Puasa Momentum Tingkatkan Portofolio Diri
A
A
A
Ibadah puasa Ramadhan diharapkan menjadi momentum untuk menaklukan diri dan juga sebagai self assesment memperbaiki portofolio atas perilaku-prilaku kurang baik yang selama ini kita lakukan.
Demikian sepenggal hikmah Ramadhan yang disampaikan Adib Abdushomad pada kuliah ba’da dzuhur, di Mushalla At-Tarbiyah Ditjen Pendidikan Islam Kemenag Lantai VIII, Jakarta, Selasa (14/5/2019).
Alumni S3 Flinders University Adelaide Australia Selatan ini mengutip Lao Tse dalam buku "The Dance of Change" "Someone who gain a victory over other person has a power, however someone who gain a victory over himself is the most powerful" (Seseorang yang bisa menaklukan orang lain adalah orang yang luar biasa tetepi orang yang bisa menaklukan diri sendiri adalah jauh lebih luar biasa kekuatannya).
"Puasa diharapkan mampu mentransformasikan diri manusia pada perubahan kualitas mental karenanya lulusan puasa Ramadhan adalah orang yang mampu mengontrol diri dengan baik," paparnya.
Adib menambahkan suasana Ramadhn di Indonesia sangat kondusif dan memotivasi kita untuk berlomba-lomba melakukan berbagai ibadah. "Kita bersyukur puasa Ramadhan di Indonesia sangat meriah dimulai saat penyambutan datangnya ramadlon hingga pelbagai amalan-amalan yang dilakukannya," kata Adib.
"Selama Ramadhan kita diedukasi dengan sangat luar biasa agar kita mampu memaknai bahwa ramadlon adalah bulan istimewa," tegasnya lagi.
Alumni UIN Walisongo ini berpesan jangan sampai gegap-gempitanya ibadah Ramadhan mendistorsi tujuan puasa Ramadhan. "Puasa harus mampu menjadi kekuatan untuk melakukan perubahan (jihad) ke arah yang lebih baik," paparnya.
Menutup uraiannya, Adib mengutip pesan Nabi Muhammad ketika umat Islam baru memperoleh kemenangan pada perang Badar. "Kita kembali dari Jihad kecil menuju jihad besar." Mereka bertanya: "Apakah jihad paling besar itu?" Beliau bersabda: "Jihad melawan hawa nafsu".
Kegiatan kuliah syiar Ramadhan diselenggarakan oleh Pengurus Mushalla At-Tarbiyah dengan berbagai kegiatan, di antaranya kultum ba’da dzuhur, peringatan nuzulul quran, santunan anak yatim dan buka bersama.
Demikian sepenggal hikmah Ramadhan yang disampaikan Adib Abdushomad pada kuliah ba’da dzuhur, di Mushalla At-Tarbiyah Ditjen Pendidikan Islam Kemenag Lantai VIII, Jakarta, Selasa (14/5/2019).
Alumni S3 Flinders University Adelaide Australia Selatan ini mengutip Lao Tse dalam buku "The Dance of Change" "Someone who gain a victory over other person has a power, however someone who gain a victory over himself is the most powerful" (Seseorang yang bisa menaklukan orang lain adalah orang yang luar biasa tetepi orang yang bisa menaklukan diri sendiri adalah jauh lebih luar biasa kekuatannya).
"Puasa diharapkan mampu mentransformasikan diri manusia pada perubahan kualitas mental karenanya lulusan puasa Ramadhan adalah orang yang mampu mengontrol diri dengan baik," paparnya.
Adib menambahkan suasana Ramadhn di Indonesia sangat kondusif dan memotivasi kita untuk berlomba-lomba melakukan berbagai ibadah. "Kita bersyukur puasa Ramadhan di Indonesia sangat meriah dimulai saat penyambutan datangnya ramadlon hingga pelbagai amalan-amalan yang dilakukannya," kata Adib.
"Selama Ramadhan kita diedukasi dengan sangat luar biasa agar kita mampu memaknai bahwa ramadlon adalah bulan istimewa," tegasnya lagi.
Alumni UIN Walisongo ini berpesan jangan sampai gegap-gempitanya ibadah Ramadhan mendistorsi tujuan puasa Ramadhan. "Puasa harus mampu menjadi kekuatan untuk melakukan perubahan (jihad) ke arah yang lebih baik," paparnya.
Menutup uraiannya, Adib mengutip pesan Nabi Muhammad ketika umat Islam baru memperoleh kemenangan pada perang Badar. "Kita kembali dari Jihad kecil menuju jihad besar." Mereka bertanya: "Apakah jihad paling besar itu?" Beliau bersabda: "Jihad melawan hawa nafsu".
Kegiatan kuliah syiar Ramadhan diselenggarakan oleh Pengurus Mushalla At-Tarbiyah dengan berbagai kegiatan, di antaranya kultum ba’da dzuhur, peringatan nuzulul quran, santunan anak yatim dan buka bersama.
(rhs)