Kemenag: Membanjirnya gepeng tak bisa dihindari
A
A
A
Sindonews.com - Meningkatnya gepeng (gelandang pengemis) musiman yang muncul di bulan Ramadan tidak bisa terelakkan karena bulan suci bagi umat Islam ini identik dengan kedermawanan. Ada tendensi banyak di antara masyarakat yang berlomba-lomba membuat kebajikan.
Terutama,pihak yang mencoba memanfaatkan bulan Ramadan untuk mengemis untuk memenuhi kebutuhannya. "Ini realitas di masyarakat. Hanya di bulan Ramadan saja kegiatan minta-minta dijadikan profesi memenuhi kebutuhan," ujar dia saat dihubungi SINDO, Minggu (21/7/2013).
Abdul mengatakan, dalam hal ini diupayakan pengentasan memalui optimalisasi zakat. Dengan dikoordinasikan oleh Baznas, penyaluran zakat tidak hanya untuk kebutuhan pariatif. Tetapi juga untuk kepentingan mengubah kebiasaan minta-minta.
Ia menilai, profesi minta-minta tersebut dilakukan karena kebutuhan yang mendesak. Menurutnya, untuk mengurangi gepeng dengan memberikan masyarakat keterampilan kepada warga miskin.
"Usaha yang dilakukan adalah memberikan 'kail pancing supaya mereka berusaha dan bermental baik. Sekarangkan trend-nya diberikan pelatihan tapi ujung-ujungnya mental kembali," ucap Abdul.
Tentunya, diharapkan semua instansi dan tokoh agama dan daerah mampu memotivasi mereka untuk dapat berubah cara pandang dan mentalitas masyarakat miskin. Dengan bantuan yang diberikan tentu bukan hanya diperlukan dalam jangka pendek tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan jangka panjang.
Terutama,pihak yang mencoba memanfaatkan bulan Ramadan untuk mengemis untuk memenuhi kebutuhannya. "Ini realitas di masyarakat. Hanya di bulan Ramadan saja kegiatan minta-minta dijadikan profesi memenuhi kebutuhan," ujar dia saat dihubungi SINDO, Minggu (21/7/2013).
Abdul mengatakan, dalam hal ini diupayakan pengentasan memalui optimalisasi zakat. Dengan dikoordinasikan oleh Baznas, penyaluran zakat tidak hanya untuk kebutuhan pariatif. Tetapi juga untuk kepentingan mengubah kebiasaan minta-minta.
Ia menilai, profesi minta-minta tersebut dilakukan karena kebutuhan yang mendesak. Menurutnya, untuk mengurangi gepeng dengan memberikan masyarakat keterampilan kepada warga miskin.
"Usaha yang dilakukan adalah memberikan 'kail pancing supaya mereka berusaha dan bermental baik. Sekarangkan trend-nya diberikan pelatihan tapi ujung-ujungnya mental kembali," ucap Abdul.
Tentunya, diharapkan semua instansi dan tokoh agama dan daerah mampu memotivasi mereka untuk dapat berubah cara pandang dan mentalitas masyarakat miskin. Dengan bantuan yang diberikan tentu bukan hanya diperlukan dalam jangka pendek tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan jangka panjang.
(kri)