Warga Cilacap Berebut Pakaian Bekas untuk Lebaran
A
A
A
CILACAP - Warga Cilacap, Jawa Tengah, berebut pakaian bekas layak pakai yang dijual dalam pasar murah yang diadakan pemkab setempat, Selasa (7/7/2015) pagi.
Warga yang sudah menunggu sejak pagi hari ini langsung berebut pakaian bekas yang dijual oleh kelompok Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Mereka berdesakan demi memilih dan mendapatkan berbagai macam pakaian yang nampak masih baru karena dibungkus plastik. Sejumlah ibu-ibu pun terjepit di antara ratusan warga yang tak ingin kehabisan stok pakain yang dijual.
Pakaian bekas layak pakai ini dijual sangat murah. Dengan uang Rp10 ribu, warga bisa mendapatkan tiga potong pakaian bekas. Dalam waktu satu jam, ribuan pakaian bekas seperti celana dan kemeja ludes diserbu warga.
"Saya beli celana, baju, juga baju buat suami, harganya murah, jauh dibandingkan di toko. Lumayan buat Lebaran nanti," kata Sariyah, salah seorang warga, seusai antre membeli pakaian bekas.
Meski harga yang ditawarkan jauh lebih murah jika dibandingkan di toko maupun di pasar, warga harus tetap waspada. Sebab, pakaian bekas pakai ini dapat kemungkinan mengandung bakteri atau virus yang dapat menimbulkan berbagai penyakit.
Warga yang sudah menunggu sejak pagi hari ini langsung berebut pakaian bekas yang dijual oleh kelompok Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Mereka berdesakan demi memilih dan mendapatkan berbagai macam pakaian yang nampak masih baru karena dibungkus plastik. Sejumlah ibu-ibu pun terjepit di antara ratusan warga yang tak ingin kehabisan stok pakain yang dijual.
Pakaian bekas layak pakai ini dijual sangat murah. Dengan uang Rp10 ribu, warga bisa mendapatkan tiga potong pakaian bekas. Dalam waktu satu jam, ribuan pakaian bekas seperti celana dan kemeja ludes diserbu warga.
"Saya beli celana, baju, juga baju buat suami, harganya murah, jauh dibandingkan di toko. Lumayan buat Lebaran nanti," kata Sariyah, salah seorang warga, seusai antre membeli pakaian bekas.
Meski harga yang ditawarkan jauh lebih murah jika dibandingkan di toko maupun di pasar, warga harus tetap waspada. Sebab, pakaian bekas pakai ini dapat kemungkinan mengandung bakteri atau virus yang dapat menimbulkan berbagai penyakit.
(zik)