QS. At-Taubah Ayat 66-80

  • لَا تَعۡتَذِرُوۡا قَدۡ كَفَرۡتُمۡ بَعۡدَ اِيۡمَانِكُمۡ‌ ؕ اِنۡ نَّـعۡفُ عَنۡ طَآٮِٕفَةٍ مِّنۡكُمۡ نُـعَذِّبۡ طَآٮِٕفَةً ۢ بِاَنَّهُمۡ كَانُوۡا مُجۡرِمِيۡنَ
    Laa ta'taziruu qad kafartum ba'da iimaanikum; in na'fu 'an taaa'ifatim minkum nu'az zib taaa'ifatam bi annahum kaanuu mujrimiin
    66. Tidak perlu kamu meminta maaf, karena kamu telah kafir setelah beriman. Jika Kami memaafkan sebagian dari kamu (karena telah tobat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) karena sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang (selalu) berbuat dosa.
  • اَلۡمُنٰفِقُوۡنَ وَالۡمُنٰفِقٰتُ بَعۡضُهُمۡ مِّنۡۢ بَعۡضٍ‌ۘ يَاۡمُرُوۡنَ بِالۡمُنۡكَرِ وَيَنۡهَوۡنَ عَنِ الۡمَعۡرُوۡفِ وَيَقۡبِضُوۡنَ اَيۡدِيَهُمۡ‌ؕ نَسُوا اللّٰهَ فَنَسِيَهُمۡ‌ؕ اِنَّ الۡمُنٰفِقِيۡنَ هُمُ الۡفٰسِقُوۡنَ
    Almunaafiquuna wal munaafiqootu ba'duhum mim ba'd; yaamuruuna bilmunkari wa yanhawna 'anil ma'ruufi wa yaqbiduuna aidiyahum; nasul laaha fanasiyahum; innal munaafiqiina humul faasiquun
    67. Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, satu dengan yang lain adalah (sama), mereka menyuruh (berbuat) yang mungkar dan mencegah (perbuatan) yang makruf dan mereka menggenggamkan tangannya (kikir). Mereka telah melupakan kepada Allah, maka Allah melupakan mereka (pula). Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik.
  • وَعَدَ اللّٰهُ الۡمُنٰفِقِيۡنَ وَالۡمُنٰفِقٰتِ وَالۡـكُفَّارَ نَارَ جَهَـنَّمَ خٰلِدِيۡنَ فِيۡهَا‌ ؕ هِىَ حَسۡبُهُمۡ‌ ۚ وَلَـعَنَهُمُ اللّٰهُ‌ ۚ وَلَهُمۡ عَذَابٌ مُّقِيۡمٌ
    Wa'adal laahul munafiqiina wal munaafiqooti wal kuffaara naara jahannnamma khaalidiina fiihaa; hiya hasbuhum; wa la'annahumul laahu wa lahum 'azaabum muqiim
    68. Allah menjanjikan (mengancam) orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahanam. Mereka kekal di dalamnya. Cukuplah (neraka) itu bagi mereka. Allah melaknat mereka; dan mereka mendapat azab yang kekal,
  • كَالَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِكُمۡ كَانُوۡۤا اَشَدَّ مِنۡكُمۡ قُوَّةً وَّاَكۡثَرَ اَمۡوَالًا وَّاَوۡلَادًا ؕ فَاسۡتَمۡتَعُوۡا بِخَلَاقِهِمۡ فَاسۡتَمۡتَعۡتُمۡ بِخَلَاقِكُمۡ كَمَا اسۡتَمۡتَعَ الَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِكُمۡ بِخَلَاقِهِمۡ وَخُضۡتُمۡ كَالَّذِىۡ خَاضُوۡا‌ ؕ اُولٰۤٮِٕكَ حَبِطَتۡ اَعۡمَالُهُمۡ فِى الدُّنۡيَا وَالۡاٰخِرَةِ‌ ۚ وَاُولٰۤٮِٕكَ هُمُ الۡخٰسِرُوۡنَ
    Kal-lazina min qablikum kanu asyadda minkum quwwataw wa aksara amwalaw wa aulada(n), fastamta'u bikhalaqihim fastamta'tum bikhalaqikum kamastamta'al-lazina min qablikum bikhalaqihim wa khudtum kal-lazi khadu, ula'ika habitat amaluhum fid-dun-ya wal-akhirah(ti), ula'ika humul-khasirun
    69. (keadaan kamu kaum munafik dan musyrikin) seperti orang-orang sebelum kamu, mereka lebih kuat daripada kamu, dan lebih banyak harta dan anak-anaknya. Maka mereka telah menikmati bagiannya, dan kamu telah menikmati bagianmu sebagaimana orang-orang yang sebelummu menikmati bagiannya, dan kamu mempercakapkan (hal-hal yang batil) sebagaimana mereka mempercakapkannya. Mereka itu sia-sia amalnya di dunia dan di akhirat. Mereka itulah orang-orang yang rugi.
  • اَلَمۡ يَاۡتِهِمۡ نَبَاُ الَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِهِمۡ قَوۡمِ نُوۡحٍ وَّعَادٍ وَّثَمُوۡدَ  ۙ وَقَوۡمِ اِبۡرٰهِيۡمَ وَاَصۡحٰبِ مَدۡيَنَ وَالۡمُؤۡتَفِكٰتِ‌ ؕ اَتَتۡهُمۡ رُسُلُهُمۡ بِالۡبَيِّنٰتِ‌‌ ۚ فَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيَظۡلِمَهُمۡ وَلٰـكِنۡ كَانُوۡۤا اَنۡفُسَهُمۡ يَظۡلِمُوۡنَ
