QS. An-Nisa Ayat 46-55
-
مِنَ الَّذِيۡنَ هَادُوۡا يُحَرِّفُوۡنَ الۡـكَلِمَ عَنۡ مَّوَاضِعِهٖ وَ يَقُوۡلُوۡنَ سَمِعۡنَا وَعَصَيۡنَا وَاسۡمَعۡ غَيۡرَ مُسۡمَعٍ وَّرَاعِنَا لَـيًّۢا بِاَ لۡسِنَتِهِمۡ وَطَعۡنًا فِىۡ الدِّيۡنِ ؕ وَلَوۡ اَنَّهُمۡ قَالُوۡا سَمِعۡنَا وَاَطَعۡنَا وَاسۡمَعۡ وَانْظُرۡنَا لَـكَانَ خَيۡرًا لَّهُمۡ وَاَقۡوَمَ ۙ وَ لٰـكِنۡ لَّعَنَهُمُ اللّٰهُ بِكُفۡرِهِمۡ فَلَا يُؤۡمِنُوۡنَ اِلَّا قَلِيۡلًاMinal-lazina hadu yuharrifunal-kalima 'am mawadiihi wa yaquluna sami'na wa asaina wasma gaira musma'iw-wa ra'ina layyam-bilsinatihim wa ta'nan-fid-din, wa lau annahum qalu sami'na wa ata'na wasma' wanzurna lakana khairal lahum wa aqwam(a), wa lakil la'anahumullahu bikufrihim fala yu'minuna illa qalila46. (Yaitu) di antara orang Yahudi, yang mengubah perkataan dari tempat-tempatnya. Dan mereka berkata, "Kami mendengar, tetapi kami tidak mau menurutinya." Dan (mereka mengatakan pula), "Dengarlah," sedang (engkau Muhammad sebenarnya) tidak mendengar apa pun. Dan (mereka mengatakan), "Ra‘ina" dengan memutar-balikkan lidahnya dan mencela agama. Sekiranya mereka mengatakan, "Kami mendengar dan patuh, dan dengarlah, dan perhatikanlah kami," tentulah itu lebih baik bagi mereka dan lebih tepat, tetapi Allah melaknat mereka, karena kekafiran mereka. Mereka tidak beriman kecuali sedikit sekali.Juz ke-5 tafsir ayat ke-46
-
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اُوۡتُوا الۡكِتٰبَ اٰمِنُوۡا بِمَا نَزَّلۡنَا مُصَدِّقًا لِّمَا مَعَكُمۡ مِّنۡ قَبۡلِ اَنۡ نَّـطۡمِسَ وُجُوۡهًا فَنَرُدَّهَا عَلٰٓى اَدۡبَارِهَاۤ اَوۡ نَلۡعَنَهُمۡ كَمَا لَعَنَّاۤ اَصۡحٰبَ السَّبۡتِؕ وَكَانَ اَمۡرُ اللّٰهِ مَفۡعُوۡلًاyaaa aiyuha laziina uutu Kitaaba aaminuu bimaa nazzalnaa musadiqallimaa ma'akum min qabli an natmisa wujuuhan fanaruddahaa 'alaaa adbaarihaaa aw nal'anahum kamaa la'annaaa Ashaabas Sabt; wa kaana amrul laahi maf'uulaa47. Wahai orang-orang yang telah diberi Kitab! Berimanlah kamu kepada apa yang telah Kami turunkan (Al-Qur'an) yang membenarkan Kitab yang ada pada kamu, sebelum Kami mengubah wajah-wajah(mu), lalu Kami putar ke belakang atau Kami laknat mereka sebagaimana Kami melaknat orang-orang (yang berbuat maksiat) pada hari Sabat (Sabtu). Dan ketetapan Allah pasti berlaku.Juz ke-5 tafsir ayat ke-47
-
اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغۡفِرُ اَنۡ يُّشۡرَكَ بِهٖ وَيَغۡفِرُ مَا دُوۡنَ ذٰ لِكَ لِمَنۡ يَّشَآءُ ۚ وَمَنۡ يُّشۡرِكۡ بِاللّٰهِ فَقَدِ افۡتَـرٰۤى اِثۡمًا عَظِيۡمًاInnal laaha laa yaghfiru ai yushraka bihii wa yaghfiru maa duuna zaalika limai yashaaa'; wa mai yushrik billaahi faqadif taraaa isman 'aziimaa48. Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar.Juz ke-5 tafsir ayat ke-48
-
اَلَمۡ تَرَ اِلَى الَّذِيۡنَ يُزَكُّوۡنَ اَنۡفُسَهُمۡ ؕ بَلِ اللّٰهُ يُزَكِّىۡ مَنۡ يَّشَآءُ وَلَا يُظۡلَمُوۡنَ فَتِيۡلًاAlam tara ilal laziina yuzakkuuna anfusahum; balil laahu yuzakkii mai yashaaa'u wa laa yuzlamuuna fatiilaa49. Tidakkah engkau memperhatikan orang-orang yang menganggap dirinya suci (orang Yahudi dan Nasrani)? Sebenarnya Allah menyucikan siapa yang Dia kehendaki dan mereka tidak dizhalimi sedikit pun.Juz ke-5 tafsir ayat ke-49
-
اُنْظُرۡ كَيۡفَ يَفۡتَرُوۡنَ عَلَى اللّٰهِ الۡـكَذِبَؕ وَكَفٰى بِهٖۤ اِثۡمًا مُّبِيۡنًاUnzur kaifa yaftaruuna 'alal laahil kazib, wakafaa bihiii ismamm mubiinaa50. Perhatikanlah, betapa mereka mengada-adakan dusta terhadap Allah! Dan cukuplah perbuatan itu menjadi dosa yang nyata (bagi mereka).Juz ke-5 tafsir ayat ke-50
