IPW: Angkut pemudik dengan Hercules & kapal perang

Rabu, 25 Juli 2012 - 17:01 WIB
IPW: Angkut pemudik dengan Hercules & kapal perang
IPW: Angkut pemudik dengan Hercules & kapal perang
A A A
Sindonews.com - Indonesia Police Watch (IPW) menilai Polri akan mengalami kesulitan dalam menghadapi arus mudik Lebaran tahun 2012. Untuk itu IPW mendesak Polri dan Pemerintah untuk membuat konsep yang jelas dalam mengantisipasi gelombang mudik Lebaran.

"Korlantas Polri diimbau mengajak pemerintah membuat konsep terpadu dalam mengatasi masalah mudik 2012 dan tidak perlu menebar 'ancaman' menindak pengendara sepeda motor yang berboncengan lebih dari dua orang," ujar Ketua Presidium IPW Neta S Pane dalam siaran persnya, Rabu (25/7/2012).

Ditambahkan Neta, sedikitnya ada empat masalah krusial dalam musim mudik 2012. Pertama jumlah kendaraan kian bertambah banyak, terutama sepeda motor, otomatis jumlah pemudik akan melonjak. Kedua kondisi dan pelayanan angkutan umum, bus maupun kereta api sangat buruk dan terbatas, sehingga pemudik menjadikan sepeda motor sebagai alternatif.

Ketiga kondisi jalanan sangat buruk, tambal sulam, bergelombang, dan berlobang. Kondisi ini sangat berpotensi membuat pemudik celaka. Keempat jumlah polisi yang sangat terbatas.

"Konsep apapun yang dibuat Polri tidak akan banyak mengubah situasi. Dalam mengatasi gelombang mudik 2012, publik tidak bisa hanya berharap dari Polri. Pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) harus segera mempunyai konsep yang jelas dalam menangani mudik 2012," terang Neta.

Menurutnya, Pemerintah SBY, dalam musim mudik 2012 tidak hanya mengandalkan angkutan darat, terutama di Jalur Pantura. Tapi sudah saatnya mem-backup musim mudik dengan angkutan laut dan udara untuk mengatasi kepadatan Pantura.

"TNI AL harus diminta mengerahkan kapal perangnya dengan maksimal, untuk mengangkut pemudik, terutama pemudik bersepeda motor dari Tanjung Priok untuk didrop di Pelabuhan Cirebon, Tegal maupun Semarang," tegasnya.

Sedang TNI AU harus mengerahkan Herculesnya dengan maksimal untuk mengangkut pemudik dari Halim Perdanakusumah ke Semarang, Yogja, Solo maupun Madiun.

"Terobosan-terobosan harus dilakukan untuk mengurangi kepadatan pemudik di Pantura. Tanpa itu, kepadatan di Pantura akan makin parah dan korban akan terus berjatuhan," jelasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6707 seconds (0.1#10.140)