Corona Mewabah, Habib Quraisy Ajak Muhasabah dan Tobat Nasuha
A
A
A
Segala wabah termasuk virus Corona (Covid-19) tidak akan terjadi kecuali seizin Allah Ta'ala, Zat yang Maha Memberi Penyakit dan Kesembuhan.
Mudah bagi Allah mengangkat wabah virus Corona ini dari muka bumi, semudah ketika air sudah menutupi seluruh muka bumi di masa Nabi Nuh 'alaihissalam, bahkan menutupi puncak-puncak gunungnya, kemudian Allah berseru:
(وَقِیلَ یَـٰۤأَرۡضُ ٱبۡلَعِی مَاۤءَكِ وَیَـٰسَمَاۤءُ أَقۡلِعِی وَغِیضَ ٱلۡمَاۤءُ وَقُضِیَ ٱلۡأَمۡرُ وَٱسۡتَوَتۡ عَلَى ٱلۡجُودِیِّۖ وَقِیلَ بُعۡدࣰا لِّلۡقَوۡمِ ٱلظَّـٰلِمِینَ)
Dan difirmankan, "Wahai bumi! Telanlah airmu dan wahai langit (hujan!) berhentilah." Dan air pun disurutkan, dan perintah pun diselesaikan dan kapal itupun berlabuh di atas gunung Judi, dan dikatakan, 'Binasalah orang-orang zalim'. (Surah Hud ayat 44)
"Masalahnya maukah kita 'menaiki kapal Nuh'? Mengakui kesalahan, menyesal, bertaubat, tunduk dan pasrah pada perintah Allah dan RasulNya serta memperbaiki apa-apa yang salah," kata Pengasuh Ponpes Ash-Shidqu Kuningan Al-Habib Quraisy Baharun dalam catatannya, kemarin.
Apakah manusia masih mengandalkan kehebatan diri, akal (akalan) dan kecerdasan? Salah satu anak Nabi Nuh, ketika diajak naik ke dalam perahu dia malah menjawab:
(قَالَ سَـَٔاوِیۤ إِلَىٰ جَبَلࣲ یَعۡصِمُنِی مِنَ ٱلۡمَاۤءِۚ قَالَ لَا عَاصِمَ ٱلۡیَوۡمَ مِنۡ أَمۡرِ ٱللَّهِ إِلَّا مَن رَّحِمَۚ وَحَالَ بَیۡنَهُمَا ٱلۡمَوۡجُ فَكَانَ مِنَ ٱلۡمُغۡرَقِینَ)
Anaknya menjawab, "Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat menghindarkan aku dari air bah!" (Nuh) berkata, "Tidak ada yang melindungi dari siksaan Allah pada hari ini selain Allah yang Maha Penyayang." Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka dia (anak itu) termasuk orang yang ditenggelamkan. (Surah Hud ayat 43)
Akankah kita masih terus sentimen dengan orang yang berusaha taat agamanya? Menganggap agama sebagai musuh bangsa? Mengganti syiar-syiar agama dengan gaya-gaya yang melanggar syariat? Senang membela kekufuran, maksiat dan kezaliman sekaligus?
"Kalau Allah murka, bukan ideologi yang bisa menyelamatkan Anda, akan tetapi tobat nasuha (sebenar-benarnya taubat) yang akan menyelamatkan kita semua. Semoga Allah menjaga kita semua dan mengangkat wabah penyakit ini," kata Habib Quraisy.
Mudah bagi Allah mengangkat wabah virus Corona ini dari muka bumi, semudah ketika air sudah menutupi seluruh muka bumi di masa Nabi Nuh 'alaihissalam, bahkan menutupi puncak-puncak gunungnya, kemudian Allah berseru:
(وَقِیلَ یَـٰۤأَرۡضُ ٱبۡلَعِی مَاۤءَكِ وَیَـٰسَمَاۤءُ أَقۡلِعِی وَغِیضَ ٱلۡمَاۤءُ وَقُضِیَ ٱلۡأَمۡرُ وَٱسۡتَوَتۡ عَلَى ٱلۡجُودِیِّۖ وَقِیلَ بُعۡدࣰا لِّلۡقَوۡمِ ٱلظَّـٰلِمِینَ)
Dan difirmankan, "Wahai bumi! Telanlah airmu dan wahai langit (hujan!) berhentilah." Dan air pun disurutkan, dan perintah pun diselesaikan dan kapal itupun berlabuh di atas gunung Judi, dan dikatakan, 'Binasalah orang-orang zalim'. (Surah Hud ayat 44)
"Masalahnya maukah kita 'menaiki kapal Nuh'? Mengakui kesalahan, menyesal, bertaubat, tunduk dan pasrah pada perintah Allah dan RasulNya serta memperbaiki apa-apa yang salah," kata Pengasuh Ponpes Ash-Shidqu Kuningan Al-Habib Quraisy Baharun dalam catatannya, kemarin.
Apakah manusia masih mengandalkan kehebatan diri, akal (akalan) dan kecerdasan? Salah satu anak Nabi Nuh, ketika diajak naik ke dalam perahu dia malah menjawab:
(قَالَ سَـَٔاوِیۤ إِلَىٰ جَبَلࣲ یَعۡصِمُنِی مِنَ ٱلۡمَاۤءِۚ قَالَ لَا عَاصِمَ ٱلۡیَوۡمَ مِنۡ أَمۡرِ ٱللَّهِ إِلَّا مَن رَّحِمَۚ وَحَالَ بَیۡنَهُمَا ٱلۡمَوۡجُ فَكَانَ مِنَ ٱلۡمُغۡرَقِینَ)
Anaknya menjawab, "Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat menghindarkan aku dari air bah!" (Nuh) berkata, "Tidak ada yang melindungi dari siksaan Allah pada hari ini selain Allah yang Maha Penyayang." Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka dia (anak itu) termasuk orang yang ditenggelamkan. (Surah Hud ayat 43)
Akankah kita masih terus sentimen dengan orang yang berusaha taat agamanya? Menganggap agama sebagai musuh bangsa? Mengganti syiar-syiar agama dengan gaya-gaya yang melanggar syariat? Senang membela kekufuran, maksiat dan kezaliman sekaligus?
"Kalau Allah murka, bukan ideologi yang bisa menyelamatkan Anda, akan tetapi tobat nasuha (sebenar-benarnya taubat) yang akan menyelamatkan kita semua. Semoga Allah menjaga kita semua dan mengangkat wabah penyakit ini," kata Habib Quraisy.
(rhs)