QS. At-Taubah Ayat 101-105

  • وَمِمَّنۡ حَوۡلَــكُمۡ مِّنَ الۡاَعۡرَابِ مُنٰفِقُوۡنَ‌‌ ۛؕ وَمِنۡ اَهۡلِ الۡمَدِيۡنَةِ‌ ‌ ‌ؔۛ مَرَدُوۡا عَلَى النِّفَاقِ لَا تَعۡلَمُهُمۡ ‌ؕ نَحۡنُ نَـعۡلَمُهُمۡ‌ ؕ سَنُعَذِّبُهُمۡ مَّرَّتَيۡنِ ثُمَّ يُرَدُّوۡنَ اِلٰى عَذَابٍ عَظِيۡمٍ‌
    Wa mimmann hawlakum minal A'raabi munaafiquuna wa min ahlil Madiinati maraduu 'alan nifaaq, laa ta'lamuhum nahnu na'lamuhum; sanu'azzibuhum marrataini summa yuradduuna ilaa 'azaabin 'aziim
    101. Dan di antara orang-orang Arab Badui yang (tinggal) di sekitarmu, ada orang-orang munafik. Dan di antara penduduk Madinah (ada juga orang-orang munafik), mereka keterlaluan dalam kemunafikannya. Engkau (Muhammad) tidak mengetahui mereka, tetapi Kami mengetahuinya. Nanti mereka akan Kami siksa dua kali, kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar.
  • وَاٰخَرُوۡنَ اعۡتَرَفُوۡا بِذُنُوۡبِهِمۡ خَلَطُوۡا عَمَلًا صَالِحًـا وَّاٰخَرَ سَيِّئًا ؕ عَسَى اللّٰهُ اَنۡ يَّتُوۡبَ عَلَيۡهِمۡ‌ ؕ اِنَّ اللّٰهَ غَفُوۡرٌ رَّحِيۡمٌ
    Wa aakharuuna' tarafuu bizunuubihim khalatuu 'amalan saalihanw wa aakhara saiyi'an 'asal laahu ai yatuuba 'alaihim; innal laaha Ghafuurur Rahiim
    102. Dan (ada pula) orang lain yang mengakui dosa-dosa mereka, mereka mencampuradukkan pekerjaan yang baik dengan pekerjaan lain yang buruk. Mudah-mudahan Allah menerima tobat mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
  • خُذۡ مِنۡ اَمۡوَالِهِمۡ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمۡ وَتُزَكِّيۡهِمۡ بِهَا وَصَلِّ عَلَيۡهِمۡ‌ؕ اِنَّ صَلٰوتَكَ سَكَنٌ لَّهُمۡ‌ؕ وَاللّٰهُ سَمِيۡعٌ عَلِيۡمٌ‏
    Khuz min amwaalihim sadaqtan tutahhiruhum wa tuzakkiihim bihaa wa salli 'alaihim inna salaataka sakanul lahum; wallaahu Samii'un 'Aliim
    103. Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.
  • اَلَمۡ يَعۡلَمُوۡۤا اَنَّ اللّٰهَ هُوَ يَقۡبَلُ التَّوۡبَةَ عَنۡ عِبَادِهٖ وَيَاۡخُذُ الصَّدَقٰتِ وَ اَنَّ اللّٰهَ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيۡمُ
    Alam ya'lamuuu annnal laaha huwa yaqbalut tawbata 'an ibaadihii wa yaakhuzus sadaqooti wa annal laaha Huwat awwaabur Rahiim
    104. Tidakkah mereka mengetahui, bahwa Allah menerima tobat hamba-hamba-Nya dan menerima zakat(nya), dan bahwa Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang?
  • وَقُلِ اعۡمَلُوۡا فَسَيَرَى اللّٰهُ عَمَلَكُمۡ وَرَسُوۡلُهٗ وَالۡمُؤۡمِنُوۡنَ‌ؕ وَسَتُرَدُّوۡنَ اِلٰى عٰلِمِ الۡغَيۡبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمۡ بِمَا كُنۡتُمۡ تَعۡمَلُوۡنَ‌ۚ
    Wa quli'maluu fasayaral laahu 'amalakum wa Rasuuluhuu walmu'minuuna wa saturadduuna ilaa 'Aalimil Ghaibi washshahaadati fa yunabbi'ukum bimaa kuntum ta'maluun
    105. Dan katakanlah, "Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan."
Mengapa Rasulullah SAW...
Mengapa Rasulullah SAW Menjadikan Syaban sebagai Bulan Berpuasa? Begini Penjelasannya

Ada alasan penting mengapa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menjadikan Syaban sebagai bulan berpuasa sebelum masuknya bulan suci Ramadan. Apa saja alasannya?

Doa saat Bertengkar...
Doa saat Bertengkar dengan Suami yang Bisa Diamalkan Para Istri

Doa saat sedang bertengkar dengan suami ini bisa diamalkan oleh para istri. Doa ini dibaca ketika bertengkar karena hal sepele ataupun hal yang besar.

Thariq bin Ziyad : Panglima...
Thariq bin Ziyad : Panglima Perang Islam Diabadikan menjadi Nama Selat Giblatar

Dalam sejarah Islam, Panglima Perang yang namanya diabadikan jadi nama selat adalah Thariq bin Ziyad. Bagaimana sosok dan jasanya untuk sejarah Islam ini?

3 Doa yang Dianjurkan...
3 Doa yang Dianjurkan Diamalkan di Bulan Syaban

Kumpulan doa ini dianjurkan diamalkan selama bulan Syaban 1445 hijriah ini. Doa ini berhubungan dengan keutamaan bulan Syaban. Doa-doa apa saja?

Mengapa Ada Manusia...
Mengapa Ada Manusia Kaya dan Miskin? Begini Penjelasan dan Dalilnya dalam Islam

Allah Subhanahu wa Taala berkehendak menentukan seseorang itu miskin atau kaya. Mengapa manusia diciptakan seperti itu dan bagaimana dalil menjelaskannya?