Benarkah Tak Perlu Membesuk Penderita Corona?
A
A
A
Islam menganjurkan untuk menjenguk orang yang sakit. Apalagi bila yang sakit itu adalah kerabat dekat, tetangga, saudara yang senasab, sahabat dan lain sebagainya. Jika yang dijenguk penderita penyakit menular, seperti terjangkit virus corona atau Covid-19, tentu diperlukan kewaspadaan tinggi untuk menjaga diri dari ketertularan, tanpa harus melukai hati yang sakit.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) memang bersabda: "Yang sakit jangan menularkan (menyebarkan) penyakitnya kepada yang sehat". Itu bukan berarti para penderita penyakit menular tidak boleh diijenguk. Inti pesan Rasulullah tersebut ialah hendaknya penjenguk bersikap hati-hati, menjaga diri sebaik mungkin agar tidak tertulari penyakit pasien yang dibesuk.
Rasulullah SAW mengajarkan kepada setiap muslim untuk memiliki kesadaran utuh, kewaspadaan tinggi, kesantunan pribadi dalam menghadapi orang yang tertimpa penyakit menular. Derita fisik yang menimpa sesama muslim tidak boleh diperparah dengan melukai hati perasaannya, dengan tetap menjenguk saudara seiman yang sakit.
"Bergembiralah wahai Ummul Ala, sebab Allah akan menghapus dosa-dosa seorang Muslim dengan sakit, seperti api yang menghapus kotoran emas dan perak," kata Nabi Muhammad ketika mengunjungi Ummul Ala yang sedang sakit.
Rasulullah memiliki perhatian yang besar manakala ada salah satu sahabatnya yang jatuh sakit. Berbagai macam hal dilakukan untuk meringankan beban penderitaan sahabatnya yang sakit, mulai dari menjenguk hingga menghiburnya.
قَالَ النَّبِيُّ عَلَيْهِ السَّلَامُ: {عُوْدُوا الْمَرِيْضَ وَاَتْبَعُوا الْجَنَازَةَ تُذَكِّرْكُمُ الْآخِرَةَ}.
"Jenguklah orang sakit dan iringilah jenazah, maka hal itu akan mengingatkan kalian pada akhirat (keadaan dan kengeriannya)." (HR Imam Ahmad, Imam Ibnu Hibban dan Imam Al-Baihaqi dari sahabat Abu Sa’id Al-Khudri).
Menjenguk orang sakit dapat mendekatkan kita kepada Allah Ta'ala, kepada ampunan, rahmat dan surga-Nya. Rasulullah SAW bersabda:
قَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {عَائِدُ الْمَرِيْضِ يَمْشِيْ فِيْ مَخْرَفَةِ الْجَنَّةِ حَتَّى يَرْجِعَ}
"Orang yang menjenguk orang sakit maka ia akan berjalan di taman surga sampai ia kembali." (Hadis ini diriwayatkan oleh imam Muslim dari sahabat Tsauban RA)
Imam An-Nawawi Al-Bantani menjelaskan bahwa maksud hadis ini adalah orang yang mengunjungi orang sakit diliputi oleh pahala seperti ia berada di taman surga yang dikelilingi buah-buahan.
Selanjutnya bagi orang yang membesuk hendaknya berdoa bagi kesembuhan bagi si sakit. Mendoakan kesembuhan si sakit merupakan kata-kata yang baik dan sarana penghibur baginya, sekaligus mengingatkannya agar berharap kepada Allah, sebab hanya Dia-lah yang mampu menyingkirkan penyakit dan memberikan kesembuhan. Dengan cara demikian orang yang sakit akan merasa lebih tenang.
