Tentukan puasa Ramadan, NU lakukan rukyat
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Slamet Effendi Yusuf mengatakan, bahwa Nahdlatul Ulama (NU) masih belum bisa menentukan, kapan puasa akan dimulai. Hal ini dikarenakan, NU harus melakukan rukyat untuk menentukan hilal.
Seperti diketahui, rukyat merupakan melihat bulan tanggal satu untuk menentukan hari permulaan dan penghabisan puasa Ramadan.
"Kita warga NU harus melakukan rukyat terlebih dahulu," kata Effendi saat dihubungi Sindonews, Kamis (4/7/2013).
Menurut Effendi, hingga 8 Juli nanti, hilal masih belum terlihat karena masih di bawah ufuk. Kemungkinan besar, menurut Effendi, puasa tidak akan berbeda jauh dengan Muhammadiyah. "Mungkin tidak akan berbeda jauh dengan Muhammadiyah, tapi tetap harus rukyat terlebih dahulu," kata Effendi.
Untuk diketahui, Muhammadiyah telah menentukan awal puasa akan dilaksanakan pada tanggal 9 Juli nanti, Muhammadiyah menentukan awal puasa berdasarkan hisab dan melalui hilal hakiki.
Seperti diketahui, rukyat merupakan melihat bulan tanggal satu untuk menentukan hari permulaan dan penghabisan puasa Ramadan.
"Kita warga NU harus melakukan rukyat terlebih dahulu," kata Effendi saat dihubungi Sindonews, Kamis (4/7/2013).
Menurut Effendi, hingga 8 Juli nanti, hilal masih belum terlihat karena masih di bawah ufuk. Kemungkinan besar, menurut Effendi, puasa tidak akan berbeda jauh dengan Muhammadiyah. "Mungkin tidak akan berbeda jauh dengan Muhammadiyah, tapi tetap harus rukyat terlebih dahulu," kata Effendi.
Untuk diketahui, Muhammadiyah telah menentukan awal puasa akan dilaksanakan pada tanggal 9 Juli nanti, Muhammadiyah menentukan awal puasa berdasarkan hisab dan melalui hilal hakiki.
(maf)