Pangeran Saudi Sediakan Makanan Buka Puasa untuk Sejuta Orang
A
A
A
RIYADH - Pangeran Arab Saudi, Turki bin Abdullah, meluncurkan sebuah proyek untuk menyediakan makanan berbuka puasa (iftar) selama Ramadan. Makanan yang disediakan untuk satu juta orang, termasuk bagi warga non-Muslim.
Pangeran Turki merupakan CEO of the Custodian of the Two Holy Mosques King Abdullah International Foundation for Humanitarian Work. Proyek makanan buka puasa itu diluncurkan di Riyadh.
Proyek disiapkan sejak hari Selasa saat melakukan pertemuan dengan Sheikh Walid bin Abdullah Al-Marzouqi; Ketua Kantor Kerjasama untuk Dawa (dakwah), direktur eksekutifnya; Sheikh Nasser bin Aish Al-Baqami dan pejabat tinggi lainnya.
Kantor yang memiliki cabang di berbagai wilayah di Kerajaan Arab Saudi ini, mengadakan kegiatan dakwah di komunitas non-Muslim. Tujuannya untuk mencerahkan mereka tentang Islam yang sebenarnya.
Pangeran Turki memuji kegiatan yang telah dilakukan kantor tersebut terutama dalam memberikan makanan berbuka puasa kepada orang-orang di kota industri, termasuk bagi warga non-Muslim.
”Proyek iftar adalah salah satu skema penting yang menarik ekspatriat non-Muslim terhadap Islam karena mengumpulkan mereka di meja yang sama dengan rekan Muslim mereka selama sebulan penuh,” katanya.
”Ini adalah proyek religius dan kemanusiaan. Berkontribusi pada proyek ini merupakan kehormatan bagi warga negara atau ekspatriat yang tinggal di tanah suci ini,” ujar Pangeran Turki, seperti dikutip dari Al Arabiya, Sabtu (27/5/2017).
Mashari bin Nahidh Al-Dosari, Direktur Informasi dan Hubungan Masyarakat di kantor tersebut, mengatakan bahwa peluncuran dan sponsor proyek adalah Pangeran Turki. Menurutnya, kegiatan itu bukti kecintaan dan perhatiannya terhadap aktivitas dakwah.
”Ini adalah salah satu proyek terbesar di Timur Tengah,” ujarnya. Proyek ini, ujar dia, bertujuan untuk menyediakan makanan buka puasa di 90 tempat yang berbeda di kawasan industri di Riyadh dan lokasi terdekat.
Pangeran Turki merupakan CEO of the Custodian of the Two Holy Mosques King Abdullah International Foundation for Humanitarian Work. Proyek makanan buka puasa itu diluncurkan di Riyadh.
Proyek disiapkan sejak hari Selasa saat melakukan pertemuan dengan Sheikh Walid bin Abdullah Al-Marzouqi; Ketua Kantor Kerjasama untuk Dawa (dakwah), direktur eksekutifnya; Sheikh Nasser bin Aish Al-Baqami dan pejabat tinggi lainnya.
Kantor yang memiliki cabang di berbagai wilayah di Kerajaan Arab Saudi ini, mengadakan kegiatan dakwah di komunitas non-Muslim. Tujuannya untuk mencerahkan mereka tentang Islam yang sebenarnya.
Pangeran Turki memuji kegiatan yang telah dilakukan kantor tersebut terutama dalam memberikan makanan berbuka puasa kepada orang-orang di kota industri, termasuk bagi warga non-Muslim.
”Proyek iftar adalah salah satu skema penting yang menarik ekspatriat non-Muslim terhadap Islam karena mengumpulkan mereka di meja yang sama dengan rekan Muslim mereka selama sebulan penuh,” katanya.
”Ini adalah proyek religius dan kemanusiaan. Berkontribusi pada proyek ini merupakan kehormatan bagi warga negara atau ekspatriat yang tinggal di tanah suci ini,” ujar Pangeran Turki, seperti dikutip dari Al Arabiya, Sabtu (27/5/2017).
Mashari bin Nahidh Al-Dosari, Direktur Informasi dan Hubungan Masyarakat di kantor tersebut, mengatakan bahwa peluncuran dan sponsor proyek adalah Pangeran Turki. Menurutnya, kegiatan itu bukti kecintaan dan perhatiannya terhadap aktivitas dakwah.
”Ini adalah salah satu proyek terbesar di Timur Tengah,” ujarnya. Proyek ini, ujar dia, bertujuan untuk menyediakan makanan buka puasa di 90 tempat yang berbeda di kawasan industri di Riyadh dan lokasi terdekat.
(mas)