Masya Allah! Sahabat Nabi Sempat Hijrah ke Indonesia
A
A
A
Hubungan antara Haramain (Makkah dan Madinah) dengan Nusantara (Indonesia) ternyata telah terbina sejak dulu yaitu pada masa kenabian.
Hijrah Nabi Muhammad shalllallahu 'alaihi wa sallam (SAW) dari Mekkah ke Madinah merupakan peristiwa bersejarah bagi umat Islam. Sebelum hijrah ke Madinah (Yastrib), Rasulullah dan para sahabat melakukan hijrah pertama kali ke negeri Habsyah (Ethiopia).
Ketika berada di Habsyah ternyata rombongan Nabi (para sahabat) sempat melakukan perjalanan ke Indonesia melalui kota pelabuhan Barus yang terletak di pesisir barat Sumatera. Kedatangan sahabat Nabi ke Barus inilah menjadi awal mula masuknya Islam ke Nusantara.
Dai pendiri Quantum Akhyar Institute, Ustaz Adi Hidayat menerangkan dalam satu ceramahnya, bahwa Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pada tahun 610 Masehi di usia 40 tahun. Pada fase awal 5 tahun pertama Nabi SAW berdakwah secara sembunyi dengan bimbingan Allah pada tahun 615 Masehi.
Tahun 615 Masehi turunlah wahyu dan perintah Allah kepada Nabi SAW untuk berdakwah secara terang-terangan. "Yaa Ayyuhal-muddatssir, wahai orang yang berselimut! Bangunlah, lalu berilah peringatan! dan agungkanlah Tuhanmu, (Surah Al-Muddatstsir 1-3).
Karena adanya perlawanan keras dari kafir Quraisy dan penyiksaan terhadap sahabat Nabi, maka Rasulullah meminta sahabat yang dipimpin Ja'far bin Abi Thalib RA untuk hijrah ke Habsyah.
Pada tahun 615 ini menjadi tahun hijrah pertama dalam sejarah Islam. Dalam perjalanan hijrah itu, rombongan Nabi diterima oleh Raja Habsyah bernama Najasyi, raja yang dikenal baik dan akhirnya memeluk Islam.
Dari perjalanan hijrah ke Habsyah inilah Nabi SAW dan sahabat mulai mengembangkan dakwah Islamiyah. Ketika diperlakukan baik di Habsyah, sebagian sahabat melanjutkan ekspedisinya.
Rombongan sahabat bertolak dari Ethiopia menuju negeri China. Ketika melakukan perjalanan menuju China, para sahabat singgah di Kota Barus (kota pelabuhan di pantai Barat Sumatera Utara).
Mereka menebarkan risalah Islam hingga menyebar ke Aceh, pulau Jawa hingga ujung Papua. Bahkan dakwah para sahabat ini sampai ke Malaysia, Brunai Darussalam Filipina dan Thailand Selatan.
Inilah sejarah masuknya Islam ke nusantara disebarkan langsung oleh para sahabat Nabi. Jika ditanya kapan fase penyebaran Islam di Nusantara, maka jawabannya yakni abad ke 7 Masehi ketika rombongan sahabat Nabi datang ke Barus.
Kenapa sejarah ini tidak terungkap? Karena ada orientalis yang kerjanya sengaja membuat rekayasa sejarah untuk mengaburkan sejarah penyebaran Islam di Indonesia.
Untuk diketahui, Barus berjarak 414 Km dari Kota Medan arah Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Di Barus terdapat banyak makam aulia dan ada yang berukuran hingga tujuh meter.
Menurut ulama ahli sejarah, sahabat Nabi yang menebarkan dakwah ke Indonesia melalui Barus yaitu 'Abdurrahman bin Mu'adz bin Jabal dan puteranya Mahmud dan Ismail. Mereka berdakwah dan wafat dimakamkan di Barus sekitar tahun 625 Masehi. Atau bertepatan 10 tahun setelah hijrah pertama rombongan Nabi ke Habsyah pada tahun 615 Masehi. (Sumber: Habib Bahruddin Azmatkjan Qisshatud Dakwah fii Arahbiliyah (Nusantara), 1929).
Selain itu ada yang menyebut, sahabat nabi yang berdakwah ke Indonesia melalui Barus adalah Sa'ad bin Abi Waqos yang akhirnya wafat dan dimakamkan di Guang Zsu (Cina).
Seorang Netizen dengan akun @Arief Hans mengatakan, Makam sahabat Rasulullah masih ada sampai sekarang di Barus. Dulunya Barus masuk dalam kawasan Kerajaan Peureulak (Aceh). Setelah runtuhnya kerajaan Peureulak tumbuhlah Kerajaan Samudera Pasai. Kemudian tumbuhlah Kesultanan Melayu Langkat (Tanjung Pura), diikuti Melayu Deli Serdang, dll. Lalu Barus masuk ke dalam kawasan Sumatra. Dan dahulu namanya masih Sumatera timur. (Baca Juga: Barus, Kota Islam Pertama di Indonesia)
Berikut ceramah Ustaz Adi Hidayat mengenai rombongan sahabat Nabi hijrah ke Indonesia yang diunggah akun Youtobe Audio Dakwah.
