Unik, Kumandang Azan Magrib dari Masjid Botol Bekas

Kamis, 08 Juni 2017 - 12:56 WIB
Unik, Kumandang Azan Magrib dari Masjid Botol Bekas
Unik, Kumandang Azan Magrib dari Masjid Botol Bekas
A A A
SEMARANG - Kumandang azan magrib terdengar nyaring di lobi sebuah hotel di Semarang Jawa Tengah. Sejumlah tamu awalnya sempat penasaran mencari-cari asal suara azan, yang ternyata dari sebuah miniatur masjid dari botol-botol bekas air mineral.

Seorang karyawan hotel terlihat mengumandangkan azan di balik pintu masjid dengan posisi berdiri. Suaranya terdengar nyaring namun syahdu hingga memenuhi seluruh ruangan, untuk mengingatkan para tamu untuk segera berbuka puasa.

Bangunan masjid terlihat apik, lengkap dengan pintu dan dua menara yang berdiri megah di dua sudut depan. Dua kaligrafi ditempatkan pada dinding depan, yang membuat masjid semakin indah. Keindahan masjid makin sempurna dengan hiasan lampu warna-warni di sekeliling botol.

Ukuranya cukup besar yakni panjang dan lebar masing-masing 3,4 meter serta tinggi 2,5 meter. Sementara, tinggi dua menara mencapai 3,9 meter. Tak sekadar untuk mengumandangkan azan, miniatur masjid itu juga biasa digunakan mengaji karena dilengkapi sajadah dan kitab suci Alquran.

"Biasanya kalau ada replika-replika tempat ibadah di hotel itu kan hanya sekadar hiasan. Misalnya untuk menyambut hari-hari besar keagamaan. Tapi ini berbeda ternyata juga digunan beneran untuk azan," ujar seorang tamu, Nurhaeni.

Banyak tamu yang mengabadikan miniatur masjid itu dengan kamera ponsel. Mereka mengambil posisi untuk berswa foto bersama rekan atau keluarga yang kebetulan berkunjung ke hotel di Jalan MT Haryono Semarang itu.

Sementara itu, Executif Chef Star Hotel, Iskandar, menyampaikan, dibutuhkan sedikitnya 9.600 botol bekas untuk membuat miniatur masjid. Pihaknya mengaku membutuhkan waktu sebulan untuk mengumpulkan botol bekas sisa tamu hotel.

"Ini semuanya dari sisa tamu, makanya kita mengumpulkannya cukup lama. Sampai sekarang kita masih menyempurnakan miniatur masjid ini, terutama di bagian atap," ujar Iskandar.

Dia menyampaikan, gagasan membuat miniatur masjid itu berawal dari banyaknya botol bekas yang tak terpakai. Bertepatan dengan datangnya bulan suci Ramadan, botol-botol itu digunakan untuk membuat bangunan masjid. Tak sekadar pajangan, namun miniatur masjid itu juga digunakan mengumandangkan azan.

"Ada karyawan yang bertugas azan Magrib di sini. Ada pula yang mengaji di sini. Kalau tamu ingin mengaji juga boleh. Di dekat masjid ini ada takjil, sehingga tamu-tamu bisa langsung membatalkan puasa," lugasnya.
(bbk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2929 seconds (0.1#10.140)