Diriwayatkan dari Aisyah RA bahwa ketika Rasulullah menjenguk orang sakit, beliau berdoa:
اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ مُذْهِبَ الْبَاسِ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِى لاَ شَافِىَ إِلاَّ أَنْتَ ، شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا
"Ya Allah Wahai Tuhan segala manusia, hilangkanlah penyakitnya, sembukanlah ia. (Hanya) Engkaulah yang dapat menyembuhkannya, tidak ada kesembuhan melainkan kesembuhan dariMu, kesembuhan yang tidak kambuh lagi." (HR. Al-Bukhari No. 5742, Muslim No. 2191)
Bisa juga mendoakan orang yang sakit:
لاَ بَأْسَ طَهُورٌ اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ
"Tidak mengapa, semoga sakitmu ini membersihkanmu dari dosa-dosa, Insya Allah." (HR. Al-Bukhari).
Atau doa:
أَسْأَلُ اللَّهَ العَظِيمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ أَنْ يَشْفِيَكَ
"Aku memohon kepada Allah Yang Maha Agung, agar menyembuhkan penyakitmu." (HR. at-Tirmidzi, dan Abu Daud).
Rasulullah memberikan teladan dalam menjenguk orang sakit. Entah orang yang menjenguk itu dokter, kerabat, atau teman, pengunjung tidak boleh mengatakan di depan pasien sesuatu yang bisa membuatnya ketakutan atau putus asa. Sebaliknya, mereka harus mengatakan hal-hal yang dapat menenteramkan atau membuatnya merasa bahagia.
Diriwayatkan bahwa Ummu Salamah RA berkata, " Rasulullah SAW bersabda, 'Jika kamu menjenguk orang sakit atau orang yang sedang sekarat, katakanlah hal-hal yang baik. Karena para malaikat mengaminkan apa pun yang kamu katakan." (HR. Muslim)
Islam menaruh kepedulian pada upaya menenteramkan orang sakit dan meningkatkan harapan bagi kesembuhannya. Ibnul Qayyim mengomentari sabda Nabi shalallaahu 'alaihi wa sallam, "Untuk setiap penyakit ada penyembuhannya. Hadis ini memperkuat moral pasien dan dokter, serta mendorong mereka untuk mengupayakan penyembuhan agar si sakit tidak putus asa.
Karena itulah kita memahami bagaimana Islam mengubah menjenguk orang sakit dari kunjungan sosial singkat menjadi penyembuhan spiritual yang membangkitkan semangat pasien dan menguatkan harapan kesembuhannya. Selain itu sebagai wujud kepedulian dan dukungan bagi pasien dan keluarganya.
Wallahu A'lam
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) memang bersabda: "Yang sakit jangan menularkan (menyebarkan) penyakitnya kepada yang sehat". Itu bukan berarti para penderita penyakit menular tidak boleh diijenguk. Inti pesan Rasulullah tersebut ialah hendaknya penjenguk bersikap hati-hati, menjaga diri sebaik mungkin agar tidak tertulari penyakit pasien yang dibesuk.
Rasulullah SAW mengajarkan kepada setiap muslim untuk memiliki kesadaran utuh, kewaspadaan tinggi, kesantunan pribadi dalam menghadapi orang yang tertimpa penyakit menular. Derita fisik yang menimpa sesama muslim tidak boleh diperparah dengan melukai hati perasaannya, dengan tetap menjenguk saudara seiman yang sakit.
"Bergembiralah wahai Ummul Ala, sebab Allah akan menghapus dosa-dosa seorang Muslim dengan sakit, seperti api yang menghapus kotoran emas dan perak," kata Nabi Muhammad ketika mengunjungi Ummul Ala yang sedang sakit.
Rasulullah memiliki perhatian yang besar manakala ada salah satu sahabatnya yang jatuh sakit. Berbagai macam hal dilakukan untuk meringankan beban penderitaan sahabatnya yang sakit, mulai dari menjenguk hingga menghiburnya.
قَالَ النَّبِيُّ عَلَيْهِ السَّلَامُ: {عُوْدُوا الْمَرِيْضَ وَاَتْبَعُوا الْجَنَازَةَ تُذَكِّرْكُمُ الْآخِرَةَ}.
"Jenguklah orang sakit dan iringilah jenazah, maka hal itu akan mengingatkan kalian pada akhirat (keadaan dan kengeriannya)." (HR Imam Ahmad, Imam Ibnu Hibban dan Imam Al-Baihaqi dari sahabat Abu Sa’id Al-Khudri).
