Cara Meruqyah Diri Sendiri yang Diajarkan Nabi

Rabu, 20 November 2019 - 17:47 WIB
Cara Meruqyah Diri Sendiri yang Diajarkan Nabi
Cara Meruqyah Diri Sendiri yang Diajarkan Nabi
A A A
Ruqyah syar'iyyah adalah sebuah wasilah dengan membacakan ayat-ayat Alqur'an dan doa untuk kesembuhan suatu penyakit dan upaya mencegah diri dari gangguan jin dan setan. Pengobatan ruqyah syar'iyyah ini hanya wasilah, yang menyembuhkan ialah Allah 'Azza wa Jalla.

Syeikh Ahmad Al-Mishry (ulama dari Mesir) memberikan cara meruqyah yang benar sebagaiamana diajarkan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) dalam kegiatan ruqyah massal di Masjid Permata Qalbu, Pos Pengumben, Jakarta Barat.

Sebelum kita mendengarkan ayat-ayat Ruqyah, kita ketahui dulu apa itu Ruqyah. Ruqyah mempunyai beberapa Syarat:
1. Ruqyah itu menggunakan firman Allah Ta'ala, atau asma' dan sifat-Nya, atau sabda Rasulullah SAW.
2. Ruqyah itu harus diucapkan dengan bahasa Arab, diucapkan dengan jelas dan dapat dipahami maknanya.
3. Harus diyakini bahwa yang memberikan pengaruh bukanlah Dzat Ruqyah itu sendiri, tetapi yang memberi pengaruh adalah kuas Allah Ta'ala. Adapun Ruqyah hanyalah salah satu sebab saja.

Cara Mencegah Diri dari Gangguan Jin dan Setan:


1. Menjaga Shalat 5 Waktu.

Setan tetap akan melakukan gangguan dan pendekatan, tetapi tidak akan bisa menganggu kita dengan sebab kita menjaga salat 5 waktu.

2. Menjaga bacaan Zikir Pagi dan Sore.

Rasulullaah SAW menganjurkan membaca zikir-zikir:
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ ، لَا إِلٰـهَ إِلَّا أَنْت خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ


أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ


رَضِيتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِاْلإِسْلاَمِ دِينًا، وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا


اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَهُ مَا فِيالسَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ


3. Menjauhi Maksiat.

4. Membaca Alqur'an.
Khususnya membaca Surah Al-Baqarah di dalam Rumah. Dari Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad bersabda: "Janganlah jadikan rumah kalian seperti kuburan karena setan itu lari dari rumah yang di dalamnya dibacakan Surat Al-Baqarah." (HR. Muslim No. 1860)

Apakah boleh menggunakan MP3 atau yang lain? Lebih bagus (lebih afdhol) kita membaca sendiri. Boleh dengan mengundang qari' atau penghafal Alqur'an untuk membacakannya di rumah.

Ada yang bertanya, bukankah kita dilarang minta diruqyah? Syeikh Ahmad mengatakan, pada dasarnya disunnahkan meruqyah diri sendiri. Tapi tidak mengapa minta diruqyah orang lain kalau tidak bisa meruqyah diri sendiri.

Dari 'Aisyah RA bahwa Rasulullah SAW apabila akan tidur, Beliau meniup di kedua tangannya, membaca Surah Mu'awwidzaat (Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas) lalu mengusapkan kedua tangannya pada tubuhnya." (HR. Muttafaqun 'Alaih)

Jika kita meruqyah seperti ini maka akan terlindungi dari gangguan jin dan setan khususnya mereka yang menjaga wudhu sebelum ridur. Kemudian makan 7 butir kurma ajwa pada pagi hari, maka hari itu ia tidak akan terkena racun maupun sihir.

Kalau kita minta diruqyah orang lain apakah kesempatan mendapat masuk surga tanpa hisab hilang? Kata Syekh bin Baz, tidak jika kita sudah berusaha meruqyah diri sendiri, namun gak ada perubahan.

Untuk diketahui, orang yang diruqyah itu tidak harus yang mengalami kerasukan. Orang yang punya beban, atau yang gelisah juga bisa diruqyah. Maka kalau ada ruqyah selain itu semisal minta bekas rambut, kuku, pakaian itu adalah dukun, tidak diajarkan oleh Rasulullah SAW.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2982 seconds (0.1#10.140)