengetahui.Juz ke-19 tafsir ayat ke-52
-
وَاَنۡجَيۡنَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَكَانُوۡا يَتَّقُوۡنَWa anjainal laziina aamanuu wa kaanuu yattaquun53. Dan Kami selamatkan orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa.Juz ke-19 tafsir ayat ke-53
-
وَلُوۡطًا اِذۡ قَالَ لِقَوۡمِهٖۤ اَتَاۡتُوۡنَ الۡـفَاحِشَةَ وَاَنۡـتُمۡ تُبۡصِرُوۡنَWa luutan iz qoola liqawmihiii ataatuunal faa hishata wa antum qawmun tajjhaluun54. Dan (ingatlah kisah) Luth, ketika dia berkata kepada kaumnya, "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan fahisyah (keji), padahal kamu melihatnya (kekejian perbuatan maksiat itu)?"Juz ke-19 tafsir ayat ke-54
-
اَٮِٕنَّكُمۡ لَـتَاۡتُوۡنَ الرِّجَالَ شَهۡوَةً مِّنۡ دُوۡنِ النِّسَآءِؕ بَلۡ اَنۡـتُمۡ قَوۡمٌ تَجۡهَلُوۡنَA'innakum lataatuunar rijaala shahwatam min duunin nisaaa'; bal antum qawmun tajhaluun55. Mengapa kamu mendatangi laki-laki untuk (memenuhi) syahwat(mu), bukan (mendatangi) perempuan? Sungguh, kamu adalah kaum yang tidak mengetahui (akibat perbuatanmu).Juz ke-19 tafsir ayat ke-55
-
فَمَا كَانَ جَوَابَ قَوۡمِهٖۤ اِلَّاۤ اَنۡ قَالُـوۡۤا اَخۡرِجُوۡۤا اٰلَ لُوۡطٍ مِّنۡ قَرۡيَتِكُمۡۚ اِنَّهُمۡ اُنَاسٌ يَّتَطَهَّرُوۡنَFammaa kaana jawaaba qawmihiii illaaa an qooluuu akrijuun aalaa Luutim min qaryatikum innahum unaasuny yatatahharuun56. Jawaban kaumnya tidak lain hanya dengan mengatakan, "Usirlah Luth dan keluarganya dari negerimu; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang (menganggap dirinya) suci."Juz ke-20 tafsir ayat ke-56
-
فَاَنۡجَيۡنٰهُ وَ اَهۡلَهٗۤ اِلَّا امۡرَاَتَهٗ قَدَّرۡنٰهَا مِنَ الۡغٰبِرِيۡنَFa anjainaahu wa ahlahuuu illam ra atahuu qaddarnaahaa minal ghaabiriin57. Maka Kami selamatkan dia dan keluarganya, kecuali istrinya. Kami telah menentukan dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan).Juz ke-20 tafsir ayat ke-57
-
وَاَمۡطَرۡنَا عَلَيۡهِمۡ مَّطَرًاۚ فَسَآءَ مَطَرُ الۡمُنۡذَرِيۡنَWa amtarnaa 'alaihimm mataran fasaaa'a matarul munzariin58. Dan Kami hujani mereka dengan hujan (batu), maka sangat buruklah hujan (yang ditimpakan) pada orang-orang yang diberi peringatan itu (tetapi tidak mengindahkan).Juz ke-20 tafsir ayat ke-58
-
قُلِ الۡحَمۡدُ لِلّٰهِ وَسَلٰمٌ عَلٰى عِبَادِهِ الَّذِيۡنَ اصۡطَفٰىؕ ءٰۤللّٰهُ خَيۡرٌ اَمَّا يُشۡرِكُوۡنَؕQulil hamdu lillaahi wa salaamun 'alaa 'ibaadihil laziinas tafaa; aaallaahu khairun ammmaa yushrikuun59. Katakanlah (Muhammad), "Segala puji bagi Allah dan salam sejahtera atas hamba-hamba-Nya yang dipilih-Nya. Apakah Allah yang lebih baik, ataukah apa yang mereka persekutukan (dengan Dia)?"Juz ke-20 tafsir ayat ke-59
-
