Ongkos tuslah Lebaran mencapai 7 persen
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Dewan Pengurus Cabang Organisasi Angkutan Darat (DPC Organda) Kabupaten Garut Dayun Ridwan mengatakan, tarif angkutan umum pada lebaran tahun ini diperkirakan akan mengalami kenaikan antara 5 hingga 7 persen.
"Kenaikan tersebut akan diberlakukan pada H-5 dan H+5 Lebaran. Saat ini, kami terus berkoordinasi dengan para pengusaha angkutan umum dan Dishub Garut, untuk membahas kisaran kenaikan, mengingat belum lama ini pemerintah sudah menaikan tarif angkutan sebesar 30 persen dampak dari kenaikan harga BBM," katanya, Selasa (30/7/2013).
Untuk mengantisipasi terjadinya kenaikan tarif di luar ketentuan, organda juga akan terus melakukan sosialisasi dan pendekatan terhadap pihak pengusaha angkutan umum. Namun bila upaya ini tidak berhasil, pihaknya akan memberikan teguran.
Terpisah, seorang pengusaha oto bus, Wahyo mengaku belum memiliki gambaran terkait kenaikan angkutan umum di musim mudik lebaran. Dia juga tidak berani untuk menetapkan kenaikan sebelum ada rapat koordinasi dengan pemerintah, atau instansi terkait lainnya.
"Belum ada kenaikan, hingga hari ini masih tarif terakhir. Saya juga tidak bisa memperkirakan kenaikannya berapa persen, dan mulai kapan diberlakukan. Nanti malah dianggap mendahului," tukasnya.
"Kenaikan tersebut akan diberlakukan pada H-5 dan H+5 Lebaran. Saat ini, kami terus berkoordinasi dengan para pengusaha angkutan umum dan Dishub Garut, untuk membahas kisaran kenaikan, mengingat belum lama ini pemerintah sudah menaikan tarif angkutan sebesar 30 persen dampak dari kenaikan harga BBM," katanya, Selasa (30/7/2013).
Untuk mengantisipasi terjadinya kenaikan tarif di luar ketentuan, organda juga akan terus melakukan sosialisasi dan pendekatan terhadap pihak pengusaha angkutan umum. Namun bila upaya ini tidak berhasil, pihaknya akan memberikan teguran.
Terpisah, seorang pengusaha oto bus, Wahyo mengaku belum memiliki gambaran terkait kenaikan angkutan umum di musim mudik lebaran. Dia juga tidak berani untuk menetapkan kenaikan sebelum ada rapat koordinasi dengan pemerintah, atau instansi terkait lainnya.
"Belum ada kenaikan, hingga hari ini masih tarif terakhir. Saya juga tidak bisa memperkirakan kenaikannya berapa persen, dan mulai kapan diberlakukan. Nanti malah dianggap mendahului," tukasnya.
(stb)