9 Ilmuwan Muslim Berpengaruh di Dunia Sains dan Kedokteran (2)

Jum'at, 31 Januari 2020 - 05:15 WIB
9 Ilmuwan Muslim Berpengaruh...
9 Ilmuwan Muslim Berpengaruh di Dunia Sains dan Kedokteran (2)
A A A
Pada masa kejayaan Islam (750-1258), para filsuf dan ilmuwan muslim banyak menghasilkan karya dan kontribusi dalam bidang sains, kedokteran, astronomi, pemerintahan, dan sebagainya.

Meski zaman telah bertransformasi ke era modernisasi, para ilmuwan muslim itu tetap dikenang. Mereka menjadi inspirator bagi kemajuan dunia sains dan kesehatan. Berikut lanjutan 9 ilmuwan muslim berpengaruh dalam dunia sains dan kedokteran:

6. Az-Zahrawi, Lahir di Zahra Kordoba Spanyol (936-1013)

9 Ilmuwan Muslim Berpengaruh di Dunia Sains dan Kedokteran (2)
Nama lengkapnya Abul Qasim Khalaf ibn Al-Abbas Az-Zahrawi atau El-Zahwari. Beliau Juga dijuluki Az-Zahra dan Abulcasis. Beliau adalah seorang dokter yang pakar dalam bidang kedokteran gigi dan kelahiran anak. Az-Zahrawi lahir di Madinatuz Zahra atau dikenal sebagai Abulcasis oleh ilmuwan Barat. Semasa hidupnya Abul Qasim meneliti ilmu kedokteran khususnya gigi dan kelahiran anak.

Selain itu menciptakan penemuan obat-obatan. Beliau pernah membuat alat bedah sendiri dengan teknik pengoperasian yang tergolong maju saat itu. Berkat keahliannya itu, Az-Zahri diangkat menjadi dokter kerajaan pada masa Khalifah Al-Hakam II dari kekhalifahan Umayyah. Selama lima abad lamanya para ilmuwan Eropa menjadikan bukunya sebagai sumber utama pengetahuan dalam bidang kedokteran, dan medicine. (Foto/islammindonesia.id)

7. Al-Biruni, Lahir di Khawarazmi, Turkmenistan (973-1048)

9 Ilmuwan Muslim Berpengaruh di Dunia Sains dan Kedokteran (2)
Beliau bernama Abu Raihan Al-Biruni, seorang ahli matematika asal Turkmenistan yang lahir pada masa kekaisaran Persia. Beliau pernah belajar ilmu matematika dan bintang dari Abu Nashr Mansur. Beliau juga teman Ibnu Sina, seorang sejarawan, filsuf, dan pakar etik.

Al-Biruni pernah mengembara ke India bersama temannya Mahmud dari Ghazni. Dalam perjalanannya itu, Al-Biruni menulis buku dan menguasai beberapa bahasa seperti Yunani, suriah, Berber dan Sanskerta. Al-Biruni meneliti garis lintang bagi Kath, Khwarazm menggunakan altitude maksimal matahari. Menulis hasil kajian proyeksi peta termasuk metodologi untuk proyeksi belahan bumi pada bidang datar.

Semasa hidupnya, Al-Biruni telah menulis lebih dari 120 buah buku tentang ilmu aritmatika, analisis kombinatorial, kaidah bilangan angka 3, bilangan irasional, geometri, teorema Archimedes dan sudut segitiga. (Foto/benankmerah.co)

8. Al-Khawarizmi, Lahir di Khiva Uzbekistan (780-850)

9 Ilmuwan Muslim Berpengaruh di Dunia Sains dan Kedokteran (2)
Nama lengkapnya Muhammad Ibnu Musa Al-Khawarizmi. Beliau seorang ilmuwan yang memperkenalkan sistem penomoran posisi decimal. Beliau juga mengeluarkan buku tentang Al-Jabar yang membahas solusi sistematik dari linear dan notasi kuadrat. Atas karyanya itu Beliau dijuluki Bapak Al-Jabar.

Orang-orang di Eropa menjadikan bukunya itu sebagai panduan dalam ilmu hitung atau aritmatika. Mereka menyebut Al-Jabar sebagai Algorisma untuk menghormati Al-Khawarismi atas temuannya tersebut. Beliau merupakan ilmuwan muslim pertama yang mengenalkan ilmu matematika pada dunia. (Foto/news.berdakwah.net)

9. Ibnu Sina, Lahir di Bukhara-Uzbekistan (986-1037)
9 Ilmuwan Muslim Berpengaruh di Dunia Sains dan Kedokteran (2)
Nama lengkapnya Abu Ali Al-Husein Ibnu Sina atau Syeikh Al-Rais. Beliau lebih dikenal dengan nama Avivenna. Seorang ilmuwan muslim sekaligus filsuf besar pada masa keemasan Islam. (Foto/yenisafak.com)

Ibnu Sina banyak menghabiskan waktu dengan meneliti ilmu kesehatan, matematika, astronomi, filsafat, psikologi dan penulis kaidah ilmu kedokteran modern. Dia dijuluki bapak kedokteran pertama yang karyanya dipakai sebagai referensi ilmu kedokteran di Eropa hingga saat ini.

Beliau pernah menulis buku tentang fungsi organ tubuh, meneliti penyakit TBC, diabetes dan penyakit yang dapat timbul dari pikiran yang tertekan. Keahliannya adalah ilmu kedokteran, fisika, geologi, mineralogi, medicine, philosophy, matematika, dan astronomi.

Keistimewaan lain Ibnu sina tidak hanya ahli dalam berbagai ilmu pengetahuan, tetapi beliau juga seorang ilmuwan yang alim. Terbukti pada usia 10 tahun Beliau sudah hafal Al-Qur'an, kemudian usia 18 tahun mampu menguasai semua ilmu yang ada pada waktu itu. [Baca Juga: 9 Ilmuwan Muslim Berpengaruh di Dunia Sains dan Kedokteran (1)]
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0918 seconds (0.1#10.140)