    Alam yaatihim naba ul laziina min qablihim qawmi Nuuhinw wa 'Aadinw wa Samuuda wa qawmi Ibraahiima wa ashaabi adyana walmu'tafikaat; atathum Rusuluhum bilbaiyinaati famaa kaanal laahu liyazlimahum wa laakin kaanuuu anfusahum yazlimuun
    70. Apakah tidak sampai kepada mereka berita (tentang) orang-orang yang sebelum mereka, (yaitu) kaum Nuh, ‘Ad, ¤amµd, kaum Ibrahim, penduduk Madyan, dan (penduduk) negeri-negeri yang telah musnah? Telah datang kepada mereka rasul-rasul dengan membawa bukti-bukti yang nyata; Allah tidak menzhalimi mereka, tetapi merekalah yang menzhalimi diri mereka sendiri.
  • وَالۡمُؤۡمِنُوۡنَ وَالۡمُؤۡمِنٰتُ بَعۡضُهُمۡ اَوۡلِيَآءُ بَعۡضٍ‌ۘ يَاۡمُرُوۡنَ بِالۡمَعۡرُوۡفِ وَيَنۡهَوۡنَ عَنِ الۡمُنۡكَرِ وَيُقِيۡمُوۡنَ الصَّلٰوةَ وَيُؤۡتُوۡنَ الزَّكٰوةَ وَيُطِيۡعُوۡنَ اللّٰهَ وَرَسُوۡلَهٗ‌ؕ اُولٰۤٮِٕكَ سَيَرۡحَمُهُمُ اللّٰهُؕ اِنَّ اللّٰهَ عَزِيۡزٌ حَكِيۡمٌ
    Walmu'minuuna wal mu'minaatu ba'duhum awliyaaa'u ba;d; yaamuruuna bilma'ruufi wa yanhawna 'anil munkari wa yuqiimuunas Salaata wa yu'tuunaz Zakaata wa yutii'uunal laaha wa Rasuulah; ulaaa'ika sayarhamuhumul laah; innallaaha 'Aziizun Hakiim
    71. Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, melaksanakan shalat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.
  • وَعَدَ اللّٰهُ الۡمُؤۡمِنِيۡنَ وَالۡمُؤۡمِنٰتِ جَنّٰتٍ تَجۡرِىۡ مِنۡ تَحۡتِهَا الۡاَنۡهٰرُ خٰلِدِيۡنَ فِيۡهَا وَمَسٰكِنَ طَيِّبَةً فِىۡ جَنّٰتِ عَدۡنٍ‌ ؕ وَرِضۡوَانٌ مِّنَ اللّٰهِ اَكۡبَرُ‌ ؕ ذٰ لِكَ هُوَ الۡفَوۡزُ الۡعَظِيۡمُ
    Wa'adal laahulmu' miniina walmu'minaati Jannaatin tajrii min tahtihal anhaaru khaalidiina fiihaa wa masaakina taiyibatan fii Jannnaati 'adn; wa ridwaanum minal laahi akbar; zaalika hual fawzul 'aziim
    72. Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya, dan (mendapat) tempat yang baik di surga ‘Adn. Dan keridhaan Allah lebih besar. Itulah kemenangan yang agung.
  • يٰۤاَيُّهَا النَّبِىُّ جَاهِدِ الۡـكُفَّارَ وَالۡمُنٰفِقِيۡنَ وَاغۡلُظۡ عَلَيۡهِمۡ‌ؕ وَ مَاۡوٰٮهُمۡ جَهَـنَّمُ‌ؕ وَبِئۡسَ الۡمَصِيۡرُ
    yaaa aiyuhan Nabiyyu jaahidil kuffaara walmunaafiqiina waghluz 'alaihim; wa maawaahum jahannnamu wa bi'sal masiir
    73. Wahai Nabi! Berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik, dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah neraka Jahanam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.
  • يَحۡلِفُوۡنَ بِاللّٰهِ مَا قَالُوۡا ؕ وَلَقَدۡ قَالُوۡا كَلِمَةَ الۡـكُفۡرِ وَكَفَرُوۡا بَعۡدَ اِسۡلَامِهِمۡ وَهَمُّوۡا بِمَا لَمۡ يَنَالُوۡا‌ ۚ وَمَا نَقَمُوۡۤا اِلَّاۤ اَنۡ اَغۡنٰٮهُمُ اللّٰهُ وَرَسُوۡلُهٗ مِنۡ فَضۡلِهٖ‌ ۚ فَاِنۡ يَّتُوۡبُوۡا يَكُ خَيۡرًا لَّهُمۡ‌ ۚ وَاِنۡ يَّتَوَلَّوۡا يُعَذِّبۡهُمُ اللّٰهُ عَذَابًا اَلِيۡمًا ۙ فِى الدُّنۡيَا وَالۡاٰخِرَةِ‌ ۚ وَمَا لَهُمۡ فِى الۡاَرۡضِ مِنۡ وَّلِىٍّ وَّلَا نَصِيۡرٍ‏
    Yahlifuna billahi ma qalu, wa laqad qalu kalimatal-kufri wa kafaru ba'da islamihim wa hammu bima lam yanalu, wa ma naqamu illa an agnahumullahu wa rasuluhu min fadlih(i), fa iy yatubu yaku khairal lahum, wa iy yatawallau yu'azzibhumullahu 'azaban aliman fid-dun-ya wal-akhirah(ti), wa ma lahum fil-ardi miw waliyyiw wa la nasir
    74. Mereka (orang munafik) bersumpah dengan (nama) Allah, bahwa mereka tidak mengatakan (sesuatu yang menyakiti Muhammad). Sungguh, mereka telah mengucapkan perkataan kekafiran, dan telah menjadi kafir setelah Islam, dan menginginkan apa yang mereka tidak dapat mencapainya; dan mereka tidak mencela (Allah dan Rasul-Nya), sekiranya Allah dan Rasul-Nya telah melimpahkan karunia-Nya kepada mereka. Maka jika mereka bertobat, itu adalah lebih baik bagi mereka, dan jika mereka berpaling, niscaya Allah akan mengazab mereka dengan azab yang pedih di dunia dan akhirat; dan mereka tidak mempunyai pelindung dan tidak (pula) penolong di bumi.
