H-7 Lebaran, kendaraan berat dilarang masuk Jabar
A
A
A
Sindonews.com - Dinas Perhubungan Jawa Barat akan memberlakukan penutupan jembatan timbang bagi angkutan barang pada H-7 Lebaran. Penutupan itu maka pengoperasian angkutan barang akan berhenti untuk sementara.
“Kecuali untuk angkutan pangan, ternak, minyak, bahan pokok, dan jasa pengiriman seperti pos itu masih boleh beroperasi,” terang Kadishub Jabar Dedi Taufik kepada wartawan, Jumat (12/7/2013).
Dedi mengatakan, kebijakan tersebut akan diberlakukan hingga H+1 Lebaran. Hingga saat ini, pihaknya mengaku akan mulai mensosialisasikannya terhadap para pengusaha mengenai pelarangan tersebut.
“Kalau dari surat edaran pusat, pelarang sebenarnya mulai dari H-4. Tapi kan jembatan timbang saja sudah tutup mulai H-7. Jadi ada baiknya sejak saat itu angkutan barang tidak beroperasi dulu,” jelasnya.
Kebijakan tersebut diambil sebagai langkah antisipasi bertambahnya jumlah kendaraan di jalan raya saat arus mudik berlangsung. Dengan pembatasan tersebut diharapkan, kemacetan saat arus mudik bisa berkurang.
Lebih lanjut Dedi membeberkan, ada 56 titik rawan kemacetan di Jabar. “20 titik ada di Pantura, 19 titik di jalur tengah, dan 17 titik di jalur selatan,” terangnya.
Untuk mengurangi dan mengurai kemacetan saat arus mudik dan arus balik nanti, pihaknya berencana akan membuat pagar betis dan menempatkan 6 anggota Dishub Jabar dan Dishub Kota/Kabupaten setempat.
“Kecuali untuk angkutan pangan, ternak, minyak, bahan pokok, dan jasa pengiriman seperti pos itu masih boleh beroperasi,” terang Kadishub Jabar Dedi Taufik kepada wartawan, Jumat (12/7/2013).
Dedi mengatakan, kebijakan tersebut akan diberlakukan hingga H+1 Lebaran. Hingga saat ini, pihaknya mengaku akan mulai mensosialisasikannya terhadap para pengusaha mengenai pelarangan tersebut.
“Kalau dari surat edaran pusat, pelarang sebenarnya mulai dari H-4. Tapi kan jembatan timbang saja sudah tutup mulai H-7. Jadi ada baiknya sejak saat itu angkutan barang tidak beroperasi dulu,” jelasnya.
Kebijakan tersebut diambil sebagai langkah antisipasi bertambahnya jumlah kendaraan di jalan raya saat arus mudik berlangsung. Dengan pembatasan tersebut diharapkan, kemacetan saat arus mudik bisa berkurang.
Lebih lanjut Dedi membeberkan, ada 56 titik rawan kemacetan di Jabar. “20 titik ada di Pantura, 19 titik di jalur tengah, dan 17 titik di jalur selatan,” terangnya.
Untuk mengurangi dan mengurai kemacetan saat arus mudik dan arus balik nanti, pihaknya berencana akan membuat pagar betis dan menempatkan 6 anggota Dishub Jabar dan Dishub Kota/Kabupaten setempat.
(hyk)