Menjenguk orang sakit dapat mendekatkan kita kepada Allah Ta'ala, kepada ampunan, rahmat dan surga-Nya. Rasulullah SAW bersabda:
قَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {عَائِدُ الْمَرِيْضِ يَمْشِيْ فِيْ مَخْرَفَةِ الْجَنَّةِ حَتَّى يَرْجِعَ}
"Orang yang menjenguk orang sakit maka ia akan berjalan di taman surga sampai ia kembali." (Hadis ini diriwayatkan oleh imam Muslim dari sahabat Tsauban RA)
Imam An-Nawawi Al-Bantani menjelaskan bahwa maksud hadis ini adalah orang yang mengunjungi orang sakit diliputi oleh pahala seperti ia berada di taman surga yang dikelilingi buah-buahan.
Selanjutnya bagi orang yang membesuk hendaknya berdoa bagi kesembuhan bagi si sakit. Mendoakan kesembuhan si sakit merupakan kata-kata yang baik dan sarana penghibur baginya, sekaligus mengingatkannya agar berharap kepada Allah, sebab hanya Dia-lah yang mampu menyingkirkan penyakit dan memberikan kesembuhan. Dengan cara demikian orang yang sakit akan merasa lebih tenang.
Diriwayatkan dari Aisyah RA bahwa ketika Rasulullah menjenguk orang sakit, beliau berdoa:
اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ مُذْهِبَ الْبَاسِ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِى لاَ شَافِىَ إِلاَّ أَنْتَ ، شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا
"Ya Allah Wahai Tuhan segala manusia, hilangkanlah penyakitnya, sembukanlah ia. (Hanya) Engkaulah yang dapat menyembuhkannya, tidak ada kesembuhan melainkan kesembuhan dariMu, kesembuhan yang tidak kambuh lagi." (HR. Al-Bukhari No. 5742, Muslim No. 2191)
Bisa juga mendoakan orang yang sakit:
لاَ بَأْسَ طَهُورٌ اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ
"Tidak mengapa, semoga sakitmu ini membersihkanmu dari dosa-dosa, Insya Allah." (HR. Al-Bukhari).
Atau doa:
أَسْأَلُ اللَّهَ العَظِيمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ أَنْ يَشْفِيَكَ
"Aku memohon kepada Allah Yang Maha Agung, agar menyembuhkan penyakitmu." (HR. at-Tirmidzi, dan Abu Daud).
Rasulullah memberikan teladan dalam menjenguk orang sakit. Entah orang yang menjenguk itu dokter, kerabat, atau teman, pengunjung tidak boleh mengatakan di depan pasien sesuatu yang bisa membuatnya ketakutan atau putus asa. Sebaliknya, mereka harus mengatakan hal-hal yang dapat menenteramkan atau membuatnya merasa bahagia.
Diriwayatkan bahwa Ummu Salamah RA berkata, " Rasulullah SAW bersabda, 'Jika kamu menjenguk orang sakit atau orang yang sedang sekarat, katakanlah hal-hal yang baik. Karena para malaikat mengaminkan apa pun yang kamu katakan." (HR. Muslim)
Islam menaruh kepedulian pada upaya menenteramkan orang sakit dan meningkatkan harapan bagi kesembuhannya. Ibnul Qayyim mengomentari sabda Nabi shalallaahu 'alaihi wa sallam, "Untuk setiap penyakit ada penyembuhannya. Hadis ini memperkuat moral pasien dan dokter, serta mendorong mereka untuk mengupayakan penyembuhan agar si sakit tidak putus asa.
Karena itulah kita memahami bagaimana Islam mengubah menjenguk orang sakit dari kunjungan sosial singkat menjadi penyembuhan spiritual yang membangkitkan semangat pasien dan menguatkan harapan kesembuhannya. Selain itu sebagai wujud kepedulian dan dukungan bagi pasien dan keluarganya.
Wallahu A'lam
(rhs)