اَمَّنۡ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضَ وَاَنۡزَلَ لَـكُمۡ مِّنَ السَّمَآءِ مَآءً ۚ فَاَنۡۢبَتۡنَا بِهٖ حَدَآٮِٕقَ ذَاتَ بَهۡجَةٍ ۚ مَا كَانَ لَـكُمۡ اَنۡ تُـنۡۢبِتُوۡا شَجَرَهَا ؕ ءَاِلٰـهٌ مَّعَ اللّٰهِ ؕ بَلۡ هُمۡ قَوۡمٌ يَّعۡدِلُوۡنَAmman khalaqas samaawaati wal arda wa anzala lakum minas samaaa'i maaa'an fa ambatnaa bihii hadaaa'iqa zaata bahjjah; maa kanna lakum an tumbituu shajarahaa; 'a-ilaahum ma'al laah; bal hum qawmuny ya'diluun60. Bukankah Dia (Allah) yang menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air dari langit untukmu, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah? Kamu tidak akan mampu menumbuhkan pohon-pohonnya. Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Sebenarnya mereka adalah orang-orang yang menyimpang (dari kebenaran).Juz ke-20 tafsir ayat ke-60
-
اَمَّنۡ جَعَلَ الۡاَرۡضَ قَرَارًا وَّجَعَلَ خِلٰلَهَاۤ اَنۡهٰرًا وَّجَعَلَ لَهَا رَوَاسِىَ وَجَعَلَ بَيۡنَ الۡبَحۡرَيۡنِ حَاجِزًا ؕ ءَاِلٰـهٌ مَّعَ اللّٰهِ ؕ بَلۡ اَكۡثَرُهُمۡ لَا يَعۡلَمُوۡنَAmmann ja'alal arda qaraaranw wa ja'ala khilaalahaaa anhaaranw wa ja'ala lahaa rawaasiya wa ja'ala bainal bahraini haajizaa; 'a-ilaahumma'allah; bal aksaruhum la ya'lamuun61. Bukankah Dia (Allah) yang telah menjadikan bumi sebagai tempat berdiam, yang menjadikan sungai-sungai di celah-celahnya, yang menjadikan gunung-gunung untuk (mengokohkan)nya dan yang menjadikan suatu pemisah antara dua laut? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Sebenarnya kebanyakan mereka tidak mengetahui.Juz ke-20 tafsir ayat ke-61
-
اَمَّنۡ يُّجِيۡبُ الۡمُضۡطَرَّ اِذَا دَعَاهُ وَيَكۡشِفُ السُّوۡٓءَ وَيَجۡعَلُكُمۡ خُلَفَآءَ الۡاَرۡضِ ؕ ءَاِلٰـهٌ مَّعَ اللّٰهِ ؕ قَلِيۡلًا مَّا تَذَكَّرُوۡنَAmmany-yujiibul mud tarra izaa da'aahu wa yakshifussuuu'a wa yaj'alukum khula faaa'al ardi 'a-ilaahum ma'al laahi qaliilam maa tazak karuun62. Bukankah Dia (Allah) yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila dia berdoa kepada-Nya, dan menghilangkan kesusahan dan menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah (pemimpin) di bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Sedikit sekali (nikmat Allah) yang kamu ingat.Juz ke-20 tafsir ayat ke-62
-
اَمَّنۡ يَّهۡدِيۡكُمۡ فِىۡ ظُلُمٰتِ الۡبَرِّ وَ الۡبَحۡرِ وَمَنۡ يُّرۡسِلُ الرِّيٰحَ بُشۡرًۢا بَيۡنَ يَدَىۡ رَحۡمَتِهٖؕ ءَاِلٰـهٌ مَّعَ اللّٰهِؕ تَعٰلَى اللّٰهُ عَمَّا يُشۡرِكُوۡنَؕAmmany-yahdiikum fii zulumaatil barri wal bahri wa many yursilu riyaaha bushram baina yadai rahmatih; 'a-ilaahum ma'al laah; Ta'aalal laahu 'ammaa yushrikuun63. Bukankah Dia (Allah) yang memberi petunjuk kepada kamu dalam kegelapan di daratan dan lautan dan yang mendatangkan angin sebagai kabar gembira sebelum (kedatangan) rahmat-Nya? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Mahatinggi Allah terhadap apa yang mereka persekutukan.Juz ke-20 tafsir ayat ke-63
-
اَمَّنۡ يَّبۡدَؤُا الۡخَـلۡقَ ثُمَّ يُعِيۡدُهٗ وَمَنۡ يَّرۡزُقُكُمۡ مِّنَ السَّمَآءِ وَالۡاَرۡضِؕ ءَاِلٰـهٌ مَّعَ اللّٰهِؕ قُلۡ هَاتُوۡا بُرۡهَانَكُمۡ اِنۡ كُنۡتُمۡ صٰدِقِيۡنَAmmmany-yabda'ul khalqa summa yu'iiduhuu wa many-yarzuqukum minas sammaaa'i wal ard; 'a-ilaahum ma'allah; qul haatuu burhaanakum in kuntum saadiqiin64. Bukankah Dia (Allah) yang menciptakan (makhluk) dari permulaannya, kemudian mengulanginya (lagi) dan yang memberikan rezeki kepadamu dari langit dan bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Katakanlah, "Kemukakanlah bukti kebenaranmu, jika kamu orang yang benar."Juz ke-20 tafsir ayat ke-64
