Sembilan Keutamaan Salat Tepat Waktu
A
A
A
Utsman bin Affan radhiyallahu'anhu berkata, "Barang siapa yang sanggup menjaga salat lima waktu tepat pada waktunya, lalu melestarikannya, Allah akan memuliakannya dengan sembilan keutamaan."
Sembilan keutamaan itu adalah;
1. Allah akan mencintainya
2. Badannya akan selalu sehat
3. Selalu dijaga Malaikat
4. Keberkahan akan turun kepadanya
5. Tanda-tanda orang saleh akan tampak di wajahnya
6. Allah akan melunakkan hatinya
7. Dia akan melintasi jembatan shirat, secepat kilat
8. Allah akan menyelamatkannya dari api neraka
9. Allah akan menempatkannya berdampingan dengan orang-orang yang tidak merasa takut dan tidak pula merasa bersedih pada Hari Kiamat.
Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang mampu menjalankan salat lima waktu tepat pada waktunya, maka dia akan mendapatkan cahaya, petunjuk, dan keselamatan pada Hari Kiamat. Namun, barang siapa yang tidak mampu menjaga salat tepat waktu, maka dia tidak akan mendapatkan cahaya, petunjuk, dan keselamatan serta pada Hari Kiamat akan dikumpulkan bersama Fir'aun, Qarun, Haman, dan Ubay bin Khalaf. (HR. Ibnu Nashir)
Sumber: Kitab Nashoihul Ibad
Sembilan keutamaan itu adalah;
1. Allah akan mencintainya
2. Badannya akan selalu sehat
3. Selalu dijaga Malaikat
4. Keberkahan akan turun kepadanya
5. Tanda-tanda orang saleh akan tampak di wajahnya
6. Allah akan melunakkan hatinya
7. Dia akan melintasi jembatan shirat, secepat kilat
8. Allah akan menyelamatkannya dari api neraka
9. Allah akan menempatkannya berdampingan dengan orang-orang yang tidak merasa takut dan tidak pula merasa bersedih pada Hari Kiamat.
Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang mampu menjalankan salat lima waktu tepat pada waktunya, maka dia akan mendapatkan cahaya, petunjuk, dan keselamatan pada Hari Kiamat. Namun, barang siapa yang tidak mampu menjaga salat tepat waktu, maka dia tidak akan mendapatkan cahaya, petunjuk, dan keselamatan serta pada Hari Kiamat akan dikumpulkan bersama Fir'aun, Qarun, Haman, dan Ubay bin Khalaf. (HR. Ibnu Nashir)
Sumber: Kitab Nashoihul Ibad
(lis)