Awas pewarna tekstil di menu takjil

Awas pewarna tekstil di menu takjil
A
A
A
Sindonews.com - Kewaspadaan tinggi harus dilakukan masyarakat dalam memilih menu buka puasa (takjil). Karena Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (POM) Samarinda menemukan banyak sekali takjil yang mengandung zat Rodhamin-B yang biasa digunakan sebagai pewarna tekstil.
Dari hasil uji sampel di beberapa kota, masih banyak pedagang yang menggunakan zat berbahaya sebagai pelengkap makanan. Rhodamine-B misalnya, rata-rata ditemukan di hampir semua kota di Kaltim.
"Kami melakukan uji sampel di Balikpapan, Bontang, Sengatta dan Samarinda. Ironisnya di seluruh kota tersebut ditemukan makanan atau minuman yang mengandung Rodhamin-B," kata Kepala Balai Besar POM Samarinda Wirda Zein, usai melakukan uji sampel di Pasar Ramadhan Segiri, Samarinda, Senin (30/7/2012).
Paling banyak zat pewarna tekstil itu digunakan untuk pewarna minuman dan kerupuk. "Kerupuk dengan Rhodamine kita temukan di Bontang dan Sengatta. Setelah kami telusuri ternyata distribusinya dari Samarinda," tambah Wirda.
Untuk sampel di Samarinda, ada dua pedagang yang kedapatan menggunakan Rhodamine. Petugas Balai POM Samarinda kemudian membelinya dan mengganti modal pedagang tersebut.
"Untuk saat ini kita akan memberikan teguran tertulis kepada pedagang. Nantinya fokus kami lebih kepada distribusi barang," kata Wirda.
Selain bahan berbahaya, Balai Besar POM Samarinda juga menemukan beberapa makanan rusak serta kedaluarsa. Pedagang kemudian diperingatkan untuk tidak kembali menjual barang tersebut.
"Kami akan melakukan pengawasan secara berkala, setiap pekan akan kami laporkan ke Jakarta," katanya.
Dari hasil uji sampel di beberapa kota, masih banyak pedagang yang menggunakan zat berbahaya sebagai pelengkap makanan. Rhodamine-B misalnya, rata-rata ditemukan di hampir semua kota di Kaltim.
"Kami melakukan uji sampel di Balikpapan, Bontang, Sengatta dan Samarinda. Ironisnya di seluruh kota tersebut ditemukan makanan atau minuman yang mengandung Rodhamin-B," kata Kepala Balai Besar POM Samarinda Wirda Zein, usai melakukan uji sampel di Pasar Ramadhan Segiri, Samarinda, Senin (30/7/2012).
Paling banyak zat pewarna tekstil itu digunakan untuk pewarna minuman dan kerupuk. "Kerupuk dengan Rhodamine kita temukan di Bontang dan Sengatta. Setelah kami telusuri ternyata distribusinya dari Samarinda," tambah Wirda.
Untuk sampel di Samarinda, ada dua pedagang yang kedapatan menggunakan Rhodamine. Petugas Balai POM Samarinda kemudian membelinya dan mengganti modal pedagang tersebut.
"Untuk saat ini kita akan memberikan teguran tertulis kepada pedagang. Nantinya fokus kami lebih kepada distribusi barang," kata Wirda.
Selain bahan berbahaya, Balai Besar POM Samarinda juga menemukan beberapa makanan rusak serta kedaluarsa. Pedagang kemudian diperingatkan untuk tidak kembali menjual barang tersebut.
"Kami akan melakukan pengawasan secara berkala, setiap pekan akan kami laporkan ke Jakarta," katanya.
(ysw)