-
قُلْ لَّا يَعۡلَمُ مَنۡ فِى السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ الۡغَيۡبَ اِلَّا اللّٰهُؕ وَمَا يَشۡعُرُوۡنَ اَيَّانَ يُبۡعَثُوۡنَQul laa ya'lamu mman fis sammaawaati wal ardil ghaiba illal laah; wa maa yash'uruuna aiyaana yub'asuun65. Katakanlah (Muhammad), "Tidak ada sesuatu pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib, kecuali Allah. Dan mereka tidak mengetahui kapan mereka akan dibangkitkan."Juz ke-20 tafsir ayat ke-65
-
بَلِ ادّٰرَكَ عِلۡمُهُمۡ فِى الۡاٰخِرَةِ ۚ بَلۡ هُمۡ فِىۡ شَكٍّ مِّنۡهَاۖ بَلۡ هُمۡ مِّنۡهَا عَمُوۡنَBalid daaraka 'ilmuhum fil Aakhirah; bal hum fii shakkim minhaa bal hum minhaa 'amuun66. Bahkan pengetahuan mereka tentang akhirat tidak sampai (ke sana). Bahkan mereka ragu-ragu tentangnya (akhirat itu). Bahkan mereka buta tentang itu.Juz ke-20 tafsir ayat ke-66
-
وَقَالَ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡۤا ءَاِذَا كُنَّا تُرٰبًا وَّاٰبَآؤُنَاۤ اَٮِٕنَّا لَمُخۡرَجُوۡنَWa qoolal laziina kafaruuu 'a-izaa kunnaa turaabanw wa aabaaa'unaaa a'innaa lamukhrajuun67. Dan orang-orang yang kafir berkata, "Setelah kita menjadi tanah dan (begitu pula) nenek moyang kita, apakah benar kita akan dikeluarkan (dari kubur)?Juz ke-20 tafsir ayat ke-67
-
لَـقَدۡ وُعِدۡنَا هٰذَا نَحۡنُ وَاٰبَآؤُنَا مِنۡ قَبۡلُۙ اِنۡ هٰذَاۤ اِلَّاۤ اَسَاطِيۡرُ الۡاَوَّلِيۡنَLaqad wu'idnaa haazaa nahnu wa aabaaa'unaa min qablu in haazaaa illaaa asaatiirul awwaliin68. Sejak dahulu kami telah diberi ancaman dengan ini (hari kebangkitan); kami dan nenek moyang kami. Sebenarnya ini hanyalah dongeng orang-orang terdahulu."Juz ke-20 tafsir ayat ke-68
-
قُلۡ سِيۡرُوۡا فِى الۡاَرۡضِ فَانْظُرُوۡا كَيۡفَ كَانَ عَاقِبَةُ الۡمُجۡرِمِيۡنَQul siiruu fil ardi fanzuruu kaifa kaana 'aaqibatul mujremiin69. Katakanlah (Muhammad), "Berjalanlah kamu di bumi, lalu perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa.Juz ke-20 tafsir ayat ke-69
-
وَلَا تَحۡزَنۡ عَلَيۡهِمۡ وَلَا تَكُنۡ فِىۡ ضَيۡقٍ مِّمَّا يَمۡكُرُوۡنَWa laa tahzan 'alaihim wa laa takun fii daiqim mimmaa yamkuruun70. Dan janganlah engkau bersedih hati terhadap mereka, dan janganlah (dadamu) merasa sempit terhadap upaya tipu daya mereka."Juz ke-20 tafsir ayat ke-70
-
وَيَقُوۡلُوۡنَ مَتٰى هٰذَا الۡوَعۡدُ اِنۡ كُنۡتُمۡ صٰدِقِيۡنَWa yaquuluuna mataa haazal wa'du in kuntum saadiqiin71. Dan mereka (orang kafir) berkata, "Kapankah datangnya janji (azab) itu, jika kamu orang yang benar."Juz ke-20 tafsir ayat ke-71
-
قُلۡ عَسٰٓى اَنۡ يَّكُوۡنَ رَدِفَ لَـكُمۡ بَعۡضُ الَّذِىۡ تَسۡتَعۡجِلُوۡنَQul 'asaaa any-yakuuna radifa lakum ba'dul lazii tasta'jiluun72. Katakanlah (Muhammad), "Boleh jadi sebagian dari (azab) yang kamu minta disegerakan itu telah hampir sampai kepadamu."Juz ke-20 tafsir ayat ke-72
-
وَاِنَّ رَبَّكَ لَذُوۡ فَضۡلٍ عَلَى النَّاسِ وَلٰكِنَّ اَكۡثَرَهُمۡ لَا يَشۡكُرُوۡنَWa innna Rabbaka lazuu fadlin 'alan naasi wa laakina aksarahum laa yashkuruun73. Dan sungguh, Tuhanmu benar-benar memiliki karunia (yang diberikan-Nya) kepada manusia, tetapi kebanyakan mereka tidak mensyukuri(nya).Juz ke-20 tafsir ayat ke-73