Hijrah Nabi Muhammad shalllallahu 'alaihi wa sallam (SAW) dari Mekkah ke Madinah merupakan peristiwa bersejarah bagi umat Islam. Sebelum hijrah ke Madinah (Yastrib), Rasulullah dan para sahabat melakukan hijrah pertama kali ke negeri Habsyah (Ethiopia).
Ketika berada di Habsyah ternyata rombongan Nabi (para sahabat) sempat melakukan perjalanan ke Indonesia melalui kota pelabuhan Barus yang terletak di pesisir barat Sumatera. Kedatangan sahabat Nabi ke Barus inilah menjadi awal mula masuknya Islam ke Nusantara.
Dai pendiri Quantum Akhyar Institute, Ustaz Adi Hidayat menerangkan dalam satu ceramahnya, bahwa Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pada tahun 610 Masehi di usia 40 tahun. Pada fase awal 5 tahun pertama Nabi SAW berdakwah secara sembunyi dengan bimbingan Allah pada tahun 615 Masehi.
Tahun 615 Masehi turunlah wahyu dan perintah Allah kepada Nabi SAW untuk berdakwah secara terang-terangan. "Yaa Ayyuhal-muddatssir, wahai orang yang berselimut! Bangunlah, lalu berilah peringatan! dan agungkanlah Tuhanmu, (Surah Al-Muddatstsir 1-3).
Karena adanya perlawanan keras dari kafir Quraisy dan penyiksaan terhadap sahabat Nabi, maka Rasulullah meminta sahabat yang dipimpin Ja'far bin Abi Thalib RA untuk hijrah ke Habsyah.
Pada tahun 615 ini menjadi tahun hijrah pertama dalam sejarah Islam. Dalam perjalanan hijrah itu, rombongan Nabi diterima oleh Raja Habsyah bernama Najasyi, raja yang dikenal baik dan akhirnya memeluk Islam.
Dari perjalanan hijrah ke Habsyah inilah Nabi SAW dan sahabat mulai mengembangkan dakwah Islamiyah. Ketika diperlakukan baik di Habsyah, sebagian sahabat melanjutkan ekspedisinya.
Rombongan sahabat bertolak dari Ethiopia menuju negeri China. Ketika melakukan perjalanan menuju China, para sahabat singgah di Kota Barus (kota pelabuhan di pantai Barat Sumatera Utara).
Mereka menebarkan risalah Islam hingga menyebar ke Aceh, pulau Jawa hingga ujung Papua. Bahkan dakwah para sahabat ini sampai ke Malaysia, Brunai Darussalam Filipina dan Thailand Selatan.
Inilah sejarah masuknya Islam ke nusantara disebarkan langsung oleh para sahabat Nabi. Jika ditanya kapan fase penyebaran Islam di Nusantara, maka jawabannya yakni abad ke 7 Masehi ketika rombongan sahabat Nabi datang ke Barus.
Kenapa sejarah ini tidak terungkap? Karena ada orientalis yang kerjanya sengaja membuat rekayasa sejarah untuk mengaburkan sejarah penyebaran Islam di Indonesia.
Untuk diketahui, Barus berjarak 414 Km dari Kota Medan arah Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Di Barus terdapat banyak makam aulia dan ada yang berukuran hingga tujuh meter.
Menurut ulama ahli sejarah, sahabat Nabi yang menebarkan dakwah ke Indonesia melalui Barus yaitu 'Abdurrahman bin Mu'adz bin Jabal dan puteranya Mahmud dan Ismail. Mereka berdakwah dan wafat dimakamkan di Barus sekitar tahun 625 Masehi. Atau bertepatan 10 tahun setelah hijrah pertama rombongan Nabi ke Habsyah pada tahun 615 Masehi. (Sumber: Habib Bahruddin Azmatkjan Qisshatud Dakwah fii Arahbiliyah (Nusantara), 1929).
Selain itu ada yang menyebut, sahabat nabi yang berdakwah ke Indonesia melalui Barus adalah Sa'ad bin Abi Waqos yang akhirnya wafat dan dimakamkan di Guang Zsu (Cina).
Seorang Netizen dengan akun @Arief Hans mengatakan, Makam sahabat Rasulullah masih ada sampai sekarang di Barus. Dulunya Barus masuk dalam kawasan Kerajaan Peureulak (Aceh). Setelah runtuhnya kerajaan Peureulak tumbuhlah Kerajaan Samudera Pasai. Kemudian tumbuhlah Kesultanan Melayu Langkat (Tanjung Pura), diikuti Melayu Deli Serdang, dll. Lalu Barus masuk ke dalam kawasan Sumatra. Dan dahulu namanya masih Sumatera timur. (Baca Juga: Barus, Kota Islam Pertama di Indonesia)
Berikut ceramah Ustaz Adi Hidayat mengenai rombongan sahabat Nabi hijrah ke Indonesia yang diunggah akun Youtobe Audio Dakwah.
(rhs)