  • وَمِنۡهُمۡ مَّنۡ عَاهَدَ اللّٰهَ لَٮِٕنۡ اٰتٰٮنَا مِنۡ فَضۡلِهٖ لَـنَصَّدَّقَنَّ وَلَنَكُوۡنَنَّ مِنَ الصّٰلِحِيۡنَ‏
    Wa minhum man 'aaha dal laaha la'in aataanaa min fadlihii lanas saddaqanna wa lanakuunanna minassaalihiin
    75. Dan di antara mereka ada orang yang telah berjanji kepada Allah, "Sesungguhnya jika Allah memberikan sebagian dari karunia-Nya kepada kami, niscaya kami akan bersedekah dan niscaya kami termasuk orang-orang yang shalih."
  • فَلَمَّاۤ اٰتٰٮهُمۡ مِّنۡ فَضۡلِهٖ بَخِلُوۡا بِهٖ وَتَوَلَّوْا وَّهُمۡ مُّعۡرِضُوۡنَ
    Falammaaa aataahum min fadlihii bakhiluu bihii wa tawallaw wa hum mu'riduun
    76. Ketika Allah memberikan kepada mereka sebagian dari karunia-Nya, mereka menjadi kikir dan berpaling, dan selalu menentang (kebenaran).
  • فَاَعۡقَبَهُمۡ نِفَاقًا فِىۡ قُلُوۡبِهِمۡ اِلٰى يَوۡمِ يَلۡقَوۡنَهٗ بِمَاۤ اَخۡلَفُوا اللّٰهَ مَا وَعَدُوۡهُ وَبِمَا كَانُوۡا يَكۡذِبُوۡنَ
    Fa a'qabahum nifaaqan fii quluubihim ilaa Yawmi yalqaw nahuu bimaaa akhlaful laaha maa wa'aduuhu wa bimaa kaanuu yakhzibuun
    77. Maka Allah menanamkan kemunafikan dalam hati mereka sampai pada waktu mereka menemui-Nya, karena mereka telah mengingkari janji yang telah mereka ikrarkan kepada-Nya dan (juga) karena mereka selalu berdusta.
  • اَلَمۡ يَعۡلَمُوۡۤا اَنَّ اللّٰهَ يَعۡلَمُ سِرَّهُمۡ وَنَجۡوٰٮهُمۡ وَاَنَّ اللّٰهَ عَلَّامُ الۡغُيُوۡبِ‌
    Alam ya'lamuuu annal laaha ya'lamu sirrahum wa najwaahum wa annal laaha 'Allaamul Ghuyuub
    78. Tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah mengetahui rahasia dan bisikan mereka, dan bahwa Allah mengetahui segala yang gaib?
  • اَلَّذِيۡنَ يَلۡمِزُوۡنَ الۡمُطَّوِّعِيۡنَ مِنَ الۡمُؤۡمِنِيۡنَ فِى الصَّدَقٰتِ وَالَّذِيۡنَ لَا يَجِدُوۡنَ اِلَّا جُهۡدَهُمۡ فَيَسۡخَرُوۡنَ مِنۡهُمۡؕ سَخِرَ اللّٰهُ مِنۡهُمۡ وَلَهُمۡ عَذَابٌ اَلِيۡمٌ
    Allaziina yalmizuunal mut tawwi'iina minalmu'miniina fis sadaqooti wallaziina laa yajiduuna illaa juhdahum fayaskharuuna minhum sakhiral laahu minhum wa lahum azaabun aliim
    79. (Orang munafik) yaitu mereka yang mencela orang-orang beriman yang memberikan sedekah dengan sukarela dan yang (mencela) orang-orang yang hanya memperoleh (untuk disedekahkan) sekedar kesanggupannya, maka orang-orang munafik itu menghina mereka. Allah akan membalas penghinaan mereka, dan mereka akan mendapat azab yang pedih.
  • اِسۡتَغۡفِرۡ لَهُمۡ اَوۡ لَا تَسۡتَغۡفِرۡ لَهُمۡؕ اِنۡ تَسۡتَغۡفِرۡ لَهُمۡ سَبۡعِيۡنَ مَرَّةً فَلَنۡ يَّغۡفِرَ اللّٰهُ لَهُمۡ‌ؕ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمۡ كَفَرُوۡا بِاللّٰهِ وَرَسُوۡلِهٖ‌ؕ وَاللّٰهُ لَا يَهۡدِى الۡقَوۡمَ الۡفٰسِقِيۡنَ
    istaghfir lahum aw laa tastaghfir lahum in tastaghfir lahum sab'iina marratan falany yaghfiral laahu lahum; zaalika bi annahum kafaruu billaahi wa Rasuulih; wallaahu laa yahdil qawmal faasiqiin
    80. (Sama saja) engkau (Muhammad) memohonkan ampunan bagi mereka atau tidak memohonkan ampunan bagi mereka. Walaupun engkau memohonkan ampunan bagi mereka tujuh puluh kali, Allah tidak akan memberi ampunan kepada mereka. Yang demikian itu karena mereka ingkar (kafir) kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.
7 Sifat Istri yang Bisa...
7 Sifat Istri yang Bisa Dicerai Menurut Islam, Apa Saja Itu?

