Tradisi bakar batu warnai Ramadan di Papua

Sabtu, 20 Juli 2013 - 16:53 WIB
Tradisi bakar batu warnai Ramadan di Papua
Tradisi bakar batu warnai Ramadan di Papua
A A A
Sindonews.com - Sejumlah daerah di Indonesia memiliki tradisi tersendiri dalam berbuka puasa di bulan Ramadan. Seperti masyarakat muslim di Papua yang punya cara sendiri untuk mengolah menu berbuka puasa, yaitu berbuka dengan cara adat khas papua, yakni bakar batu.

Warga bersama anggota TNI batalyon infanteri 412 raider yang ada di Kabupaten Keerom, menyediakan acara adat khas papua dengan bakar batu, Sabtu (20/7/2013).

Bakar Batu atau dalam bahasa Papua adalah Barapen, yakni makanan khas masyarakat asli Papua. Bakar Batu ini biasanya dihidangkan dalam acara adat. Hanya saja Barapen kali ini bukan dihidangkan di acara adat, namun dihidangkan untuk acara buka puasa.

Bukan hanya warga Keerom, warga negara tetangga Republik Indonesia (RI), Papua Newguinea juga ikut bakar batu.

Pangdam XVII Cenderawasih Cristian Zebua mengatakan, bakar batu ini khusus kami laksanakan agar masyarakat di Kabupaten Keerom lebih saling menyayangi dan saling menghormati antara umat beragama.

"Keunikan Barapen terdapat pada dagingnya yakni bila pada umumnya dimasak adalah daging babi, Sedangkan dalam Barapen kali ini diganti dengan daging ayam dan ikan, agar tidak bertentangan dengan syariat Islam," kata Cristian Zebua.

Dia melanjutkan, cara memasknya pun unik, batu yang telah dibakar ditanam di dalam tanah dan dilanjutkan dengan menutup batu menggunakan alang-alang. "Kemudian satu persatu ubi jalar dan sayuran dimasukkan," pungkasnya.

Acara yang baru pertama kali dilakukan di Kabupaten Keerom ini, dilakukan guna mempererat kebersamaan dan memperkuat tali silaturahmi antar sesama umat Muslim di Papua.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6229 seconds (0.1#10.140)