Nasihat Habib Ali Zainal Abidin Agar Menjauhi Sifat Sombong
A
A
A
Pimpinan Majelis Ta'lim Daarul Murtadza, Malaysia, Al-Habib Ali Zainal Abidin Al-Hamid menyampaikan nasihat indah di Masjid Sultan Ismail Batu Pahat, Johor Malaysia.
Beliau menukil salah satu firman Allah Ta'ala dalam Al-Qur'an Al-Karim:
اَللّٰهُ يَصۡطَفِىۡ مِنَ الۡمَلٰٓٮِٕكَةِ رُسُلًا وَّمِنَ النَّاسِؕ اِنَّ اللّٰهَ سَمِيۡعٌۢ بَصِيۡرٌ
"Allah memilih para utusan(Nya) dari Malaikat dan dari kalangan manusia. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, Maha Melihat." (Surah Hajj ayat 75).
"Ayat ini mengisyaratkan bahwa dari banyaknya para Malaikat, ada Malaikat yang terpilih. Begitu juga manusia, ada yang dipilih menjadi Nabi, dan ada yang dipilih menjadi wali Allah," terang Habib Ali Zainal Abidin melalui akun IG-nya @habibalizaenalalhamid, Minggu (26/1/2020).
Kata beliau, kepentingan kita adalah bagaimana menjadi contoh untuk generasi yang akan datang. Al-Habib Ali Bin Jafar Al-Idrus telah memberi contoh (teladan) yang baik untuk anak-anaknya. Beliau mengajarkan kita untuk mencintai jejak langkah kaum sholihin (orang-orang saleh).
"Maka kita juga perlu memberi contoh kepada ganerasi kita. Dekatkan mereka kepada majelis orang-orang saleh. Ceritakan tentang kisah-kisah orang saleh, agar mereka mempunyai qudwah (teladan) di dalam kehidupan," kata ulama yang pernah menimba ilmu di Hadramaut Yaman ini.
Salafussoleh berkata: "Semakin bertambah kesombongan pada diri seseorang, maka semakin bertambah pula kejahilan pada dirinya".
Abu Yazid Al-Bustami pernah berkata: "Selagi seseorang merasa di luar sana masih ada orang yang lebih jahat darinya, maka dia adalah orang yang sombong. Dia akan menjadi orang yang tawadhu' ketika dia merasa dirinya tidak mempunyai kedudukan apa-apa, merasa diri penuh kekurangan dan kelemahan."
Dan seseorang akan semakin tawadhu' apabila ia semakin mengenal Allah Ta'ala dan dirinya. Wallahu A'lam
Beliau menukil salah satu firman Allah Ta'ala dalam Al-Qur'an Al-Karim:
اَللّٰهُ يَصۡطَفِىۡ مِنَ الۡمَلٰٓٮِٕكَةِ رُسُلًا وَّمِنَ النَّاسِؕ اِنَّ اللّٰهَ سَمِيۡعٌۢ بَصِيۡرٌ
"Allah memilih para utusan(Nya) dari Malaikat dan dari kalangan manusia. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, Maha Melihat." (Surah Hajj ayat 75).
"Ayat ini mengisyaratkan bahwa dari banyaknya para Malaikat, ada Malaikat yang terpilih. Begitu juga manusia, ada yang dipilih menjadi Nabi, dan ada yang dipilih menjadi wali Allah," terang Habib Ali Zainal Abidin melalui akun IG-nya @habibalizaenalalhamid, Minggu (26/1/2020).
Kata beliau, kepentingan kita adalah bagaimana menjadi contoh untuk generasi yang akan datang. Al-Habib Ali Bin Jafar Al-Idrus telah memberi contoh (teladan) yang baik untuk anak-anaknya. Beliau mengajarkan kita untuk mencintai jejak langkah kaum sholihin (orang-orang saleh).
"Maka kita juga perlu memberi contoh kepada ganerasi kita. Dekatkan mereka kepada majelis orang-orang saleh. Ceritakan tentang kisah-kisah orang saleh, agar mereka mempunyai qudwah (teladan) di dalam kehidupan," kata ulama yang pernah menimba ilmu di Hadramaut Yaman ini.
Salafussoleh berkata: "Semakin bertambah kesombongan pada diri seseorang, maka semakin bertambah pula kejahilan pada dirinya".
Abu Yazid Al-Bustami pernah berkata: "Selagi seseorang merasa di luar sana masih ada orang yang lebih jahat darinya, maka dia adalah orang yang sombong. Dia akan menjadi orang yang tawadhu' ketika dia merasa dirinya tidak mempunyai kedudukan apa-apa, merasa diri penuh kekurangan dan kelemahan."
Dan seseorang akan semakin tawadhu' apabila ia semakin mengenal Allah Ta'ala dan dirinya. Wallahu A'lam
(rhs)