Makna Terbelenggunya Setan pada Bulan Ramadhan

Sabtu, 01 Juni 2019 - 14:00 WIB
Makna Terbelenggunya Setan pada Bulan Ramadhan
Makna Terbelenggunya Setan pada Bulan Ramadhan
A A A
Ada yang bertanya tentang apa maksud setan-setan dibelenggu pada bulan Ramadhan. Padahal di tengah masyarakat banyak ditemui orang-orang yang tidak berpuasa, bahkan ada yang masih melakukan maksiat.

Berikut penjelasan cendekiawan muslim yang juga mantan Menteri Agama Prof Muhammad Quraish Shihab dalam buku populernya berjudul 'M Quraish Shihab Menjawab 1001 Soal Keislaman yang Patut Anda Ketahui'. (Baca Juga: Tanda Seseorang Mendapatkan Lailatul Qadar)

Dalam hadits Nabi SAW menyatakan: "Apabila bulan puasa tiba, maka terbuka pintu-pintu syurga, tertutup pintu-pintu neraka dan setan-setan terbelenggu". Dapat dipahami dalam pengertian majazi hadits itu mengandung makna bahwa bulan puasa adalah bulan ibadah dan pendekatan diri kepada Allah.

Di dalamnya Allah melimpahkan ganjaran yang luar biasa serta membuka pintu-pintu ampunan-Nya. Dengan sedikit amal saja, manusia mendapatkan ganjaran yang banyak dan ini mengantarnya ke surga sehingga surga dalam bulan itu bagaikan selalu terbuka. Sedangkan neraka (karena banyaknya pengampunan Allah) bagaikan tertutup, dan setan-setan karena kesadaran manusia begitu tinggi, bagaikan dibelenggu.

Jika hadits tersebut dipahami secara hakiki, maka kita dapat berkata bahwa kedurhakaan muncul akibat godaan setan dan rayuan nafsu. Di bulan puasa memang setan terbelengu, tetapi ada orang-orang yang hawa nafsunya tidak terkendali, mereka itulah yang melakukan kedurhakaan.

Para ulama menjelaskan bahwa ada perbedaan antara godaan setan dan rayuan nafsu. Setan menggoda dengan tujuan merugikan manusia, atau paling tidak menjadikannya tidak beruntung. Karena itu setan dapat mengubah dari saat ke saat rayuannya jika dia gagal dalam rayuan pertama.

Ini berbeda dengan nafsu yang hanya ingin memuaskan dirinya, sehingga bila menginginkan sesuatu, dia tidak akan mengubahnya dan terus mendesak hingga keinginannya tercapai. Demikian, wallahu a'lam.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6326 seconds (0.1#10.140)