-
وَاِنَّ رَبَّكَ لَيَـعۡلَمُ مَا تُكِنُّ صُدُوۡرُهُمۡ وَمَا يُعۡلِنُوۡنَWa inna Rabbaka la ya'lamu maa tukinnu suduuruhum wa maa yu'linuun74. Dan sungguh, Tuhanmu mengetahui apa yang disembunyikan dalam dada mereka dan apa yang mereka nyatakan.Juz ke-20 tafsir ayat ke-74
-
وَمَا مِنۡ غَآٮِٕبَةٍ فِى السَّمَآءِ وَالۡاَرۡضِ اِلَّا فِىۡ كِتٰبٍ مُّبِيۡنٍWa maa min ghaaa'ibatin fis samaaa'i wal ardi illaa fii kitaabimm mubiin75. Dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi di langit dan di bumi, melainkan (tercatat) dalam Kitab yang jelas (Lauh Mahfuzh).Juz ke-20 tafsir ayat ke-75
-
اِنَّ هٰذَا الۡقُرۡاٰنَ يَقُصُّ عَلٰى بَنِىۡۤ اِسۡرَآءِيۡلَ اَكۡثَرَ الَّذِىۡ هُمۡ فِيۡهِ يَخۡتَلِفُوۡنَInna haazal Qur-aana yaqussu 'alaa Baniii israaa'iila aksaral lazii hum fiihi yakhtalifuun76. Sungguh, Al-Qur'an ini menjelaskan kepada Bani Israil sebagian besar dari (perkara) yang mereka perselisihkan.Juz ke-20 tafsir ayat ke-76
-
وَاِنَّهٗ لَهُدًى وَّرَحۡمَةٌ لِّلۡمُؤۡمِنِيۡنَWa innahuu lahudanw wa rahmatul lilmu'miniin77. Dan sungguh, (Al-Qur'an) itu benar-benar menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.Juz ke-20 tafsir ayat ke-77
-
اِنَّ رَبَّكَ يَقۡضِىۡ بَيۡنَهُمۡ بِحُكۡمِهٖۚ وَهُوَ الۡعَزِيۡزُ الۡعَلِيۡمُInna Rabbaka yaqdii bainahum bihukmih; wa Huwal 'Aziizul 'Aliim78. Sungguh, Tuhanmu akan menyelesaikan (perkara) di antara mereka dengan hukum-Nya, dan Dia Mahaperkasa, Maha Mengetahui.Juz ke-20 tafsir ayat ke-78
-
فَتَوَكَّلۡ عَلَى اللّٰهِؕ اِنَّكَ عَلَى الۡحَـقِّ الۡمُبِيۡنِFatawakkal 'alal laahi innaka 'alal haqqil mubiin79. Maka bertawakallah kepada Allah, sungguh engkau (Muhammad) berada di atas kebenaran yang nyata.Juz ke-20 tafsir ayat ke-79
-
اِنَّكَ لَا تُسۡمِعُ الۡمَوۡتٰى وَلَا تُسۡمِعُ الصُّمَّ الدُّعَآءَ اِذَا وَلَّوۡا مُدۡبِرِيۡنَInnaka laa tusmi'ul mawtaa wa laa tusmi'us summad du'aaa izaa wallaw mudbiriin80. Sungguh, engkau tidak dapat menjadikan orang yang mati dapat mendengar dan (tidak pula) menjadikan orang yang tuli dapat mendengar seruan, apabila mereka telah berpaling ke belakang.Juz ke-20 tafsir ayat ke-80
Kumpulan doa dan amalan menghadapi penguasa zalim ini penting diketahui umat muslim, dan bisa diamalkan untuk mengantisipasi adanya penguasa yang bertindak zalim atau semena-mena.
Kiai Tafsir menekankan pentingnya berdakwah di kalangan marjinal. Paham keagamaan Muhammadiyah sejati menurutnya bersifat inklusif dan terbuka.
Lahirnya aliran Ahmadiyah merupakan serentetan peristiwa sejarah dalam Islam, yang kemunculannya tidak terlepas dari situasi dan kondisi umat Islam sendiri pada saat itu.
Malaikat Israfil adalah malaikat yang masyhur dikenal dengan tugasnya meniup sangkakala (terompet) pada hari kiamat. Seperti apa gambaran wujud dan sifat Malaikat Israfil ini?
Kisah Khalifah Umar bin Khattab dan Uskup Sophronius serah terima Yerusalem terjadi pada 638 M. Uskup sempat meminta kepada Umar melaksanakan salat di tempat itu tetapi ditolak.