-
اَلَمۡ تَرَ اِلَى الَّذِيۡنَ اُوۡتُوۡا نَصِيۡبًا مِّنَ الۡكِتٰبِ يُؤۡمِنُوۡنَ بِالۡجِبۡتِ وَالطَّاغُوۡتِ وَيَقُوۡلُوۡنَ لِلَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا هٰٓؤُلَۤاءِ اَهۡدٰى مِنَ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا سَبِيۡلًاAlam tara ilal laziina 'uutuu nasiibam minal kitaabi yu'minuuna bil Jibti wat Taaghuuti wa yaquuluuna lillaziina kafaruu haaa ulaaa'i ahdaa minal laziina aamanuu sabiilaa51. Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang diberi bagian dari Kitab (Taurat)? Mereka percaya kepada Jibt dan Tagut, dan mengatakan kepada orang-orang kafir (musyrik Mekah), bahwa mereka itu lebih benar jalannya daripada orang-orang yang beriman.Juz ke-5 tafsir ayat ke-51
-
اُولٰٓٮِٕكَ الَّذِيۡنَ لَعَنَهُمُ اللّٰهُ ؕ وَمَنۡ يَّلۡعَنِ اللّٰهُ فَلَنۡ تَجِدَ لَهٗ نَصِيۡرًاUlaaa'ikal laziina la'ana humul laahu wa mai yal'anil laahu falan tajida lahuu nasiiraa52. Mereka itulah orang-orang yang dilaknat Allah. Dan barangsiapa dilaknat Allah, niscaya engkau tidak akan mendapatkan penolong baginya.Juz ke-5 tafsir ayat ke-52
-
اَمۡ لَهُمۡ نَصِيۡبٌ مِّنَ الۡمُلۡكِ فَاِذًا لَّا يُؤۡتُوۡنَ النَّاسَ نَقِيۡرًاAm lahum nasiibum minal mulki fa izal laa yu'tuunan naasa naqiiraa53. Ataukah mereka mempunyai bagian dari kerajaan (kekuasaan), meskipun mereka tidak akan memberikan sedikit pun (kebajikan) kepada manusia,Juz ke-5 tafsir ayat ke-53
-
اَمۡ يَحۡسُدُوۡنَ النَّاسَ عَلٰى مَاۤ اٰتٰٮهُمُ اللّٰهُ مِنۡ فَضۡلِهٖۚ فَقَدۡ اٰتَيۡنَاۤ اٰلَ اِبۡرٰهِيۡمَ الۡـكِتٰبَ وَالۡحِكۡمَةَ وَاٰتَيۡنٰهُمۡ مُّلۡكًا عَظِيۡمًاAm yahsuduunan naasa 'alaa maaa aataahumul laahu min fadlihii faqad aatainaaa Aala Ibraahiimal Kitaaba wal Hikmata wa aatainaahum mulkan 'aziimaa54. ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) karena karunia yang telah diberikan Allah kepadanya? Sungguh, Kami telah memberikan Kitab dan Hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepada mereka kerajaan (kekuasaan) yang besar.Juz ke-5 tafsir ayat ke-54
-
فَمِنۡهُمۡ مَّنۡ اٰمَنَ بِهٖ وَمِنۡهُمۡ مَّنۡ صَدَّ عَنۡهُ ؕ وَكَفٰى بِجَهَـنَّمَ سَعِيۡرًاFaminhum man aamana bihii wa minhum man sadda 'anh; wa kafaa bi Jahannama sa'iiraa55. Maka di antara mereka (yang dengki itu), ada yang beriman kepadanya dan ada pula yang menghalangi (manusia beriman) kepadanya. Cukuplah (bagi mereka) neraka Jahanam yang menyala-nyala apinya.Juz ke-5 tafsir ayat ke-55
Mengenal masjid-masjid tertua tertua yang ada di Indonesia, sekaligus belajar tentang sejarahnya. Berikut masjid-masjid kuno yang masih kokoh berdiri hingga sekarang.
Manfaat luar biasa dari membaca Ayat Kursi sebelum tidur, yakni setan dan jin tidak berani datang apalgi menganggu kita. Begini kisah dan dalilnya!
Setiap manusia membutuhkan hak-hak dasarnya, termasuk untuk kalangan muslimah. Wanita dan pria pada hakikatnya memiliki unsur yang sama yaknitubuh, akal, dan ruh.
Ustaz Adi Hidayat dalam khotbahnya mengungkapkan rahasia menyambut Ramadan yang sesuai dengan ajaran Al-Quran dan Sunnah. Seperti apa dan bagaimana rahasianya?
Untuk menghindari penyesalan setelah menikah, penting bagi kita untuk memahami dengan jelas tujuan dan niat dalam pernikahan. Berikut tips dari Ustaz Felix Siauw tentang pernikahan tersebut.