Terdapat sejumlah sifat istri yang bisa diceraikan dalam Islam. Perceraian pada dasarnya merupakan salah satu hal yang dibenci Allah SWT meskipun secara hukum memang dibolehkan.

Inilah Bala Tentara...
Inilah Bala Tentara Allah SWT yang Disebut Al Qur'an

Bala tentara Allah SWT dijelaskan dalam Al Quran, yang akan senantiasa membantu manusia atau bahkan yang paling mengerikan bisa menjadi bencana bagi umat manusia pula. Siapa saja tentara Allah ini?

Bagaimana Cara Mengetahui...
Bagaimana Cara Mengetahui Tobat Kita Diterima Allah SWT? Begini Penjelasan Ustaz Adi Hidayat

Bagaimana cara mengetahui tobat kita diterima Allah Taala? Berikut penjelasan Ustaz Adi Hidayat (Direktur Quantum Akhyar Institute) dalam kajian online.

10 Cara Berbakti kepada...
10 Cara Berbakti kepada Ibu Sesuai Ajaran Islam

Berbakti kepada orang tua merupakan bagian dari etika Islam yang menunjukkan sikap birrul walidain. Bagi seorang muslim, berbhakti kepada orang tua terutama ibu hukumnya wajib.

10 Manfaat Tadabbur...
10 Manfaat Tadabbur Alam dan Dalil-dalilnya

Ada banyak manfaat tadabbur alam, selain untuk menambah kedekatan dengan Allah Subhanahu Wa Taala dan meningkatkan keimanan seorang muslim.