Derbent, Gerbang Masuknya Islam ke Rusia pada Tahun 642 Masehi (3)

Senin, 27 Januari 2020 - 09:15 WIB
Derbent, Gerbang Masuknya Islam ke Rusia pada Tahun 642 Masehi (3)
Derbent, Gerbang Masuknya Islam ke Rusia pada Tahun 642 Masehi (3)
A A A
Fauzi Bustami
WNI yang Tinggal di Rusia

Geliat Keislaman di Rusia
Sejak runtuhnya Uni Soviet pada akhir tahun 1991 dan lahirnya Federasi Rusia muncul geliat keislaman di berbagai daerah di Rusia, utamanya di 9 (Sembilan) Republik dengan mayoritas penduduknya beragama Islam seperti Republik Chechnya, Tatarstan, Dagestan, Bashkortostan serta Kota Moskow dan St Petersburg. Islam , dan juga agama-agama lainnya yang pada Era Komunis Uni Soviet ditekan, mendapatkan semangat baru. Apalagi Pemerintah Federasi Rusia tidak lagi membatasi para pemeluk agama-agama untuk melaksanakan ibadahnya.

Gairah keislaman terlihat menonjol dengan dibangunnya masjid-masjid indah dan besar. Diperkirakan tidak kurang dari 8.000 mesjid yang dibangun paska bubarnya Uni Soviet. Padahal, sebelum tahun 1991, diperkirakan hanya terdapat 160 masjid di seantero Rusia yang aktif. Berbagai lembaga keagamaan seperti sekolah, madrasah bahkan perguruan tinggi Islam didirikan.

Mushabaqoh Tilawatl Qur’an (MTQ) tingkat internasional juga diselenggarakan. Geliat keislaman, misalnya, terlihat nyata di daerah yang pada akhir 90-an hingga pertengahan 2000-an ditimpa perang saudara, Republik Chechnya. Negeri ini telah bangkit dan berbenah. Pembangunan infrastruktur, bangunan-bangunan, apartemen-apartemen, serta ekonomi masyarakatnya membaik. Hal terpenting, Chechnya merupakan salah satu negara bagian yang oleh Pemerintah Federasi Rusia diijinkan untuk menerapkan hukum Islam atau Sharia Law secara terbatas.
Derbent, Gerbang Masuknya Islam ke Rusia pada Tahun 642 Masehi (3)

Republik Islam lain yang juga penting adalah Tatarstan. Republik Tatarstan secara aktif menyelenggarakan kegiatan-kegiatan keislaman, tidak hanya pada tingkat nasional, namun juga internasional. Setiap tahun, Republik ini menyelenggarakan Kazan Summit yang dihadiri tokoh-tokoh Islam dari manca negara. Presiden Republik Tatarstan Rustam N Minnikhanov juga merupakan Ketua Group of Strategic Vision Russia-Islamic World, sebuah organisasi yang menghimpun tokoh-tokoh Islam dari berbagai negara, termasuk Indonesia.

Kepala Hubungan Internasional Dewan Mufti Rusia M Darya Ildar Galeev mengatakan bahwa yang terjadi pada masyarakat Islam di Rusia sebenarnya adalah "Re-islamisasi". Hal ini karena selama lebih dari 70 tahun dibawah kekuasaan komunis Uni Soviet, agama dan budaya Islam hampir dapat dikatakan hilang. Karena itu, Umat Muslim Rusia kini berupaya menggali kembali budaya keislaman yang hilang tersebut.

Saat ini, Islam telah kembali menjadi bagian penting dari bangsa Rusia. Islam juga telah dimanfaatkan secara positif oleh Pemerintah Rusia dalam diplomasi serta untuk lebih mendekatkan diri khususnya kepada negara-negara Islam. Sayangnya, geliat keislaman yang sangat positif di Rusia ini nampaknya kurang terdengar oleh umat Islam di Indonesia. Masih ada saja yang menyimpan apa yang disebut "Russophobia", sebuah perasaan anti-Rusia, yang beranggapan bahwa Rusia adalah Uni Soviet, yang komunis dan anti-Islam. [Baca Juga: Derbent, Gerbang Masuknya Islam ke Rusia pada Tahun 642 Masehi (2)]

Wallahu A'lam Bish-Showabi
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4098 seconds (0.1#10.140)