Stok darah di PMI Bekasi mulai menipis
A
A
A
Sindonews.com - Selama bulan Ramadhan, stok trombosit golongan darah jenis AB di kantor Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bekasi mengalami kekosongan. Sedangkan, stok trombosit lainnya kian menipis dari persedian yang ada sebanyak ratusan kantong darah dengan jenis golongan darah lainya.
Sekretaris PMI Kota Bekasi Suharto mengatakan, stok untuk trombosit golongan darah A sebanyak 5 kantong, golongan darah B ada 2 kantong dan golongan darah O ada 5 kantong.
"Trombosit golongan darah AB tidak ada di PMI Bekasi, kita menunggu pendonor," katanya, Minggu 14 Juli 2013.
Suharto mengakui, menipisnya trombosit terjadi karena menurunnya jumlah pendonor selama Ramadan ini. Trombosit kata dia, merupakan komponen dalam darah yang diurai. "Permintaan biasanya meningkat di musim hujan, atau seiring merebaknya DBD (Demam Berdarah Dengue)," ujarnya.
Sehingga, trombosit bisa diurai dari darah yang baru diberikan pendonor. Namun, pihaknya mencari solusi dengan meminta keluarga pasien jadi pendonor.
"Darah harus masih segar, itu yang membuat stok (trombosit) sedikit, setiap bulan Ramadhan stok darah menurun," jelasnya.
Selain stok trombosit yang menipis, kata dia, stok darah di kantor PMI Kota Bekasi juga diperkirakan hanya mampu memenuhi permintaan hingga pertengahan bulan Ramadan. Stok yang tersedia itu diantaranya, untuk golongan darah A ada 226 kantong, golongan darah B ada 206 kantong.
Sedang, golongan darah O ada 516 kantong dan golongan darah AB ada 59 kantong. Stok darah itu didapatkan PMI dari berbagai kegiatan sebelum bulan ramadan.
"Kalau sekarang kami mengandalkan pendonor non muslim, kami minta kepada siapapun untuk mendonorkan darahnya," tambahnya.
Suharto mengakui, selama Ramadan terdapat 5-9 pendonor yang datang untuk donor, berbeda dengan hari biasa. Pihaknya dapat mengumpulkan sebanyak 50-100 kantong. Padahal, kebutuhan darah pada hari normal setiap bulan mencapai 1.200 kantong.
Saat ini permintaan darah rata-rata mencapai 40 kantong setiap hari. Di bulan Ramadan ini diperkirakan permintaan baru akan meningkat pada musim mudik. PMI Kota Bekasi selama ini melayani permintaan darah dan trombosit dari sekitar Bekasi, Jakarta, Bogor, Karawang hingga Purwakarta.
Untuk setiap satu kantong darah atau trombosit yang diminta, PMI mengenakan biaya pengganti pengelolaan darah. Dan hal itu sudah berjalan sejak lama untuk menopang kebutuhan darah di Bekasi.
"Kita masih usahakan stok darah itu bisa tercukupi hingga mudik nanti," tegasnya.
Sekretaris PMI Kota Bekasi Suharto mengatakan, stok untuk trombosit golongan darah A sebanyak 5 kantong, golongan darah B ada 2 kantong dan golongan darah O ada 5 kantong.
"Trombosit golongan darah AB tidak ada di PMI Bekasi, kita menunggu pendonor," katanya, Minggu 14 Juli 2013.
Suharto mengakui, menipisnya trombosit terjadi karena menurunnya jumlah pendonor selama Ramadan ini. Trombosit kata dia, merupakan komponen dalam darah yang diurai. "Permintaan biasanya meningkat di musim hujan, atau seiring merebaknya DBD (Demam Berdarah Dengue)," ujarnya.
Sehingga, trombosit bisa diurai dari darah yang baru diberikan pendonor. Namun, pihaknya mencari solusi dengan meminta keluarga pasien jadi pendonor.
"Darah harus masih segar, itu yang membuat stok (trombosit) sedikit, setiap bulan Ramadhan stok darah menurun," jelasnya.
Selain stok trombosit yang menipis, kata dia, stok darah di kantor PMI Kota Bekasi juga diperkirakan hanya mampu memenuhi permintaan hingga pertengahan bulan Ramadan. Stok yang tersedia itu diantaranya, untuk golongan darah A ada 226 kantong, golongan darah B ada 206 kantong.
Sedang, golongan darah O ada 516 kantong dan golongan darah AB ada 59 kantong. Stok darah itu didapatkan PMI dari berbagai kegiatan sebelum bulan ramadan.
"Kalau sekarang kami mengandalkan pendonor non muslim, kami minta kepada siapapun untuk mendonorkan darahnya," tambahnya.
Suharto mengakui, selama Ramadan terdapat 5-9 pendonor yang datang untuk donor, berbeda dengan hari biasa. Pihaknya dapat mengumpulkan sebanyak 50-100 kantong. Padahal, kebutuhan darah pada hari normal setiap bulan mencapai 1.200 kantong.
Saat ini permintaan darah rata-rata mencapai 40 kantong setiap hari. Di bulan Ramadan ini diperkirakan permintaan baru akan meningkat pada musim mudik. PMI Kota Bekasi selama ini melayani permintaan darah dan trombosit dari sekitar Bekasi, Jakarta, Bogor, Karawang hingga Purwakarta.
Untuk setiap satu kantong darah atau trombosit yang diminta, PMI mengenakan biaya pengganti pengelolaan darah. Dan hal itu sudah berjalan sejak lama untuk menopang kebutuhan darah di Bekasi.
"Kita masih usahakan stok darah itu bisa tercukupi hingga mudik nanti," tegasnya.
(ysw)