Doa yang Diajarkan Nabi kepada Putri Tercinta Sayyidah Fathimah

Senin, 16 Desember 2019 - 07:30 WIB
Doa yang Diajarkan Nabi kepada Putri Tercinta Sayyidah Fathimah
Doa yang Diajarkan Nabi kepada Putri Tercinta Sayyidah Fathimah
A A A
Ada satu doa yang diajarkan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) kepada putri tercintanya Sayyidah Fathimah Az-Zahra radhiallahu 'anha (RA). Doa ini cukup populer di kalangan orang 'alim, tetapi banyak yang belum mengetahui doa ini berikut fadhillahnya.

Dalam Kitab Musnad Fathimah Az-Zahra, karya Jalaluddin As-Suyuthi, diceritakan ketika Sayyidina Ali bin Abi Thalib dan istrinya Fatimah mengalami kesulitan, Sayyidina Ali meminta istri tercintanya menghadap ayahandanya untuk meminta bantuan. "Itu pasti ketukan Fathimah. Tidak biasanya dia datang kepadaku saat seperti ini. Tolong bukakan pintu untuknya," kata Nabi kepada Ummu Aiman.

Di hadapan Rasulullah, Fathimah berkata, "Ayah, makanan para Malaikat ialah mengagungkan, menyucikan dan memuji Allah. Tetapi, makanan kami kan lain?" Nabi dengan penuh kasih memandang iba putri tercintanya sembari bertutur, "Sungguh, sejak sebulan ini tungku rumah keluarga Muhammad juga tidak menyala. Tetapi, baru saja aku diberi seekor kambing betina. Kalau kamu mau, aku akan usahakan lima ekor untukmu. Atau Aku ajari kamu lima kalimat yang pernah diajarkan Jibril padaku?" tutur Nabi SAW kepada putri tercintanya.

"Ajarilah aku lima kalimat yang pernah diajarkan Jibril kepadamu," jawab Fathimah. Nabi pun mengajarkan lima kalimat itu, "Bacalah selalu:
ياَ أَوَّلَ الأَوَّلِيْنَ وَيَا آخِرَ الأَخِرِيْنَ، يَا ذَا الْقُوَّةِ الْمَتِيْنِ، وَيَا رَاحِمَ الْمَسَاكِيْنَ، وَياَ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.


Ya Awwala Al-Awwalin wa ya Akhira Al-Akhirin ya Dzal-Quwwati Al-Matin, wa ya Rahima Al-Masakin, wa ya Arhamar-Rahimin.

"Wahai Dzat yang Maha Awwal, wahai Dzat yang Maha Akhir, wahai Dzat Pemilik kekuatan yang hebat, wahai Dzat yang Maha pengasih bagi orang-orang miskin, wahai Dzat yang Maha Pengasih."

Fathimah pun pulang menemui suami tercintanya. Setiba di rumah, Ali bertanya kepada Fathimah, "Apa yang kamu bawa wahai istriku?" Fathimah menjawab, "Duniamu baru saja hilang, maka sekarang kubawakan untukmu akhirat." Meski harus menahan lapar, Ali pun menimpali ucapan istri tercintanya itu dengan kata-kata indah, "Sungguh luar biasa hari-harimu, Fathimah.”

Kiyai Hafidz Abdurrahman mengatakan, ketika doa itu dibaca dan dipanjatkan dengan sepenuh hati, sembari menghadirkan "Zat yang Maha Awwal, Zat yang Maha Akhir, Zat Pemilik kekuatan yang hebat, Zat yang Maha pengasih bagi orang-orang miskin, dan Zat yang Maha Pengasih." maka doa itu sanggup membelah langit. Apa yang diminta pun tak kuasa ditahan oleh-Nya, kecuali pasti diberikan kepada hamba-Nya. Wallahu A'lam.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2930 seconds (0.1#10.140)