Keutamaan Membaca Al-Qur'an dengan Mushaf
A
A
A
Banyak sekali riwayat hadis yang menjelaskan keutamaan membaca Al-Qur'an . Bahkan Allah Ta'ala mengganjar 1 huruf Al-Qur'an yang dibaca sama dengan 10 kebaikan.
Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa membaca Al-Qur'an dengan melihat mushaf (lembaran kitab) lebih utama daripada membaca Qur'an tanpa mushaf.
Rasulullah SAW bersabda:
عَن عُثمَانَ بنِ عَبدِ اللٌهِ بنِ اَوسِ الثٌقَفيِ رَضَيِ اللٌهُ عَنهُ عَن جَدٌهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللٌهِ صَلَي اللٌهُ عَلَيهِ وَسَلَمَ قِراَءةُ الٌرَجُلِ القُرانَ فيِ غَيرش الُصحَفِ ألفُ دَرَجَةٍ وَقِرَاَءتُه فيِ الصُحَفِ تَضُعَفُ عَلى ذَالِكَ اِل ألفَي دَرَجَةٍ. (رواه البيهقي في شعب الإيمان)
Dari Utsman bin Abdullah bin Aus ats Tsaqafi RA dari kakeknya, ia berkata bahwa Rasulullah bersabda: "Bacaan Al-Qur'an seseorang tanpa melihat mushaf adalah seribu derajat (pahalanya), dan bacaannya dengan melihat mushaf adalah dilipatkan sampai dua ribu derajat." (HR. Al-Baihaqi-Syu'abul Iman)
Hadis ini memunculkan perbedaan pendapat di kalangan ulama. Sebagian ulama berpendapat bahwa membaca Al-Qur'an dengan melihat mushaf adalah lebih utama, karena mata akan selalu melihat Al-Qur'an, sehingga terhindar dari kesalahan dalam pembacaan.
Sedangkan sebagian ulama lainnya berpendapat bahwa membaca Al-Qur'an melalui hafalan itu lebih utama, karena akan lebih khusyu' dan dapat terhindar dari sifat riya, dan itu adalah kebiasaan Rasulullah SAW .
Imam Nawawi menyatakan kedua-duanya baik dan bergantung pada keadaan si pembaca. Sebagian orang ada yang lebih konsentrasi jika membacanya dengan melihat mushaf. Sebagian lainnya merasa lebih konsentrasi jika membacanya dengan hafalan.
Hafizh Ibnu Hajar menulis dalam Fathul-Bari bahwa penjelasan itulah yang dia setujui. Diceritakan bahwa sangkin seringnya Utsman bin Affan membaca Al-Qur'an, maka dua mushaf Al-Qur'an telah robek. Amr bin Maimun meriwayatkan dalam Syarh Ihya bahwa seseorang yang membuka Al-Qur'an setelah salat Shubuh dan membacanya seratus ayat, maka akan ditulis baginya pahala seisi dunia ini.
Disebutkan bahwa membaca Al-Qur'an dengan melihat mushaf sangat bermanfaat bagi penglihatan. Diriwayatkan dari Abu Ubaidah sebuah hadis musalsal yang setiap perawinya berkata bahwa mereka mengalami gangguan penglihatan. Lalu, guru-guru mereka menasihati agar selalu membaca Al-Qur'an dengan melihatnya.
Untuk diketahui, menurut Imam Syafi'i, Al-Qur'an terdiri dari 114 surat dan 1.027.000 (satu juta dua puluh tujuh ribu) huruf. Bisa dibayangkan, jika 1 huruf diganjar dengan pahala 10 kebaikan, maka berapa kebaikan (hasanah) yang kita dapat ketika kita membaca dan mengkhatamkannya. Semoga Allah menjadikan kita ahlul Qur'an dan bisa mengamalkannya.
Wallahu A'lam Bish-Showab
Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa membaca Al-Qur'an dengan melihat mushaf (lembaran kitab) lebih utama daripada membaca Qur'an tanpa mushaf.
Rasulullah SAW bersabda:
عَن عُثمَانَ بنِ عَبدِ اللٌهِ بنِ اَوسِ الثٌقَفيِ رَضَيِ اللٌهُ عَنهُ عَن جَدٌهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللٌهِ صَلَي اللٌهُ عَلَيهِ وَسَلَمَ قِراَءةُ الٌرَجُلِ القُرانَ فيِ غَيرش الُصحَفِ ألفُ دَرَجَةٍ وَقِرَاَءتُه فيِ الصُحَفِ تَضُعَفُ عَلى ذَالِكَ اِل ألفَي دَرَجَةٍ. (رواه البيهقي في شعب الإيمان)
Dari Utsman bin Abdullah bin Aus ats Tsaqafi RA dari kakeknya, ia berkata bahwa Rasulullah bersabda: "Bacaan Al-Qur'an seseorang tanpa melihat mushaf adalah seribu derajat (pahalanya), dan bacaannya dengan melihat mushaf adalah dilipatkan sampai dua ribu derajat." (HR. Al-Baihaqi-Syu'abul Iman)
Hadis ini memunculkan perbedaan pendapat di kalangan ulama. Sebagian ulama berpendapat bahwa membaca Al-Qur'an dengan melihat mushaf adalah lebih utama, karena mata akan selalu melihat Al-Qur'an, sehingga terhindar dari kesalahan dalam pembacaan.
Sedangkan sebagian ulama lainnya berpendapat bahwa membaca Al-Qur'an melalui hafalan itu lebih utama, karena akan lebih khusyu' dan dapat terhindar dari sifat riya, dan itu adalah kebiasaan Rasulullah SAW .
Imam Nawawi menyatakan kedua-duanya baik dan bergantung pada keadaan si pembaca. Sebagian orang ada yang lebih konsentrasi jika membacanya dengan melihat mushaf. Sebagian lainnya merasa lebih konsentrasi jika membacanya dengan hafalan.
Hafizh Ibnu Hajar menulis dalam Fathul-Bari bahwa penjelasan itulah yang dia setujui. Diceritakan bahwa sangkin seringnya Utsman bin Affan membaca Al-Qur'an, maka dua mushaf Al-Qur'an telah robek. Amr bin Maimun meriwayatkan dalam Syarh Ihya bahwa seseorang yang membuka Al-Qur'an setelah salat Shubuh dan membacanya seratus ayat, maka akan ditulis baginya pahala seisi dunia ini.
Disebutkan bahwa membaca Al-Qur'an dengan melihat mushaf sangat bermanfaat bagi penglihatan. Diriwayatkan dari Abu Ubaidah sebuah hadis musalsal yang setiap perawinya berkata bahwa mereka mengalami gangguan penglihatan. Lalu, guru-guru mereka menasihati agar selalu membaca Al-Qur'an dengan melihatnya.
Untuk diketahui, menurut Imam Syafi'i, Al-Qur'an terdiri dari 114 surat dan 1.027.000 (satu juta dua puluh tujuh ribu) huruf. Bisa dibayangkan, jika 1 huruf diganjar dengan pahala 10 kebaikan, maka berapa kebaikan (hasanah) yang kita dapat ketika kita membaca dan mengkhatamkannya. Semoga Allah menjadikan kita ahlul Qur'an dan bisa mengamalkannya.
Wallahu A'lam Bish-Showab
(rhs)